Berita Muara Enim

Terungkap Ibu Muda Bunuh Bayi di Muara Enim Punya Anak Luar Nikah, Menyesal Bunuh Anak Kandung

Terungkap ibu muda bunuh bayi di Muara Enim punya anak luar nikah dan sekarang diurus keluarga ayah biologis anaknya.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/ARDANI ZUHRI
Terungkap ibu muda bunuh bayi di Muara Enim RI punya anak luar nikah dan sekarang diurus keluarga ayah biologis anaknya. Hal ini diungkap usai pemeriksaan psikiater di ruang Reskrim Polres Muara Enim, Selasa (29/11/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM - Terungkap ibu muda bunuh bayi di Muara Enim punya anak luar nikah.

Fakta ini diungkap Ranti Ilmianti alias Ndut (22) warga Desa Muara Dua, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI kepada psikiater saat pemeriksaan di Polres Muara Enim.

Ranti Ilmianti (RI) alias Ndut  diamankan polisi setelah membunuh bayi 10 hari anak kandungnya, Jumat (25/11/2022) sekira pukul 17.00 WIB.

Perihal anak sebelumnya yang dilahirkan luar nikah, RI mengungkap saat ini bayi tersebut diurus oleh keluarga ayah biologis anaknya.

"Iya, saya sebelumnya punya anak perempuan tapi hasil hubungan di luar nikah, makanya saya serahkan ke keluarga bapaknya. Tapi anak ini (korban) ada bapaknya makanya saya ingin memeliharanya sendiri," ujarnya usai menjalani pemeriksaan psikiater di ruang Reskrim Polres Muara Enim, Selasa (29/11/2022).

Menurut RI, sebelumnya dirinya sudah melahirkan seorang bayi perempuan yang saat ini berumur sekitar 11 bulan.

Baca juga: Korupsi Tanah Kas Desa di Banyuasin, Oknum Kades Sukamulya Jalani Sidang Perdana

Namun karena hamilnya di luar nikah, ia serahkan pengurusannya ke keluarga ayah biologisnya sebab mereka mau bertanggungjawab.

Sedangkan untuk anak keduanya (korban,red) ia menikah siri ada ayahnya, makanya ia berkeinginan untuk mengasuh anaknya sendiri.

Apalagi keluarganya telah bersedia akan membesarkannya dan mengembalikan semua biaya yang dikeluarkan oleh keluarga asuhnya.

Namun, sepertinya keluarga asuhnya berat akan memberikan anaknya lagi, makanya ia berpikir dibunuh saja supaya tidak sama-sama memiliki.
"Pikiran saya kosong Pak, dan saya tidak menceritakan masalahnya ke orang lain, hanya dipikirkan sendiri. Termasuk keluarga adopsinya belum ia utarakan keinginan saya tersebut," ujarnya.


Masih dikatakan RI, sebelum kejadian ia memang sudah menyiapkan pisau dan pakaian ganti selama di dalam penjara.

Bahkan ia sengaja mencari hari Jumat karena hari Jumat katanya adalah hari yang paling baik dibandingkan hari-hari lainnya.

Ketika ditanya mengapa ketika menyembelih anaknya mengucapkan takbir, ia hanya menjawab bahwa pikirannya ketika itu sedang kosong, sehingga terjadi hanya spontan saja.

"Kalau terbayang anak saya masih, bahkan sering beberapa hari ini. Saya menyesal," ungkap Ranti dihadapan penyidik PPA.

Dirinya mengaku, bahwa anak kandungnya yang dibunuh merupakan anak kedua.
Dirinya jauh lebih sayang dibanding anak pertamanya. Penyebabnya, anak pertama itu hamil luar nikah sehingga tidak ada bintinya, jadi dari pada anaknya tidak punya status lebih baik dirawat orang lain agar punya kehidupan yang lebih baik.

Kalau anak keduanya tersebut ia lebih sayang karena memiliki status pernikahan sah meskipun sudah pisah dengan suaminya.
"Pisah sekitar dua bulan, usia kandungan sudah delapan bulan. Jadi disitu aku bingung tidak punya uang untuk hidup dan biaya persalinan," akunya.

