Berita Nasional

Sopir Pribadi di Sunter Bunuh Majikannya yang Lansia, Motifnya Karena Sering Dimaki dan Banyak Utang

Selain karena uang, peristiwa pembunuhan inipun terjadi karena pelaku merasa sakit hati dengan korban.

Editor: Slamet Teguh
(TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)
Sopir Pribadi di Sunter Bunuh Majikannya yang Lansia, Motifnya Karena Sering Dimaki dan Banyak Utang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus pembunuhan kini kembali terjadi. Kali ini, seorang sopir pribadi tega membunuh majikannya yang sudah lansia.

Motif dari pembunuhan inipun akhirnya terungkap.

Selain karena uang, peristiwa pembunuhan inipun terjadi karena pelaku merasa sakit hati dengan korban.

Sopir pribadi berinisial H (36) gelap mata gara-gara terjerat utang sehingga membunuh majikannya di Sunter.

Selain itu, pelaku mengaku kerap dihina di tempat umum oleh majikannya berinisial R.

Polisi mengungkapkan motif pembunuhan tersebut berdasarkan hasil interogasi lanjutan terhadap pelaku.

Jeratan utang tersebut membuat sopir pribadi nekat melakukan penyekapan dan berniat menguasai barang berharga dari dalam rumah korban.

"Menurut keterangan yang bersangkutan, pelaku mempunyai banyak utang," kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Bryan Wicaksono di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (15/12/2022).

H yang sudah berkeluarga menemui jalan buntu untuk bisa melunasi utang-utangnya dengan nominal yang tidak disebutkan.

Dengan gelap mata, H nekat menyekap kedua majikannya M (76) dan R (66) pada Rabu (14/12/2022) malam kemarin di rumah yang berada di dalam kompleks Griya Inti Sentosa, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kebengisan H semakin memuncak lantaran dirinya selama ini merasa sakit hati karena sering dimaki-maki di tempat umum oleh majikannya R.

"Setelah kita interogasi awal motifnya masih sama si pelaku sakit hati dengan korban, sering dimarah-marahi di tempat umum, jadi menimbulkan dendam dan ingin menguasai harta korban," kata Bryan.

Pelaku sendiri sudah bekerja di rumah tersebut tiga bulan belakangan setelah sebelumnya mencari nafkah sebagai pengemudi ojek online.

Kronologi Pembunuhan

Rentetan kejadian bermula pada Rabu sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat itu, tersangka H disuruh oleh korban R untuk langsung pulang ke rumah setelah mengantar yang bersangkutan ke suatu tempat.

Setibanya di rumah, entah apa pemicunya, H langsung menemui M dan membekapnya.

"Pada saat sampai di rumah kurang lebih jam 16.00 WIB, tersangka ini disambut salah seorang pemilik rumah inisial M," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febri Isman Jaya di lokasi, Rabu malam.

"Dia ketuk-ketuk masuk, pada saat masuk korban (M) ini langsung dibekap," ungkap Febri.

M dibekap dan disekap sejak pukul 16.00 WIB hingga sekitar pukul 20.00 WIB.

Di sela-sela penyekapan, H bahkan sempat memukul rahang M sebanyak dua kali hingga akhirnya korban meregang nyawa.

Singkat cerita, selepas waktu salat isya, korban kedua alias R pulang ke rumah tempat pembunuhan terjadi.

Di situ R curiga lantaran kondisi gerbang digembok, padahal ia tahu bahwa ada H dan M di dalam rumah tersebut.

Kepanikan R memuncak saat M yang tak lain adalah kakaknya tak kunjung mengangkat telepon.

R lantas meminta tolong tetangganya untuk membuka gerbang secara paksa supaya ia bisa segera masuk.

"Jam 8 malam, korban yang kedua ini, yang inisial R balik lah ke sini. Mengetahui pintu rumahnya terkunci, minta tolong lah kepada tetangga sebelah," kata Febri.

Didampingi warga, R masuk ke dalam rumah yang dipenuhi kegelapan lantaran semua lampunya dimatikan.

