Berita Banyuasin
Kisah Pilu Batita di Banyuasin, Idap Tumor di Pipi, Ibu Meninggal Hingga Terpisah dari Kembarannya
Seorang batita bernama Arsi di Banyuasin Idap Tumor di Pipi, Ibu Meninggal Hingga Terpisah dari Kembarannya
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Seorang batita bernama Arsi, terlihat hanya mau digendong sang nenek ketika banyak orang datang untuk melihatnya.
Arsi, saat ini harus tinggal bersama nenek dan kakak perempuannya karena sang ibu sudah meninggal, saat usia Arsi 1.7 tahun.
Miris, Arsi ternyata memiliki saudara kembar bernama Arsa.
Saudara kembar Arsi, berada di Desa Sungai Naik Kecamatan Rantau Bayur.
Keduanya, harus hidup terpisah karena Arsi mengalami tumor dibagian pipi sebelah kirinya ditambah lagi kemampuan orangtua mereka juga serba kekurangan.
Baca juga: Sosok Iqbal Asnan, Pelaku Pembunuhan Pegawai Dishub Makassar yang Viral Dikabarkan Meninggal Dunia
"Arsi ada kembaran perempuan bernama Arsa, tapi harus saya titipkan sama ibu saya di desa Sungai Naik. Hal ini, karena saya harus bekerja sebagai buruh serabutan," kata bapak arsi yakni Afriansyah, Minggu (18/12/2022).
Menurut Afriansyah, anaknya Arsi sudah sejak lahir mengalami tumor. Dulu, saat istrinya masih ada, Arsi sering kali dibawa untuk mengecek kondisi tumor yang dialami.
Namun, karena Afriansyah yang harus bekerja sudah sejak setahun terakhir tak pernah lagi dibawa untuk dilakukan pengecekan kondisi tumor Arsi.
Afriansyah juga harus bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
"Alhamdulillah, ibu Endang dari yayasan di Palembang datang lagi untuk mengecek kondisi tumor Arsi. Ternyata, katanya akan tetap di operasi. Selama ini, memang ibu Endang ini yang membantu kami terutama Arsi termasuk kebutuhan seperti susu yang setiap bulan selalu dikirim," ungkapnya lirih.
Baca juga: Ekonomi Keluarga Yessy Disorot, Akui Terpuruk Tertipu Investasi Bodong: Mau Ningkat Malah Belangsak
Ia berharap, nantinya sang putri bisa segera menjalani operasi sehingga tumor yang ada di pipi kiri Arsi bisa segera hilang.
Afriansyah juga bertekat suatu saat anak-anaknya bisa berkumpul kembali dengan dirinya.
Sementara itu, Endang yang berasal dari Yayasan Umi Romlah Palembang mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan ketua yayasan yang juga dokter.
Setelah melakukan pengecekan, nantinya akan segera dijadwalkan untuk dilakukan operasi.
"Kata dokter, nanti direncanakan untuk operasi dijadwalkan bulan Januari 2023. Sekarang, masih terus melihat perkembangan dari Arsi. Makanya kami datang ke sini," pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News