Berita Viral
Melihat Pekerjaan Dona, Calon Mempelai Wanita yang Batal Nikah H-1, Dulu Bekerja di Mall Palembang
Berdasarkan penelusuran Tribunsumsel.com, Dona dulunya bekerja sebagai pegawai di salah satu toko mall di Palembang.
TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Dona alias Maradona kini terus menjadi perbincangan publik.
Hal tersebut tak lepas usai rencananya pernikahannya yang batal H-1 acaraa.
Kini, semua tentang Donapun dikulik oleh masyarakat, termasuk pekerjaannya.
Berdasarkan penelusuran Tribunsumsel.com, Dona dulunya bekerja sebagai pegawai di salah satu toko mall di Palembang.
Namun sekarang, belum diketahui pekerjaan Dona terbarunya.
Hal tersebut diketahui dari pengakuan kakak Anjas calon suaminya batal dinikahi H-1.
Lantaran keduanya sempat kerja bareng di tahun 2018 silam.
Tak hanya itu, menurut informasi dikuak orang ngaku mengenalnya, Dona sempat disebut bekerja di pulau Jawa di salah satu PT.
Namun berhenti dan kembali pulang ke kampung dan tidak bekerja lagi.
Seperti diketahui tempat tinggal Dona calon mempelai wanita berada di Desa Belambangan Kecamatan Pengandonan Kabupaten OKU Sumatera Selatan.
Dona dan keluarga menghilang semenjak kasus batal nikah viral.
Ini terlihat dari rumahnya yang dalam kondisi terkunci dan tak berpenghuni.
Sedangkan tetangga yang berada di dekat rumah tidak mengetahui persis kemana keluarga itu mengungsi.
Pernikahan batal setelah Dona disebut marah uang permintaan kurang Rp 700 ribu lantaran melakukan tindakan dinilai melukai hati ibu calon mertua.
Alhasil Anjas memilih membatalkan pernikahan lantaran sakit hati ibunda diperlakukan tak baik oleh calon istri tersebut.

Baca juga: Donna Menghilang dan Tak Kembalikan Uang Nikah Puluhan Juta, Anjas Batal Menikah Bakal Lapor Polisi
Baca juga: Klarifikasi Dona Wanita Batal Dinikahi Anjas Ditunggu Pemerintah Desa Belambangan, Warga Resah
Sekdes Minta Dona Klarifikasi
Sekdes Belambangan Rientice marah ke Dona, calon mempelai wanita.
Hal tersebut tak lepas karena Dona dianggap membuat malu desa.
Rientice pun meminta agar Dona memberikan klarifikasi terkait masalah ini.
Sekdes Belambangan Rientice yang ditemui Sripoku.com, Senin (26/12/2022) mengaku pernah melihat buku nikah dan foto gandeng.
Namun diakui Sekdes menjelang hari H pernikahan ( H-1) belum ada pelaminan seperti layaknya resepsi pernikahan bahkan tenda saja hanya ada dua unit selebihnya tenda tutup terpal saja.
Sekdes mengaku melihat Dona memiliki sepeda motor N Max baru namun mengaku tidak tahu darimana uang untuk membeli motor tersebut.
Aparat Desa Belambangan Kecamatan Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu menghimbau agar Maradona alias pengantin yang gagal nikah agar segera kembali ke kampung halamannya.
Maradona harus mengklarifikasi pemberitaan yang sudah beredar luas dan viral . Kalau Maradona pulang sehingga ada kejelasan dan keseimbangan dari sebuah pemberitaan yang sudah viral.
Warga desa setempat mengaku tidak nyaman. Pasca viralnya berita ini Sebab banyak nitizen yang menganggap gadis-gadis desa setempat akan sama tabiatnya.dengan Maradona yang gagal nikah karena ribet urusan pemintaan uang syarat nikah.
Selain itu, Rientice membantah isu yang menyebutkan Dona sudah 4 kali gagal nikah.
"Setahu saya baru sekali ini. Dak tidak benar isu yang menyebutkan sudah 4 kali gagal nikah" bantah Sekdes Belambangan.

Minta Mahar dikembalikan
Sementara Ibunda Anjas Septiawan (25), Elly Hendrayani (47) meminta keluarga wanita yang batal dinikahi gara-gara kurang Rp 700.000 mengembalikan uang mahar.
Saat lamaran pada 17 November lalu, Anjar menyerahkan uang mahar Rp 35 juta dan 2 suku emas.
Sementara itu, Dona alias DN sendiri yang dicoba dikonfirmasi di rumahnya di Desa Belambangan Kecamatan Pengandonan OKU, Senin (26/12/2022) masih menghilang.
"Jadi kalau bisa uang 35 juta balikin, dia gak mau balikin Kami minta uang yang 6,7 juta itu, tapi dia diam saja," katanya.
Ibu Anjas Batal Nikah di Palembang Minta Uang Dikembalikan, Geram dengan Mempelai Wanita (Tribun Sumsel)
"Sekarang kami minta itu sama emas 2 sukunya, yang 35 juta nanti kita omongin lagi," ungkap Ibu Anjas.
Ibu Anjas juga sangat berharap uangnya dapat dikembalikan mengingat jumlah Rp 35 juta tidaklah sedikit baginya.
(*)
Baca berita lainnya di Google News.