Saat akan melahirkan dirinya menginap di rumah temannya yang menjadi orang tua angkat dari anaknya dan dibantu biaya persalinan.

Karena waktu itu ia tidak punya uang dan kebetulan ayahnya sedang pekerjaaan di Jambi, di rumah hanya ada dirinya dan adiknya.

Karena kepepet, akhirnya dibuatlah perjanjian dimana hak asuh diberikan kepada keluarga Edi Kusnadi yang menjadi orang tua angkat dari korban.

Namun, setelah ayahnya pulang dari Jambi, berniat mengambil anaknya dan akan mengembalikan seluruh biaya selama mengurus anaknya.

Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi mengatakan mereka masih akan terus memproses dan memeriksa tersangka.

"Bahkan kita telah meminta psikolog untuk mengecek kejiwaannya, namun hasil belum keluar. Untuk korban sendiri merupakan anak kedua dari tersangka, dimana anak pertamanya juga dititipkan di Prabumulih," katanya.

Atas perbuatan pelaku, lanjut Kapolres, akan dijerat dengan Undang-undang nomor 35 tahun 2014 perubahan undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak subsider pasal 338 dan junto 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa seorang ibu Ranti Ilmianti (22) warga Desa Muara Dua, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Pali, telah tega melakukan pembunuhan terhadap Ratu Kusnaini yang baru berusia 10 hari di Dusun Vl, Desa Dalam Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim, Sabtu (25/11/2022) sekitar pukul 17.00, yang merupakan darah dagingnya sendiri.

Rencanakan Pembunuhan

Polisi mengungkap penyebab ibu muda berinisial RI (22) nekat menghabisi nyawa bayi perempuannya sendiri yang baru berusia 10 hari, Jumat (25/11/2022) sekitar pukul 17.00.

Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi didampingi Kasatreskrim Polres Muara Enim AKP Tony Saputra mengatakan, sejauh ini hasil pemeriksaan menunjukkan RI telah merencanakan tindak pembunuhan terhadap bayinya.

"Pelaku sudah kita amankan, namun karena masih labil akan memanggil psikolog mengetes kejiwaannya," ujarnya singkat. 

Hasil penyidikan sementara ini, motif pelaku memang ingin membunuh anaknya dengan tujuan supaya sama-sama tidak memiliki korban.

Diketahui, putri RI yang baru berusia 10 hari tinggal bersama orang lain yang bersedia mengauhnya.

Namun belakangan, RI diduga berubah pikiran dan ingin merawat sendiri anaknya.

Akan tetapi niat itu dilarang sehingga memicu kemarahan RI.

Namun penyidikan masih berkembang untuk menelusuri kemungkinan lain.

Dari keterangan pelaku, bahwa ia kecewa dengan suaminya yang tidak bertanggung jawab.

Atas perbuatannya pelaku akan dikenakan Pasal 80 ayat 3,4 UU Perlindungan Anak.

Kronologi Anak RI diadopsi orang lain

Diketahui, anak RI diadopsi oleh keluarga Edy Kusnadi (49) yang tinggal di Desa Dalam, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim.

RI sendiri adalah warga warga Desa Muara Dua, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Baca juga: Isu Belanja Bulanan Ferdy Sambo Capai Rp 600 Juta, ini Rincian Gaji dan Tunjangan Jenderal Polisi

Anak tertua Edi Kusnadi, Yeti (28) menuturkan pelaku saat hamil besar parnah datang menemui Edi Kusnadi dan bercerita tentang perceraiannya dengan suaminya.

Saat itu pelaku mengaku tidak ada uang untuk melahirkan dan bersedia menyerahkan hak asuh anaknya.

Mendengar hal tersebut akhirnya ayahnya bersedia membantu biaya persalinan.

Setelah melahirkan, pelaku masih ikut di rumah ayahnya selama dua hari.

"Hal asuh tersebut dengan surat perjanjian bermaterai, dua hari setelah melahirkan pelaku pamit pulang ke rumahnya. Barulah kemudian kemarin, Jumat (25/11) pelaku kembali lagi mengunjungi anaknya sehingga terjadilah kejadian naas tersebut," katanya.

Sebenarnya, kata Yet mereka tidak berniat mengadopsi, tapi karena kasihan melihat keluh kesah pelaku maka dibantu melahirkan dengan perjanjian tertulis, pelaku sudah memasrahkan anaknya untuk diadopsi.

"Kami juga musyawarah, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan atau bayi dibuang, lebih baik kami yang merawat maka keluarga sepakat untuk mengadopsi dan membiayai persalinan dengan perjanjian tertulis," katanya.

Yeti mengaku, sebelumnya tidak ada firasat apa-apa, karena pelaku memang sudah sering main ke rumah dan biasa-biasa saja, tidak ada gerak-gerik mencurigakan.

Apalagi pelaku juga memang sering menetap di rumah.

Detik-detik pembunuhan

Saat itu RI datang menemui anaknya di rumah keluarga Edy Kusnadi, Jumat (25/11/2022) sekira pukul 10.00 WIB.

Melihat pelaku datang, Monika penghuni rumah dan mertuanya yang sedang menjaga korban tidak terlalu curiga dan membiarkannya melihat anaknya yang sedang tertidur.  

Baca juga: Ibu Muda Bunuh Bayi 10 Hari di Muara Enim, Korban Anak Pertama Pelaku dari Suami Kedua

TKP rumah tempat ibu muda berinisial RI (22) tega membunuh bayi 10 hari di Muara Enim di Dusun Vl Desa Dalam Kecamatan Belimbing Kabupaten Muaraenim, Sumsel, Jumat (25/11/2022). Rumah ini kediaman dari warga yang mengadopis bayi tersebut.
TKP rumah tempat ibu muda berinisial RI (22) tega membunuh bayi 10 hari di Muara Enim di Dusun Vl Desa Dalam Kecamatan Belimbing Kabupaten Muaraenim, Sumsel, Jumat (25/11/2022). Rumah ini kediaman dari warga yang mengadopis bayi tersebut. (SRIPO/ARDANI ZUHRI)

Namun sekitar pukul 17.00, ketika Monika (19) sedang sendirian di rumah menjaganya tiba-tiba RI berusaha menusuk korban dengan sebilah pisau yang telah disiapkan pelaku dari rumah.

Melihat aksi yang membahayakan korban, Monika langsung menghalangi pelaku dengan menangkap pisau pelaku sehingga menyebabkan jari tangannya terluka.

Karena kalah tenaga, Monika langsung berlari keluar dengan tujuan meminta pertolongan ke warga.

Teriakan tersebut didengar Yumadi (37) dan datang langsung membantu korban mengamankan pelaku.

Monika memeriksa korban yang sudah tidak bernyawa lagi, dengan luka di bagian leher.

Sekitar pukul 17.13, aparat TNI dan Kepolisian menghubungi puskesmas Teluk Lubuk, kecamatan Belimbing untuk melakukan pemeriksaan dan mengamankan TKP, pelaku dan BB ke Polres Muara Enim, serta memeriksa saksi-saksi.

Yeti, anak tertua Edi Kusnadi mengatakan, saat peristiwa tersebut, rumah sedang kosong.

"Pada saat kejadian rumah kosong, ayahnya sedang ke bengkel, di rumah hanya adik ipar saya Monika yang menjaga korban, pada saat sepi itulah pelaku melakukan aksinya," kata Yeti.

Karena kalah tenaga dan postur tubuh Monika pun tak berdaya menghalangi bahkan tangan Monika pun sempat tersayat saat mencoba menghalangi pelaku.

Setelah itu, Monika berlari keluar dan meminta pertolongan, saat kembali ke rumah, didapati korban sudah bersimbah darah pada bagian leher dan sudah tidak bernyawa. Saat ini, Korban sudah dikuburkan tadi malam di pemakaman Desa Dalam, kecamatan Belimbing,.

"Kami sudah sangat sayang terhadap korban, apa lagi sudah menetap di rumah 10 hari, tentunya kami sangat sedih dan tidak menyangka," ujarnya berurai air mata.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved