Liputan Khusus Tribun Sumsel
Selalu Ada Kasus Baru HIV-AIDS Walau Bukan Wilayah Endemis (2)
AIDS merupakan tahapan akhir dari penyakit infeksi HIV. Selalu ada angka kasus baru HIV-AIDS walaupun bukan termasuk endemis.
Belum Ada VCT ODHA
Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mencatat tahun 2022 ini masih ada tiga orang penyintas HIV/AIDS di daerah ini. Sejak empat tahun terakhir total ada 11 orang penderita penyakit tersebut.
"Tahun ini ada tiga, kalau dari 2019 ada 11 orang. Tapi mohon maaf kami tidak bisa mengungkapkan identitas dan alamatnya. Yang jelas mereka terus dalam pantauan kami," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Muratara, Eva Elizah, Sabtu (3/12/2022).
Pihaknya mengklaim terus melakukan upaya penekanan terhadap penyebaran HIV/AIDS, walaupun dalam kondisi keterbatasan sarana dan prasarana yang ada.
Eva menyebutkan, hingga saat ini di Kabupaten Muratara belum memiliki klinik Voluntery Conselling and Testing (VCT).
Diketahui, VCT merupakan layanan konseling dan tes HIV yang dilakukan secara sukarela untuk membantu pencegahan penularan, perawatan, dan pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
"Kita belum ada VCT, semua pasien ODHA kita rujuk ke rumah sakit dokter Sobirin di Kota Lubuklinggau, karena di sana ada pelayanan VCT-nya," kata Eva.
Dia menyatakan, mereka yang masih menyintas HIV/AIDS di daerah ini terus dipantau perkembangan kesehatannya, serta pencegahan penularannya.
Dinas Kesehatan setempat mengklaim rutin melakukan pemeriksaan secara gratis sebagai langkah deteksi dini terhadap bahaya penyebaran penyakit tersebut.
"Kami juga nanti akan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang dari luar daerah yang bekerja di perusahaan di wilayah kita," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara, dr Arios Saplis.
Dia mengharapkan bantuan pemerintah kecamatan, desa, dan kelurahan sebagai ujung tombak pemerintah daerah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya penyakit HIV/AIDS.
"Kami berharap sekali seluruh elemen masyarakat dapat membantu kami untuk mensosialisasikan kepada semua orang tentang bahaya penyakit ini," harap Arios.
Diketahui, HIV adalah virus yang menyerang penurunan daya tahan tubuh, dan AIDS yakni kumpulan berbagai gejala penyakit sebagai akibat menurunnya sistem dan fungsi kekebalan tubuh oleh virus HIV.
Sementara penularan penyakit tersebut bisa dengan berbagai metode, seperti seks bebas, berganti-ganti pasangan, atau melalui jarum suntik yang sudah tidak steril lagi.
Bahayanya, sasaran penyakit itu mulai dari bayi baru lahir yang menular dari orang tuanya, hingga orang dewasa yang sering melakukan seks bebas sehingga tertular dari lawan pasangannya yang telah terjangkit.