R menaiki tangga ke lantai dua dengan maksud mencari M.

Tiba-tiba, H muncul dari lantai atas dan langsung menyerang R dan warga yang mendampinginya tadi.

"Pada saat masuk, korban R ini didampingi oleh salah seorang dari warga. Ketika masuk hendak naik ke lantai 2 dicegat lah oleh pelaku, sempat berantem sama warga," ucap Febri.

Warga yang mendampingi korban R sempat dipiting pelaku hingga berhasil lepas dan berlari keluar meminta pertolongan.

Dari sini lah pelaku tak bisa lari ke mana-mana, mengingat warga kompleks Griya Inti Sentosa sudah mengepung rumah tempat pembunuhan terjadi.

Seiring pengepungan, warga juga menghubungi anggota Polsek Tanjung Priok yang segera meluncur ke lokasi kejadian.

Polisi menggeledah rumah tersebut untuk mencari keberadaan pelaku H.

Pelaku ditemukan tengah bersembunyi di rooftop rumah yang merupakan tempat jemuran sambil membawa sebuah tas milik korban.

AKBP Febri menambahkan, pelaku langsung diamankan dan dimintai keterangan di lokasi, sebelum diproses lebih lanjut ke Mapolsek Tanjung Priok.

Hasil interogasi, H nekat membunuh majikannya sendiri dilandasi motif sakit hati.

H juga bermaksud merampok barang berharga korban sebelum akhirnya gagal dan ditangkap.

"Untuk sementara dari hasil interogasi dari tersangka, motifnya sakit hati terhadap majikannya yang inisial R ini. Yang kedua karena ingin menguasai harta benda," kata Febri.

Adapun berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di lokasi, proses olah TKP selesai sekitar pukul 23.30 WIB, Rabu malam.

Setelah olah TKP rampung, polisi langsung membawa jenazah M ke RS Polri Kramat Jati untuk kepentingan autopsi.

Sementara itu, korban R saat ini sudah berada di RSUD Koja untuk mendapatkan perawatan intensif.

Rooftop penuh jemuran tempat sopir pribadi pelaku pembunuhan bersembunyi usai habisi nyawa majikannya di rumah dalam kompleks Griya Inti Sentosa, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Rooftop penuh jemuran tempat sopir pribadi pelaku pembunuhan bersembunyi usai habisi nyawa majikannya di rumah dalam kompleks Griya Inti Sentosa, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. ((TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO))

Baca juga: Tampang Sopir Taksi Online Tega Pukul Penumpang Wanita Hingga Luka, Dipicu Cekcok Rute Google Maps

Baca juga: Ferdy Sambo Sebut Pindahkan Tugas Brigadir J dari Sopir ke Rumah Tangga Karena Lamban

Dendam

Dendam seketika muncul gara-gara utang

Ternyata, penyulut munculnya dendam yang telah lama dipendam H gara-gara dirinya terlilit banyak utang.

H yang hanya berprofesi sebagai sopir pribadi itu tak mampu membayar semua utangnya.

Utang-utangnya yang bikin kantong dompet jebol itu membuatnya terpikir niat jahat untuk merebut semua harta benda majikannya.

Selama ini, H merasa sakit hati terhadap perlakuan majikannya yang selalu memaki-maki dirinya di tempat umum.

Dengan gelap mata, H nekat menyekap kedua majikannya M (76) dan R (66) pada Rabu (14/12/2022) malam kemarin di rumah yang berada di dalam kompleks Griya Inti Sentosa, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Setelah kita interogasi awal motifnya masih sama si pelaku sakit hati dengan korban, sering dimarah-marahi di tempat umum, jadi menimbulkan dendam dan ingin menguasai harta korban," tambah Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Bryan Wicaksono di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (15/12/2022).

Pelaku sendiri sudah bekerja di rumah tersebut tiga bulan belakangan setelah sebelumnya mencari nafkah sebagai pengemudi ojek online.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dan di TribunJakarta.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved