Berita Lubuklinggau

Pulang Ke Lubuklinggau Usai Bebas, Ridwan Mukti Ungkap Kabar Lily dan Jelaskan Kasus Hukum

H Ridwan Mukti menyebut hukuman yang dijalaninya bukan diakuinya bukan bentuk dari kesalahan yang dilakukannya.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO
H Ridwan Mukti saat menyampaikan sambutan ketika acara temu kangen Sahabat H Riduan Mukti, Minggu (4/12/2022). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Mantan Gubernur Bengkulu dan Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti kini sudah bebas.

Usai Bebas dari jerat hukum dalam kasus suap saat menjadi Gubernur Bengkulu 2017, Ridwan Mukti  pulang ke Kota Lubuklinggau Sumsel.

H Ridwan Mukti menyebut hukuman yang dijalaninya bukan diakuinya bukan bentuk dari kesalahan yang dilakukannya.

"Saya tidak mencuri uang negara, karena tidak ada negara dirugikan, karena dalam kasus saya tidak ada uang pengganti yang harus saya ganti," kata Ridwan saat menjelaskan duduk perkaranya ketika acara temu kangen Sahabat H Riduan Mukti, Minggu (4/12/2022).

Ridwan menjelaskan, lebih spesifiknya lagi saat kasus itu terjadi tidak pernah menerima uang yang didakwakan termasuk dirinya tidak pernah melihat uang itu secara langsung.

"Ini merupakan sebuah rekayasa hukum dan penzaliman kepada saya, dan ini dapat dibuktikan bukan hanya melalui pembelaan saya, karena ada buku eksaminasi tentang kasus saya ini," ujarnya.

Menurut Ridwan buku itu telah beredar di sejumlah toko-toko buku, dalam buku itu berisi evaluasi kasus yang menderanya oleh tujuh guru besar ahli hukum pidana.

"Dalam buku itu berkesimpulan bahwa hakim telah silap mengambil keputusan, nah ini namanya proses persidangan, saya menghadapi persoalan hukum ini dan saya jelaskan kepada keluarga," ungkapnya.

Itulah sebabnya setelah bebas, Ridwan langsung pulang ke Bumi Silampari dan banyak mengelar banyak pertemuan, selama di Lubuklinggau Ridwan menggelar syukuran hingga mengisi khutbah di kediaman ayah angkatnya di wilayah Tugu Mulyo (Kabupaten Musi Rawas).

"Harapan keluarga, handai tolan dan konstituen pupus, jadi itulah alasan saya untuk meminta ma'af, dan saya untuk menjelaskan duduk persoalannya," ungkapnya.

Dia mengenang perjalanan hidupnya sangat membanggakan keluarganya, karena sebelum jadi Gubernur Bengkulu dan terjerat hukum.

Ridwan pernah memimpin perusahaan asing hingga mencapai jabatan posisi tertinggi. Kemudian berlanjut terpilih menjadi anggota DPR-RI mewakili Mura hingga dua priode.

Kebanggan keluarganya berlanjut ketika dirinya berhasil memimpin parlemen muda tingkat nasional ke berbagai acara internasional, hingga sering muncul di televisi.

"Kebanggan terus berlanjut menjadi Bupati Mura dua priode hasil pemilihan langsung pertama dan saya terlibat dalam pembahasan aturan pemilihan langsung itu, karena saya DPR-RI," ujarnya.

Ridwan bercerita alasan mencalonkan diri menjadi Bupati Mura dulu karena Lubuklinggau dan Mura tidak maju, itulah alasan ia maju karena ia tau betul kue dipusat perebutannya sangat ketat.

"Alhamdulillah berhasil memimpin Mura hingga mengalami kemajuan," ungkapnya.

Kembali ke masa tahanan, Ridwan mengungkapkan, selama menjalani masa tahanan tidak mau ditemui oleh para keluarganya.

Karena ia tahu betul setiap pertemuan pasti akan berurai air mata dan sebagai mantan aktivis dan seorang politisi ia tidak mau keluarganya menangis.

"Itulah sekarang baru saya temui, mereka perlu mendengar langsung dari saya dan sudah saya sampaikan, alhamdulillah dalam acara di rumah Talang Jawa kemarin mereka memaafkan saya," ujarnya.

Begitu juga ketika sehabis mengisi khutbah di wilayah Tugu Mulyo Kabupaten Mura kemarin merek juga memaafkannya.

Termasuk masyarakat di kampung halamannya Desa Mandi Aur juga memaafkannya.

"Dikampung orang tua saya juga mereka memaafkan saya, bagaimana pun saya membuat noda harus saya bersihkan," ujarnya.

Kedepan, Ridwan juga akan menggelar pertemuan dengan para keluarganya di wilayah Provinsi Bengkulu meliputi keluarganya di Curup maupun di wilayah Lembak, termasuk Kota Bengkulu.

"Supaya kegusaran dan kerinduan mereka untuk bertemu dapat terwujud," tambahnya.

Baca juga: Sedang Jemput Pacar, Pria di Lubuklinggau Jadi Koban Begal, Pelaku Ditembak Polisi Tapi Kabur

Kemudian untuk langkah kedepan, Ridwan menambahkan belum mempunyai rencana politik, karena jabatan politik baik itu Bupati, anggota DPR-RI hingga Gubernur semua sudah dicapainya.

"Untuk sementara saya dan ibu (Lili Madari) akan menetap di Jakarta sembari menunggu anak saya lulus sekolah SMA," ujarnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved