Berita Nasional

Keluarga Minta Dhio yang Racuni Ayah, Ibu dan Kakaknya Dihukum Setimpal Karena Tak Ada Rasa Berduka

Dhio tega membunuh kedua orang tuanya dan kakak perempuannya dengan memberikan racun pada minuman yang dikonsumsi keluarganya.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Twitter/Tribunnews.com
Keluarga Minta Dhio yang Racuni Ayah, Ibu dan Kakaknya Dihukum Setimpal Karena Tak Ada Rasa Berduka 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus Dhio, pemuda yang tega meracuni ayah, ibu, dan kakaknya di Magelang kini masih menjadi perbincangan.

Kini, keluarga meminta Dhio untuk dihukum setimpal atas perbuatannya tersebut.

Bukan tanpa sebab, keluarga menilai Dhio tak menunjukkan rasa berduka usai meracuni keluarganya itu.

Seperti diketahui, Dhio tega membunuh kedua orang tuanya dan kakak perempuannya dengan memberikan racun pada minuman yang dikonsumsi keluarganya.

Atas kejadian ini, pihak keluarga meminta agar tersangka dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Hal itu disampaikan oleh Agus Kustiardo yakni kakak kandung dari korban Heri Riyani saat dihubungi Tribunjogja.com melalui sambungan telepon pada Senin (5/12/2022) malam.

"Kami dari dua pihak keluarga , baik dari keluarga besar Almarhum Pak Abas yang di Jogja serta keluarga adik saya Almarhumah Heri Riyani di Magelang sudah berembuk kemarin malam tepat tujuh hari kepergian mereka.

Kami sepakat menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib, sudah kami relakan. Pastinya tersangka harus dihukum setimpal dengan apa yang dilakukannya.

Dari kami dua pihak keluarga tidak ada pembelaan untuk tersangka. Harus menjalani hukuman, orang melanggar hukum mau seenaknya tidak bisa," tuturnya.

Korban merupakan satu anggota keluarga terdiri dari ayah bernama Abbas Ashari (58), ibu bernama Heri Riyani (54), dan anak sulung bernama Dhea Chairunisa (25).

Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih menyimpan kesedihan yang dalam atas kepergian para korban.

Bahkan, masih belum menyangka para korban yang dikenalnya orang baik itu sudah pergi untuk selama-lamanya.

"Masih merasa kehilangan kesedihan masih ada. Masih terpukul semua kami di sini. Sedih-sedih, ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga lagi. Siapapun pasti akan miris dengan kejadian ini,"ujarnya dengan suara lirih menahan tangis.

Ia pun mengingat kembali kejadian tragis itu. Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa keponakannya sendirilah pelaku dari pembunuhan sadis ini.

"Tersangka itu benar-benar pandai bermain karakter, sampai saya tidak menyangka ada rencana ini. Memang saat peristiwa itu terjadi tersangka tidak ada mimik rasa berduka. Padahal, saya yang baru ditelpon saja langsung lemas sampai sekarang, kalau diingat-ingat kejadian itu lagi," urainya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved