Berita Nasional
Temuan Baru di Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Klentingan Buly-Buly Diduga untuk Ritual
Barang bukti baru kembali ditemukan di rumah satu keluarga di Kalideres yang tewas misterius. Benda itu bernama Klentingan Buly-Buly
TRIBUNSUMSEL.COM - Barang bukti baru kembali ditemukan di rumah satu keluarga di Kalideres yang tewas misterius.
Dikutip dari Tribunnews.com, barang bukti tersebut berupa suatu benda yang belakangan diketahui bernama Klentingan Buly-Buly.
Hal ini diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat dikonfirmasi wartawan.
"Dari TKP terakhir kami temukan ada namanya Buly-Buly ataupun Klentingan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat dihubungi, Senin (5/12/2022) malam.
Hengki Haryadi menyebut dari pemeriksaan sementara, diduga alat tersebut digunakan untuk melakukan ritual-ritual tertentu.
"Ini salah satu dugaan kita dari tim psikologi forensik merupakan salah satu yang dianggap benda-benda yang digunakan untuk ritual," ucapnya.
Ritual Keluarga Kalideres
Polisi kembali mengungkap fakta baru dalam proses penyelidikan sementara terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan bahwa terdapat kecendrungan yang dominan mengarah kepada almarhum Budiyanto yang memiliki kepercayaan terhadap aktivitas ritual tertentu.
"Hal ini mengakibatkan adanya suatu belief (kepercayaan) dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah dalam keluarga dilakukan melalui ritual tertentu," kata Hengki dalam keteranganya, Selasa (29/11/2022).
Fakta terbaru itu pihaknya temukan usai ditemukannya keidentikan penyelidikan berdasarkan saksi dan bukti bukti yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Selain itu Hengki juga menjelaskan, dalam hasil penyelidikan sementara itu, hal itu juga diperkuat dengan ditemukannya sejumlah benda berupa buku-buku lintas agama serta mantra dan kemenyan di dalam rumah tersebut.
"Oleh karenanya kami akan mengundang ahli sosiologi agama untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan tulisan yang ada di dalam buku serta hubunganya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," jelasnya.
Temuan Mantra-Kemenyan
Selain aktivitas ritual, penyidik juga mengungkap temuan baru dari penyelidikan kasus tersebut. Salah satunya temuan mantra dan kemenyan.
"Ditemukan juga buku-buku lintas agama serta mantra dan kemenyan," ucap Hengki.
Polisi kini turut melibatkan ahli sosiologi agama untuk meneliti korelasi buku mantra dan kemenyan dengan aktivitas ritual yang dijalankan keluarga Kalideres tersebut.
"Kami akan mengundang ahli sosiologi agama untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada di dalam buku serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," pungkas Hengki.
Kecil Kemungkinan Tewas karena Tindak Pidana
Polisi dalam waktu dekat berencana akan mengungkap penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres.
Meski belum diumumkan secara resmi, nama polisi sudah sedikit demi sedikit penyebab kejanggalan tewasnya satu keluarga tersebut.
Diantarnya mengeluarkan pernyataan yang menyebut kecil kemungkinan satu keluarga itu tewas dari adanya tindak pidana dari luar rumah.
"Sangat kecil kemungkinan adanya tindak pidana di luar daripada kegiatan dilakukan empat orang ini di dalam rumah," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Dari hasil olah TKP, Hengki menyebut tidak menemukan adanya tanda-tanda orang lain yang masuk ke dalam rumah tersebut.
"Kami tekankan sekali lagi dari hasil pemeriksaan olah TKP tidak ditemukan adanya jejak-jejak adanya pihak luar masuk ke dalam TKP baik itu dari jejak-jejak pemeriksaan dari Labfor. Kunci-kunci yang ternyata memang dikunci dari dalam dan tidak ada pihak luar yang masuk," jelasnya.
Polisi Gelar Rapat Analisa
Direktorat Reserse Kriminal Umun (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya hari ini akan melakukan konsolidasi dengan sejumlah ahli sebelum akhirnya menyampaikan rilis akhir terkait kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menjelaskan akan melakukan rapat analisa untuk menentukan penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.
"Jadi sekali lagi saya ulangi hari ini jam 13 nanti kami akan melakukan rapat analisa dan evaluasi dengan tim ahli dari kedokteran forensik baik dari RS Soekanto dan RSCM UI," kata Hengki dalam keteranganya, Senin (5/12/2022).
Dalam agenda siang nanti Hengki menjelaskan pihaknya juga akan mengundang ahli dari psikologi forensik dan laboratorium forensik untuk membicarakan secara lugas hasil pemeriksaan yang dilakukan selama ini.
Menurutnya, dalam mengungkap kasus kematian satu keluarga ini perlu dilakukanya kehati-hatian oleh sebabnya hingga kini pihaknya terus mencari tahu sebab peristiwa tersebut.
"Namun tugas kami dari kepolisian kita harus memastikan apakah ada tindak pidana atau tidak dan sebagainya sehingga kasus ini bisa dihentikan," ucapnya.
"Dalam rentang waktu dua sampai tiga hari kedepan kita akan umumkan rilis akhir atau final hasil penyelidikan kami secara komperhensif," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan dalam pekan depan pihaknya akan menuntaskan kasus yang sudah berlangsung tiga pekan itu.
"Mudah-mudahan pekan depan kita akan sampaikan rilis akhir daripada penyelidikan kami tentang ditemukannya mayat ataupun jenazah di Kalideres," kata Hengki dalam keteranganya, Jum'at (2/12/2022).
Dikatakanya rencana pengungkapan kasus itu pada pekan depan lantaran saat ini pihaknya masih menunggu hasil akhir pemeriksaan forensik yang dilakukan tim gabungan kedokteran forensik.
Pemeriksaan itu yakni guna mencari sebab pasti mengenai kematian misterius empat jenazah di sebuah perumahan di Kalideres tersebut.
"Sampai sekarang kami masih menanti pemeriksaan dari tim ahli kedokteran forensik Polri maupun dari RSCM UI untuk mencari sebab pasti dari kematian ini," sebutnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews
Baca artikel menarik lainnya di Google News