Begini Cara Menghitung Beli Token Listrik Bisa Dapat Berapa KWh
Tentu setiap mengisi dengan nominal Rp 20 ribu akan mendapatkan berbeda dengan nominal isi token lainnya seperti Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Sri Hidayatun
TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG- Begini cara menghitung beli token listrik bisa dapat berapa KWh.
Bagi anda pelanggan listrik prabayar tentu tidak pernah tahu setiap beli atau isi token listrik dapat berapa KWh.
Tentu setiap mengisi dengan nominal Rp 20 ribu akan mendapatkan berbeda dengan nominal isi token lainnya seperti Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
Dan juga kalau kita isi token listrik tentu bukan jumlah nominal yang tertera dalam meteran namun dalam bentuk KWh (kilowatt hour).
Untuk menghitung berapa kWh yang didapat atas pembelian token prabayarnya, berikut caranya:
Langkah pertama yaitu dengan mengetahui tarif listrik per kWh, termasuk golongan subsidi atau non subsidi.
Misal tarif pelanggan listrik prabayar subsidi 900 VA berbeda dengan pelanggan listrik prabayar mampu 900 VA.
Baca juga: Cara Cepat Beli Token Listrik di Dana dan OVO
Baca juga: Wajib Tahu, Cara Mudah Masukkan Token Listrik ke Meteran Bagi Pemula
Kedua, pajak penerangan jalan (PPJ) besarannya bervariasi dan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah setempat yaitu antara 3 persen sampai dengan 10 persen.
Ketiga, biaya administrasi pembelian token di bank atau merchant besarnya bervariasi dan diatur oleh masing-masing.
Berikut contoh simulasi perhitungannya:
Pelanggan hendak membeli pulsa listrik dengan nilai sebesar Rp 206.500 dengan penggunaan daya 1.300 VA.
Jika PPJ Rumah Tangga 6 persen, maka perhitungannya sebagai berikut:
Harga token: Rp 200.000,-
Biaya administrasi bank: Rp. 6.500,-
PPJ 6 persen: Rp 12.000,-