Anak Racuni Keluarga Magelang
Pekerjaan Dhio Daffa Syadilla Racuni Ayah Ibu dan Kakak di Magelang Terkuak, Polisi Sampai Dibohongi
Dhio Daffa Syadilla (22) anak durhaka racuni ayah ibu dan kakak perempuan di Magelang ternyata membohongi polisi terkait pekerjaan, Rabu (30/11/2022)
TRIBUNSUMSEL.COM -- Dhio Daffa Syadilla (22) anak durhaka racuni ayah ibu dan kakak perempuan di Magelang ternyata membohongi polisi terkait pekerjaan, Rabu (30/11/2022).
Diketahui Dhio Daffa Syadilla sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap keluarganya.
Dhio Daffa Syadilla bahkan terancam dengan hukuman mati atas perbuatan tersebut.
Adapun publik bertanya-tanya mengenai pekerjaan dari Dhio Daffa Syadilla setelah terkuak kebiasaan kerap menghabiskan uang orang tua dengan nilai puluhan juta.
Melansir dari Tribunnews.com, Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun sempat membeberkan pekerjaan asli dari Dhio Daffa Syadilla.
Pasca Dhio Daffa Syadilla mengaku pernah jadi pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) akhirnya diselidiki kepolisian tidak benar.
Pernyataan Dhio Daffa Syadilla tersebut telah membohongi pihak kepolisian dimana faktanya dirinya adalah pengangguran alias tidak punya pekerjaan.
"Memang sempat tersangka mengaku memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan milik negara pada tahun 2018-2021
Namun setelah dilakukan cross check ternyata tidak ada data yang bersangkutan bekerja di sana.
Sepertinya demikian tersangka memberikan keterangan bohong," ungkapnya di halaman depan Mapolresta Magelang, pada Rabu (30/11/2022).
Senada dengan pihak kepolisian, Sukoco, paman Dhio tersangka pembunuh satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah, mengungkap sosok keponakannya itu.

Sukoco mengatakan, Dhio pernah berbohong soal pekerjaan yang dimiliki.
Menurut pengakuan Dhio yang disampaikan Sukoco, pria 22 tahun itu pernah bekerja di PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Persero.
Namun, Sukoco yang menaruh curiga kemudian memastikan dengan bertanya kepada seorang karyawan di tempat kerja Dhio.
"Saya melihat perilaku anak ini, apa yang dia katakan itu tidak benar," kata Sukoco, dikutip dari tayangan youTube KompasTv, Rabu (30/11/2022).
"Pelaku mengatakan dia diterima di PT KAI, dengan (saya) tanya karyawan di sana, ternyata namanya tidak masuk dalam daftar pegawai," jelas Sukoco.
Kecurigaan pada keponakannya itu semakin bertambah saat Dhio melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) di PT KAI Malang, Jawa Timur.
"Waktu ada diklat PT KAI di Malang, masa diklat kok tiga hari, diklat kan harusnya ada surat pemberitahuan, tapi ini tidak ada," kata Sukoco.
Sukoco mengatakan, orang tua Dhio tak menaruh curiga pada anaknya itu meski sudah diperingatkan.
"Karena orang tua sudah terbius dari kata-katanya, jadi tidak percaya sama pihak lain yang memberi masukan," katanya.
Campur Raun ke Teh
Sebelumnya, Dhio (22) kini ditahan polisi setelah membunuh satu keluarganya dengan cara diracun.
Terungkap bahwa Dhio sengaja menjadikan minuman yang dibuat sang ibu untuk membunuh satu keluarganya.
Peristiwa itu terjadi kediaman mereka di di Jalan Sudiro No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022).
Pagi itu, Dhio rupanya mencampurkan racun ke minuman teh dan kopi yang telah dibuat oleh ibunya.
Sang ibu bernama Heri Riyani (54) membuat kopi dan teh untuk disajikan kepada suaminya, Abbas Ashar (58), dan anak sulung perempuannya, Dhea (24).
Heri Riyani keluar dari dapur setelah membuat minuman, lalu Dhio masuk ke dapur untuk melancarkan aksi jahatnya.
Dhio kemudian mencampurkan racun tersebut ke minuman teh dan kopi tanpa sepengetahuan orang di rumah.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolresta Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun.
Sajarod mengatakan, polisi menemukan barang bukti yang mengarah tiga orang tersebut diracun, bukan keracunan.
Polisi menemukan sisa zat arsenik pada minuman teh dan kopi serta di sendok untuk mengaduk minuman tersebut.
Meski begitu, polisi mengaku belum mengetahui berapa gram racun yang digunakan Dhio untuk menghabisi keluarganya.
Polisi juga menegaskan, minuman teh dan kopi tersebut dibuat Heri Riyani yang kemudian diracuni Dhio.
"Untuk berapa gramnya masih kita dalami. Karena yang bersangkutan mengakui menggunakannya (racun) dua sendok teh, yang dicampur dalam minuman teh dan kopi yang biasanya disajikan oleh ibunya,"
"Yang buat ibunya, ketika ibunya keluar dari dapur tersangka memasukan zat kimianya dengan cara mengaduknya," ucapnya.
Kejanggalan-kejanggalan dicium polisi sebelum terbongkar Dhio pelaku utamanya.
Salah satunya, Dhio tak mengizinkan keluarganya tersebut dilakukan proses autopsi.
Padahal keluarga besar korban sudah menyetujuinya.
"Kemarin dari pihak saudara dari keluarga korban pasutri tersebut minta untuk diautopsi,"
"Namun, anak kedua ini tidak ingin diautopsi jadi bagi kami ini kejanggalan. Sebagai seorang penyidik kita tetap lakukan autopsi karena ini menyangkut terkait korban meninggal dunia,"

"Sehingga kita ingin melihat terkait penyebab dari kematiannya karena diduga meninggal karena keracunan, sehingga perlu dilakukan autopsi," terangnya.
Dua kali berusaha habisi keluarganya
Dhio rupanya pernah mencoba untuk menghabisi keluarganya tapi tak berhasil.
Hal itu terjadi tiga hari sebelum keluarga tersebut tewas.
Percobaan pertama, Dhio mencampurkan racun ke dalam es dawet mereka.
Percobaan itu pun terkonfirmasi dari pernyataan Asisten Rumah Tangga (ART) keluarga itu pada wawancara dengan Tribunjogja.com, Senin (28/11/2022).
"Itu pernah waktu kemarin sekitar tiga hari lalu, kayak keracunan es dawet tapi itu sudah berobat, kok."
"Terus ibu sama anaknya yang perempuan sudah sembuh cuma bapak lagi pemulihan," ungkapnya.
Diduga karena gagal, Dhio kembali melakukan aksi jahatnya dengan mencampurkan racun ke teh dan kopi.
Dosisnya lebih banyak dibandingkan dengan usaha percobaan pertama yang hanya menimbulkan mual-mual.
(*)
Baca berita lainnya di Google News.