Berita Palembang

Ibadah dan Perayaan Natal Oikumene Sumsel Kembali Dilakukan Pasca Covid 19

Perayaan Natal Oikumene Sumsel Kembali Dilakukan Pasca Covid 19 di Ballroom Social Market Palembang, Jumat (06/01/2023).

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/KRISTELA
Ibadah dan Perayaan Natal serta tahun baru umat Kristen dan Katolik Sumatera Selatan di Ballroom Social Market Palembang, Jumat (06/01/2023) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-- Sempat ditiadakan perayaan Natal Oikumene secara langsung karena Covid 19, tahun ini presidium Oikumene Katolik dan Kristen Sumsel kembali adakan Ibadah Oikumene secara langsung, Jumat (06/01/2023).

Ibadah dan Perayaan Natal dan tahun baru umat Kristen dan Katolik sumatera selatan pada tahun ini mengambil tema dari Matius 2:12 yakni “Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain”.

"Dengan adanya perayaan ini bermaksud untuk menyatukan umat, yang meskipun masing-masing gereja punya cara ibadahnya masing-masing dan sekarang disatukan karena satu yang di sembah dan di puji yakni Tuhan Yesus," ujar Ketua Panitia Natal Oikumene Kristen – Katolik Sumsel (OKKSS), Kasianus Telaumbanua kepada Tribunsumsel.com.

Perayaan ibadah Natal dan Tahun Baru ini diikuti oleh umat Kristen dan Katolik. Dan dalam perayaan ini pula turut hadir  dari Aparatur Sipil Negara, TNI Polri yang ada di sumatera Selatan.

Tak hanya itu, dalam perayaan Natal dan tahun baru ini pula terdapat umat dari luar daerah yang turut hadir merayakan ibadah Natal dan Tahun Baru.

"Umat yang hadir tak hanya dari Palembang saja, namun ada umat yang hadir dari luar Palembang seperti dari daerah seperti daerah Lubuk Linggau, Sekayu, Prabumulih, Lahat, dan Baturaja  " ujar Ketua Panitia Natal Oikumene Kristen – Katolik Sumsel (OKKSS), Kasianus.

Pihaknya sendiri dalam menyiapkan acara ini menyediakan setidaknya 1700 tiket untuk umat yang akan mengikuti ibadah Oikumene Natal dan Tahun Baru. Di mana perayaan Oikumene ini digelar di Ballroom Social Market Palembang.

"Sebenarnya untuk ruangan ini bisa menampung 2000 orang, namun kami takutkan terjadinya penumpukan. Oleh karena itu untuk tiket yang kami berikan hanya 1700 tiket, yang mana tiket tersebut diberikan kepada 6 aras dan gereja katolik," ujarnya.

Kasianus menambahkan bahwa perayaan Oikumene ini pertama kali diberlakukan penggunaan tiket karena tempat yang terbatas.

Kasianus berharap dengan adanya perayaan ibadah Oikumene ini baik umat Katolik dan Kristen bisa selalu menyadari diri untuk menjadi garam dan terang bagi orang sekitar.

"Dimana kita ada harus bisa menerangi dan memberikan warna kebaikan bagi sekitar dan kegiatan semacam ini perlu terus di lakukan karena umat kristiani harus terus bersekutu," ujarnya.

Dalam perayaan ibadah Natal dan tahun baru Oikumene ini di pimpin oleh Romo Simon Margono, didampingi oleh para pendeta pimpinan aras serta Pengkhotbah dalam  perayaan ini dari Bapa Uskup Agung Palembang Mgr Harun Yuwono.

Perayaan Natal dan Tahun baru Oikumene ini juga dimeriahkan dengan adanya penampilan paduan suara dari Colour Choir dan banyak penampilan tarian yang menggambarkan kehidupan umat Kristen-Katolik di sumsel. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved