Berita Nasional

Puncak Penderitaan Bharada E Buat Dirinya Bongkar Ulah Ferdy Sambo: Saya Tersiksa yang Lain Enak

Puncak Penderitaan Bharada E Buat Dirinya Bongkar Ulah Ferdy Sambo: Saya Tersiksa yang Lain Enak

(Youtube Kompas TV)
Ibunda Bharada E, Rynecke Alma Pudihang tak kuasa menahan airmatanya saat menceritakan sosok Bharada E yang terseret kasus pembunuhan Brigadir J gara-gara ulah Ferdy Sambo. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ini alasan Bharada Eliezer alias Bharada E akhirnya mau ungkapkan perilaku Ferdy Sambo yang membunuh Brigadir Yoshua alias Brigadir J.

Bharada E merasa puncak penderitaan selama di penjara yakni makanannya membuat Bharada E berani ceritakan semuanya.

Adalan Sunandang Junus Lumiu dan Rynecke Alma Pudihang, orangtua Bharada E yang membeberkan hal tersebut di acara Rosi Kompas TV, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Misteri Wanita Misterius Disebut Kamaruddin Buat Ferdy Sambo Musuhi Brigadir J, Putri Diberitahukan

Dia adalah orang yang menembak Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).

Dalam versi awal, Bharada E adu tembak dengan Brigadir J karena Yosua Hutabarat melecehkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Meski banyak pihak yang meragukan kronologi itu, termasuk kedua orang tuanya, Bharada E bersikukuh bahwa itu adalah cerita yang sebenarnya.

"Kalau saya tidak percaya, karena waktu itu kita ibadah bersama pagi malam, setiap ibadah selesai saya hanya berdoa minta kepada Tuhan kalau bisa dibuka sejelas-jelasnya semua masalah ini," jawab Alma.

Alma mengatakan, dia dan sang suami tak henti membujuk Bharada E untuk mau berbicara jujur.

Namun Bharada E yang kala itu begitu mengikuti skenario Ferdy Sambo tetap bersikukuh itulah cerita yang sebenarnya.

Misteri Wanita Misterius Disebut Kamaruddin Buat Ferdy Sambo Musuhi Brigadir J, Putri Diberitahukan
Misteri Wanita Misterius Disebut Kamaruddin Buat Ferdy Sambo Musuhi Brigadir J, Putri Diberitahukan (Kolase Tribunnews)
 
"Walau dia bilang "Mamah dan papah itu sama seperti orang di luar sana, tidak percaya sama saya".

Tapi jujur di dalam hati saya memang tidak percaya sama saya," kata Alma.

Setelah kasus kematian Brigadir J mencuat, kedua orang tua Bharada E turut dibawa ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok untuk alasan keamanan.

Di sana mereka beribadah sampai tidur bersama untuk membujuk Bharada E jujur yang sebenarnya.

Sayangnya, saat itu Bharada E masih begitu menuruti skenario Ferdy Sambo.

Hingga akhirnya di saat hari terakhir mereka berada di Jakarta, akhirnya Bharada E mau berbicara jujur soal apa yang sebenarnya terjadi di rumah Ferdy Sambo.

Saat itu Bharada E sudah tak bersama Alma dan Junus di Mako Brimob, melainkan di Rutan Mabes Polri.

Sebab, saat itu Bharada E sudah ditetapkan sebagai tersangka pertama dalam kasus pembunuhuan Brigadir J oleh Mabes Polri.

"Tanggal 7 Agustus rencana pulang ke Manado.

Hape saya bunyi tahunya Ichad nelepon, dia nangis," kata Alma.

Rineke, Ibunda Bharada E memiliki insting kuat terhadap anaknya. Ia mengaku tak percaya Icad melakukan tembak menembak ke Brigadir J
Rineke, Ibunda Bharada E memiliki insting kuat terhadap anaknya. Ia mengaku tak percaya Icad melakukan tembak menembak ke Brigadir J (youtube Kompas TV/tribunnews)

Alma menuturkan, saat itu Bharada E yang sudah mendekam di tahanan mengaku begitu tersiksa hingga akhirnya mau berbicara yang sejujurnya dan membongkar kejahatan Ferdy Sambo di kasus kematian Brigadir J.

"Dia bilang "Mamah saya sudah merasa sangat tersika di tahanan", itu sudah dua hari ditahan.

Dia bilang "Saya sudah sangat tersika hanya makan nasi sama sayur dan mereka yang lain yang terlibat enak-enak di luar, saya akan bicara jujur," kata Alma menceritakan ucapan Bharada E kala itu.

Saat itu juga, Alma dan Junus menemui Bharada E di rutan Mabes Polri.

Setibanya di sana, betapa hancurnya Alma dan Junus melihat sang anak sudah mengenakan baju tahanan berwarna oranye.

"Saya datang kesana, dia sudah pakai kemeja orangey, hancur hati saya.

Saya bilang anak saya biasa seragam polisi terus malam itu dia pakai kemeja tahanan, hancur hari saya," ujar Alma tak kuasa menahan air mata.

Alma tak tega melihat anaknya mengenakan kaos tahanan lantaran dia teringat perjuangan Bharada E untuk bisa menjadi seorang polisi.

Alasan Bharada E mengaku tak bisa menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J lantaran dirinya memiliki pakat terendah dikepolisian.
Alasan Bharada E mengaku tak bisa menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J lantaran dirinya memiliki pakat terendah dikepolisian. (Kompas TV)

"Dia masuk poliis krn perjangannya sendiri, dia berjuang sampai melewati semua tahap terus sekarang saya ligat dia di depan mata kami (pakai baju tahanan).

Kami kemudian berpelukan saat diberi kesempatan masuk, dia bilang "Saya harus jujur"," tutur Alma.

Penjelasan Kapolri

Sebelumnya, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap hal yang mendasari Bharada E akhirnya berkata jujur dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Bharada E ternyata dijanjikan oleh Ferdy Sambo bahwa kasus Brigadir J akan dilakukan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

Namun, seiring berjalannya waktu, Bharada E ditetapkan menjadi tersangka.

“Atas dasar tersebut Richard memberikan keterangan yang jujur dan terbuka. Itu yang merubah semua informasi awal dan keterangan yang diberikan,” kata Listyo Sigit, dikutip Tribunnews saat menghadiri rapat di Komisi III DPR RI pada Rabu (24/8/2022).

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved