Berita Viral

Alasan Ibu Dipasung dalam Hutan, Leher Ani Diikat Rantai Meski Anak Tak Tega & Minta Maaf

Inilah alasan dibalik dipasungnya sosok ibu ODGJ dengan rantai di leher di dalam hutan karena kerap mengamuk dan mencelakai orang sekitar.

Youtube/Detik Asa
Alasan Ibu Dipasung Dalam Hutan, Leher Ani Diikat Rantai Oleh Keluarga 

"Sebetulnya ini kasus baru untuk pasung yang udah 5 hari, dipulangkan dari Lampung dianter ke anaknya yang ada di sini tapi karena terganggu, dia di pasung," ungkap pihak puskesmas yang memberikan informasi.

Pihak relawan yang mengetahui hal tersebut lantas dengan cepat menuju ke lokasi ibu Ani yang dipasung.

"Kita sudah sampai di tempat di mana ODGJ ini dipasung, dan didepan udah ada pihak puskesmas dan kecamatan juga bapak lurah mau evakuasi.

Ini di kampung Baru, kecamatan Petir, tinggal lurus aja dari jalan utama masuk ke dalam, nah ini udah di lokasi," ujar sang relawan.

"Ini baru beberapa hari, sekitar 5 hari.

Diginiin sama anaknya karena kalo enggak itu, rusak semua rumah warga, rumah keluarganya pada ancur," sambung pihak kecamatan dan lurah.

Selain itu terungkap jika Ibu ODGJ tersebut kerap meresahkan warga sehingga akhirnya dipasung oleh keluarganya.

Akan tetapi pihak relawan memberikan penjelasan mengenai sistem pemasungan ibu tersebut yang dirantai di leher.

"Mungkin ODGJ memang meresahkan, tapi untuk pasung ini memang sudah tidak boleh, jadi hari ini akan kami evakuasi ke tempat yang lebih layak.

ODGJ ini sudah dipasung sekitar 5 hari, ini adalah sebuah hutan dan dipinggir kali dan sebenarnya pemasungan ini sangat tidak wajar," ucap sosok Astil selaku relawan.

"Biasanya pemasungan ini di rantai pinggang, kaki, ataupun di kerangkeng, tapi ini berbeda, ini dirantai lehernya sehingga membuat hati itu sangat miris," sambungnya.

Baca juga: Jessica Iskandar Syukuran Rumah Baru di Tengah Kabar Terlilit Utang, Langsung Diserbu Warganet

Baca juga: Sinetron Cinta Setelah Cinta Tayang Hari Ini 29 November 2022 : Niko Bangkrut, Starla-Arya Nikah

Tak hanya itu saja, pihak relawan tersebut juga didampingi oleh sejumlah petinggi di daerah tempat tinggal ibu ODGJ tersebut.

"Laporan ini ditanggapi dengan pihak pihak terkait dengan sangat baik dan dengan sangat cepat.

Dari pihak kecamatan, pihak masyarakat dan kelurahan serta puskesmas yang sangat cepat, sangat tanggap langsung ke lokasi dan akan evakuasi," ungkap Astil.

Lebih jauh, Astil selaku relawan juga sempat berbincang dengan sosok Andir selaku warga sekitar yang pertama kali mengetahui tentang ibu ODGJ yang dipasung tersebut.

"Ini bapak Andir yang memberikan informasi tentang keberadaan ODGJ yang dipasung ini," kata relawan.

"Jadi waktu itu saya sore sore lihat ibu ini lagi jalan jalan joget di pinggir jalan, digodain sama anak anak jadi saya bilang jangan godain.

Abis itu saya ajak pulang gamau, setelah saya kasih nasi baru ibu ini mau pulang, abis itu ga tau lagi kabarnya," ucap pak Andir.

"Eh begitu pagi pagi, lewat ada yang bilang ibu yang kemarin di iket di kebun, akhirnya saya samperin, saya cek, saya bikin video lalu minta kakak saya viralin supaya siapa aja bisa bantu ibu ini kena hujan, tanpa alas, kena ini itu.

Jadi saya bikininlah sementara tenda, pagi siang sore saya kasih makan.

Saya orang Jakarta ngawasin kebun Jati ada yang ditebang," ungkap Pak Andir selaku sosok yang menolong Ibu Ani yang merupakan ODGJ yang dipasung dengan rantai di leher.

Heboh Leher Ibu di Rantai di Tengah Hutan
Heboh Leher Ibu di Rantai di Tengah Hutan (Youtube/Detik Asa)

Sementara itu, Astil sang relawan akhirnya berbincang dengan ibu tersebut.

Astil mengatakan bahwa dirinya akan membantu ibu tersebut sehingga dapat dibebaskan dari jerat pasungan tersebut.

"Saya dengan Astil, saya relawan saya akan membantu ibu mengeluarkan ibu dari dalam ini. Ibu mau?," kata relawan.

"Iya mau," jawab sang Ibu.

"Saya mau lihat apa ini di badan ibu," kata Astil.

"Rantai," ungkap sang ibu.

"Kenapa ibu di rantai?,' tanya Astil lagi.

"Ini diledek, di berdiri aja salaman, kok kenal sama saya dibilang tau piceknya," tutur ibu tersebut.

Ibu tersebut lantas mengungkap alasannya sehingga kerap mengamuk sampai merusak sekitar.

Bukan tanpa sebab, sang ibu mengamuk lantaran sering diganggu oleh orang lain.

Sehingga membuat keluarganya memutuskan untuk memasung sang ibu.

"Jadi ini yang menjadi bahan ledekan orang, ibunya sedih diledek sehingga beliau berontak dan merusak apa aja yang ada dirumah," tutupnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved