Berita Viral

Buku Nikah Pasangan Viral Gegara Rp 700 Ribu Ternyata Sudah Siap, Tapi Kini Dimusnahkan, Alasannya

Fakta baru soal batalnya pernikahan Anjas pria asal Palembang, Sumatera Selatan dengan DN akhirnya terungkap.

Facebook/Sripoku.com
Fakta baru soal batalnya pernikahan Anjas pria asal Palembang, Sumatera Selatan dengan DN akhirnya terungkap. 

Sementara terkait persiapan pernikahan pihak DN, Rientice mengakui bahwa memang kurangnya persiapan seperti tenda, pelamin dan keperluan lainnya.

"Terkait persiapan memang agak kurang, seperti tenda-tenda, pelaminan, kursi, mungkin juga pengaruh lokasi yang sempit disana."

Sekdes juga membantah kalau acara aqikah keponakan Dona dibiayai oleh warga setempat.

Menurut Sekdes tradisi di kampung setiap ada hajatan memang biasa para ibu-ibu akan membawa atau mengantar ayam, beras, kelapa ada juga telor disesuaikan dengan kemampuan dan kedekatan hubungan dengan kekuarga pemilik hajatan.

DN Batal Menikah Imbas ke Gadis Desa

Sekretaris Desa Belambangan, Rientice yang ditemui wartawan Sripoku.com mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menghubungi pihak DN karena dan tidak mengetahui keberadaannya saat ini.

"Sudah tidak aktif lagi nomornya jadi gak bisa di hubungi," ungkap Sekdes.

"Lokasi tempat dia sekarang gak tahu," sambungnya.

Sudah Kosong, Inilah Penampakan Rumah Wanita Batal Dinikahi Pria Palembang Gegara Kurang Rp 700 Ribu
Sudah Kosong, Inilah Penampakan Rumah Wanita Batal Dinikahi Pria Palembang Gegara Kurang Rp 700 Ribu (Sripoku.com)

Baca juga: Sekdes Belambangan Bicara Isu Calon Pria Palembang Batal Nikah Sudah 4 Kali Batal Menikah, Faktanya

Tak hanya itu, atas viralnya kasus pernikahan DN dan Anjas yang batal menikah ini ternyata juga berdampak kepada gadis desa Blambangan karena dinilai netizen sama saja tabiatnya dengan DN yang mempersulit permintaan uang dan syarat menikah.

Untuk itu, Rientice selaku Sekretaris Desa menyarankan pihak DN pulang ke Desa untuk mengklarifikasi masalah ini agar cepat selesai dan tidak sepihak.

"Kami menyarankan pihak perempuan pulang ke Desa untuk mengklarifikasi masalah ini biar cepat selesai agar beimbang gak sepihak," terangnya.

"Sekarang ini kan posisinya yang cewek ini jadi tertuduh disalahkan," sambungnya.

"Dan juga berimbas kepada kami sebagai masyarakat, banyak komentar netizen banyak yang menyalahkan bahwa wanita-wanita di desa ini banyak seperti itu padahal kan tidak semuanya." bebernya.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Polsek Pengandonan, Aipda Widodo mengatakan hingga saat ini situasi desa masih tetap aman dan kondusif.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved