Berita Nasional

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, 40 Puluh Pendaki Terdata Masih Berada Dijalur Pendakian, Nasibnya

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4.

Editor: Slamet Teguh
(Dokumentasi PVMBG)
Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik, Sabtu (7/1/2023) pagi. Laporan PVMBG menyebutkan erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat terjadi pukul 06.11 WIB. 

Dia mengatakan saat ini ada sekitar 40 an orang pendaki berada Gunung Marapi.

"Ada sekitar 40 an, pada hari Kamis (5/1/2023) 20 orang dan hari Jumat (6/1/2023) 20 an orang," katanya.

Pihaknya masih belum mengetahui bagaimana kondisinya saat ini.

BKSDA masih menunggu laporan dari pengelola di lapangan.

Dia menyebut letusan ini hanya di puncak kawah, sementara rata-rata pendaki berada di sekitar tebing batu bawah.

"Kita sudah imbau sejak pembukaan agar jangan ke kawah, insya Allah pendaki aman," katanya.

Menurut Ardi, sebelumnya telah dilakukan penutupan saat jelang tahun baru, tepatnya pada 30 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023.

"Salah satu alasan mengapa ditutup Desember sampai 2 Januari lalu karena aktivitas gempa meningkat," tuturnya.

Baca juga: Gunung Api Anak Krakatau Erupsi, Letusan Abu Vulkanik Capai Ketinggian 3000 Meter

Baca juga: Gunung Kerinci Erupsi, Tiga Bulan Terakhir Sudah 5 Kali Erupsi, Kini Berstatus Waspada, Kondisinya

Pendakian ke Gunung Marapi Sempat Ditutup

BKSDA Sumbar menutup jalur pendakian ke Gunung Marapi, saat momen pergantian tahun.

Penutupan jalur itu, mulai dilakukan pada 30 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan, penutupan jalur pendakian itu juga disebabkan kondisi dan aktivitas vulkanik di Gunung Marapi tengah berstatus waspada.

"Informasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM, aktivitas vulkanik Gunung Marapi saat ini di tingkat Level II atau waspada," kata Ardi, Selasa (27/12/2022).

Selain berstatus waspada, kata Ardi, penutupan jalur itu juga bertujuan untuk menjaga kawasan gunung supaya tidak rusak akibat ramainya pengunjung.

Sebab, kata Ardi, merujuk kepada hasil penelitian tentang daya dukung kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi, tak bisa menampung banyak orang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved