Berita Lubuklinggau
Remaja di Lubuklinggau Ngambek Minta Motor Tak Dibelikan, Berbuat Nekat Saat Orangtua ke Pasar
Remaja di Lubuklinggau MR (19) ngambek minta motpr tak dibelikan berbuat nekat saat orangtuanya ke pasar, jasadnya ditemukan tewas tak wajar
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM,LUBUKLINGGAU - Remaja di Lubuklinggau inisial MR (19) ngambek tak dibelikan motor berbuat nekat saat kedua orangtuanya ke pasar, jasadnya ditemukan tewas tak wajar.
Remaja MR tersebut ditemukan tewas tak wajar di kamar rumahnya di Jalan Kandis, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Minggu (27/11/2022) sekitar pukul 17.30 WIB kemarin..
Saat ditemukan MR ini dalam posisi tergantung dan diduga gantung diri.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi melalui Kasat Reskrim, AKP Robi Sugara menyampaikan kejadian itu pertama kali oleh kedua orang tuanya yang pulang dari pasar.
"Sekitar pukul 16.00 WIB saksi Sidik dan Tati (kedua orang tua korban) pergi meninggalkan rumah untuk pergi ke pasar," unkap Kasat pada wartawan, Senin (28/11/2022).
Selesai dari pasar, kedua saksi pulang ke rumah sekitar pukul 17.30 WIB. Saat pulang, keduanya menemukan anaknya MR sudah tergantung di dalam kamar rumahnya.
Baca juga: Pasar Cinde Kebakaran, Nestapa Mbah Atik Pedagang Sayur Baru Tahu Hari Ini Pasar Cinde Terbakar
"Korban gantung diri menggunakan seutas tali tambang warna biru yang di bawahnya terdapat kursi plastik warna cokelat," ujarnya.
Karena kaget kedua saksi yang melihat itu lantas berusaha untuk menyelamatkan nyawa anaknya, namun tidak tertolong lagi.
Kemudian dengan dibantu warga setempat dan Ketua RT jenazah korban diturunkan.
"Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian, setelah menerima laporan itu, tim gabungan dari Satreskrim bersama nafis Polres Lubuklinggau dan Polsek Lubuklinggau Utara langsung turun," ungkapnya.
Tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP bersama dengan tim medis Rumkit melakukan pemeriksaan luar terhadap kondisi tubuh korban.
Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan atau tanda kekerasan fisik atau penganiayaan.
"Kesimpulan dari tim medis bahwa korban meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara gantung diri," ujarnya.
Saat dijelaskan kedua orang tua korban menerima kejadian itu dan menyatakan secara tertulis untuk tidak dilakukan autopsi/bedah mayat.
Hasil interograsi saksi-saksi di TKP dan keterangan kedua orang tua korban, diduga kuat korban bunuh diri karena tidak tahan dengan himpitan ekonomi keluarga.
"Korban sempat ngambek (kecewa) kepada kedua orang tuanya, karena minta dibelikan sepeda motor, namun orang tuanya tidak mampu untuk membelikannya," ungkapnya.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Bisa menghubungi RSJ Ernaldi Bahar Palembang
Nomor Telepon (0711) 5645126
WhatsApp 0813-7365-3005
Baca berita lainnya langsung dari google news