Berita Nasional

Awal Mula Ferdy Sambo Simpan Dendam Brigadir J Usai Wanita Misterius Menangis, Penjelasan Kamaruddin

Wanita Misterius menangis di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalang Bangka disebut jadi pemicu kemarahan sang jenderal hingga memusuhi sang ajudan Brigad

Editor: Moch Krisna
Kolase/IST
Cerita Awal Mula Ferdy Sambo Simpan Dendam ke Brigadir Yosua Berujung Rencana Pembunuhan, Pernyataan Kamaruddin 

Selain itu, ia menyebut keterangan Bharada E juga tidak didukung bukti-bukti terkait lainnya.

"Saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," ujarnya

"Pasti kita bantah karena tidak ada bukti pendukungnya, hanya keterangan dan karangan RE saja," sambungnya.

Selain itu, Arman juga mempertanyakan klaim Bharada E yang mengaku mendatangi rumah pribadi kliennya yang terletak di Bangka, Jakarta Selatan.

"Tidak benar, karena kalau RE tidak berdinas dia tidak di Saguling, tapi di rumah posko Duren Tiga," tegasnya.

Sebelumya, Bharada E mengungkapkan bahwa wanita misterius yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan mengubah kebiasaannya.

Kebiasaan yang dimaksud Bharada E adalah Ferdy Sambo lebih sering menetap di rumah yang berada di Jalan Saguling.

Bharada E berujar ketika peristiwa wanita misterius menangis tersebut terjadi, ajudan yang mengawal Putri Candrawathi adalah Brigadir J dan Mathius.

"Ada kejadian Yang Mulia. Jadi saya lagi di rumah, Mathius juga di rumah, almarhum (Brigadir J) datang turun dari lantai dua bawa senjata langsung taruh di dalam mobil," katanya dalam persidangan dikutip dari Wartakotalive.com.

Kemudian, Putri memanggil Mathius dan Richard Eliezer untuk ikut pergi bersama. Putri meminta Mathius ikut di mobilnya bersama Brigadir J. Sementara Richard diminta ikut dengan mengendari mobil sendiri.

“Ibu bilang, 'Dek Mathius nanti di mobil ibu ya, Dek Richard sendiri ya di mobil belakang',” ujar Bharada E menirukan perintah Putri Candrawathi.

“Jadi kami jalan ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman. Jadi kita kan biasa komunikasi dengan HT, saya sempat nanya beberapa kali ke almarhum, ‘bang izin’. (Dijawab) ‘udah Chad ikut saja dulu’,” kata Bharada E menirukan komunikasinya dengan Yosua.

“Itu kita mutar-mutar di Kemang Yang Mulia. Akhirnya, kita balik ke kediaman Bangka Yang Mulia,” ujarnya.

Benarkah ada pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi di Magelang?
Benarkah ada pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi di Magelang? ((kolase tribunjakarta))

Setibanya di Bangka, kata Bharada E, Putri Candrawathi kemudian terlihat marah. Kemudian, ia diminta oleh Brigadir J untuk memarkirkan mobil di belakang rumah.

“Pada saat sampai di kediaman Bangka ibu turun kayak lagi marah jadi saya juga tidak berani nanya,” kata Bharada E.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved