Berita Nasional

Kebohongan Dhio Daffa Syahdilla Pembunuh Keluarga di Magelang Dibongkar, Fakta Soal Kerja di BUMN

Kebohongan Dhio Daffa Syahdilla Pembunuh Keluarga di Magelang Dibongkar, Fakta Soal Kerja di BUMN

KOLASE TRIBUN TIMUR
Kebohongan Dhio Daffa Syahdilla Pembunuh Keluarga di Magelang Dibongkar, Fakta Soal Kerja di BUMN 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kebohongan Dhio Daffa Syahdilla yang membunuh keluarganya di Magelang terungkap oleh sang paman soal pekerjaannya.

Sebelumnya Dhio mengaku dirinya bekerja di sebuah BUMN, namun ternyata bukan.

Dhio diketahui anak bungsu dari Abbas Ashar dan Heri Riyani.

Kakak ipar Abbas mengungkapkan jika Dhio banyak berbohong, termasuk pekerjaan dan motifnya membunuh keluarganya.

Sukoco, memastikan tidak benar jika Dhio membunuh ayah, ibu, dan kakaknya karena dibebani ekonomi keluarga.

Baca juga: Curhat Terakhir Ayah Dhio Daffa Syahdilla Sebelum Tewas Diracun, Sebut Soal Anak Minta Rp 32 Juta

"Saya meluruskan berita yang simpang siur, bahwa pengakuan tersangka dia jadi penanggung jawab atau tulang punggung itu tidak benar."

"Sama sekali tidak benar," kata Sukoco.

Sukoco mengatakan, Dhio yang merupakan anak kedua dari keluarga ini lah yang justru membebani perekonomian keluarga.

Curhat Terakhir Ayah Dhio Daffa Syahdilla Sebelum Tewas Diracun, Sebut Soal Anak Minta Rp 32 Juta
Curhat Terakhir Ayah Dhio Daffa Syahdilla Sebelum Tewas Diracun, Sebut Soal Anak Minta Rp 32 Juta (Capture TV One)

"Bahkan justru yang merusak dana-dana orang tua itu, dia sendiri."

 
"Dengan kebohongan-kebohongannya, kepandaiannya, sehingga dana-dana orang tua digerogoti," tutur Sukoco.

Sukoco menyebut Dhio menghabiskan uang hingga 32 juta setiap bulannya.

Uang itu, kata Sukoco, digunakan untuk mengikuti sejumlah kursus.

Namun, ia tidak mengetahui persis kursus tersebut apakah benar adanya.

"Jadi waktu almarhumah adik saya (Heri Riyani), pernah beberapa bulan yang lalu bertemu dengan saya, 'Mas ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan 32 juta' untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," jelas Sukoco.

"Namun, kursusnya belum dibuktikan benar adanya," kata Sukoco.

Bohong Soal Pekerjaan

Sukoco juga mengatakan, Dhio berbohong soal pekerjaan yang dimiliki.

Menurut pengakuan Dhio yang disampaikan Sukoco, pria 22 tahun itu pernah bekerja di PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Persero.

Begini Siasat Dhio Daffa Syahdilla Campurkan Racun di Teh dan Kopi Keluarganya Tanpa Ketahuan
Begini Siasat Dhio Daffa Syahdilla Campurkan Racun di Teh dan Kopi Keluarganya Tanpa Ketahuan (Kolase Tribunnewsmaker)

Namun, Sukoco yang menaruh curiga kemudian memastikan dengan bertanya kepada seorang karyawan di tempat kerja Dhio.

"Saya melihat perilaku anak ini, apa yang dia katakan itu tidak benar," kata Sukoco, dikutip TribunStyle.com dari tayangan YouTube KompasTv, Rabu (30/11/2022).

"Pelaku mengatakan dia diterima di PT KAI, dengan (saya) tanya karyawan di sana, ternyata namanya tidak masuk dalam daftar pegawai," jelas Sukoco.

Kecurigaan pada keponakannya itu semakin bertambah saat Dhio melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) di PT KAI Malang, Jawa Timur.

"Waktu ada diklat PT KAI di Malang, masa diklat kok tiga hari, diklat kan harusnya ada surat pemberitahuan, tapi ini tidak ada," kata Sukoco.

Sukoco mengatakan, orang tua Dhio tak menaruh curiga pada anaknya itu meski sudah diperingatkan.

"Karena orang tua sudah terbius dari kata-katanya, jadi tidak percaya sama pihak lain yang memberi masukan," katanya.

Pengakuan Pelaku

Motif pembunuhan diduga karena rasa sakit hati pelaku terhadap orang tua dan kakaknya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun.

Setelah ayahnya pensiun, kebutuhan keluarganya cukup tinggi karena untuk pengobatan sang ayah yang menderita sakit.

Dhio Daffa Syahdilla Diberi Rp 32 Juta Sebulan Meski Tak Jelas Buat Apa, Sang Ibu Tetap Percaya
Dhio Daffa Syahdilla Diberi Rp 32 Juta Sebulan Meski Tak Jelas Buat Apa, Sang Ibu Tetap Percaya (Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting/Twitter)

Karena itu, Dhio dibebani untuk membantu perekonomian keluarga demi memenuhi kebutuhan.

Dhio merasa terbebani karena sang kakak, Dhea tidak dibebani hal yang sama.

Hal tersebut menimbulkan rasa sakit hati, sehingga membuatnya merencanakan pembunuhan terhadap ketiga anggota keluarganya.

"Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja."

"Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga.

Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati," jelas Sajarod, Selasa (29/11/2022), dikutip dari Tribun Jogja.

Hasil Autopsi

Hasil autopsi satu keluarga tewas di racun di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah diungkap oleh Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry, Selasa, (29/11/2022).

Dari hasil autopsi, memperlihatkan organ ketiga korban yaitu Abas Ashar, Heri Riyani, dan Dea Khairunisa, seperti terbakar.

Bukan tanpa alasan, penyebab organ seperti terbakar itu karena racun yang dimasukan pelaku ke dalam minuman dinilai sangat mematikan.

Adapun, kata Sumy, organ yang terlihat terbakar tersebut adalah tenggorokan, lambung, hingga otak.

"Dari tenggorok, lambung, usus, hati, jantung, paru, dan otak. Ya, merah seperti terbakar," katanya dalam konferensi pers di Polres Magelang, dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews, Selasa (29/11/2022).

Sumy mengatakan organ milik korban terlihat terbakar karena racun diproses oleh pembuluh darah dengan cepat.

Ia juga mengungkapkan kadar racun yang dipakai tersangka DDS alias Dhio (22) sangat tinggi.

"Karena proses cepat, memasuki pembuluh darah, sehingga mematikan. (Kadar racun) sangat tinggi," pungkasnya.

Artikel ini diolah dari Tribunnews dengan judul: Paman Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Magelang Sebut DDS Pernah Bohong soal Pekerjaan


Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved