Pasar Cinde Palembang Kebakaran

Pemkot Palembang Siapkan Lapak Gratis Korban Pasar Cinde Kebakaran, Ditawari Pinjaman Modal

Pemkot Palembang siapkan lapak gratis untuk pedagang korban Pasar Cinde Kebakaran. Mereka pedagang juga ditawari pinjaman modal.

Penulis: Widya Tri Santi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WIDYA TRI SANTI
Pemkot Palembang siapkan lapak gratis untuk pedagang korban Pasar Cinde Kebakaran. Wakil Walikota Palembang Fitriyanti Agustinda berbincang dengan pedagang Pasar Cinde yang tetap jualan, Senin (28/11/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang siapkan lapak atau tempat berdagang gratis untuk pedagang korban Pasar Cinde Kebakaran dan mereka juga ditawari pinjaman modal. 

Lapak gratis ini sifatnya hanya sementara dan pedagang akan disebar di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang tida di satu tempat.

Pasar Cinde Palembang kebakaran semalam sekitar pukul 22.30 WIB yang menghabiskan puluhan kios yang dilalap si jago merah.

"Kami dari Pemkot Palembang turut berduka cita atas musibah yang dialami oleh para pedagang," ujar Wakil Walikota Palembang Fitriyanti Agustinda, Senin (28/11/2022).

Masih dikatakan Fitrianti bahwasanya semalam juga telah hadir Gubernur Sumsel akan tetapi sampai sekarang ia belum mendapatkan petunjuk yang lanjut untuk para pedagang di Pasar Cinde Palembang.

Tentunya ia selaku pejabat di Pemkot Palembang tentu ini juga akan menjadi tugasnya, untuk memastikan pedagang ini agar tidak sendirian dalam mengatasi masalah ini.

Baca juga: UMP Sumsel 2023 Ditetapkan Rp 3.404.177, Ini Ancaman Sanksi Bagi Perusahaan Melanggar

Jadi langkah diambil Pemkot Palembang yaitu telah mencatat ada kurang lebih 40 kios yang aktif pada semalam ludes terbakar.

"Selama proses penyelidikan berjalan, nanti para pedagang  korban Pasar Cinde Palembang kebakaran ini bisa menempati pasar-pasar lain yang telah kami siapkan seperti di Pasar 26 Ilir, Pasar Gubah dan Pasar Palimo yang dimana tempat dimana masib tersedia lapak kosong," ucap Fitriyanti Agustinda usai meninjau lokasi kebakaran.

Jadi silakan mereka para pedagang selama proses penyelidikan masih berlangsung, mau mereka ingin tetap berdagang untuk melanjutkan kehidupan mereka.

"Nanti kita akan bantu dengan alokasikan di ana secara gratis alias tidak ada beban biaya apapun. Nanti kalau proses itu sudah selesai dan tempat ini sudah dibangun kembali mereka boleh lagi kembali ke sini," tegas Wakil Walikota Palembang yang sifatnya menyarankan dan tidak memaksa.

Kedua Pemkot Palembang akan tawarkan pinjaman modal untuk membantu para pedagang agar nantinya mereka memiliki semangat baru, dagangan baru untuk mencari nafkah.

Untuk pedagang yang kios nya tidak terbakar ia menyarankan agar ikut juga dipindahkan ke tempat yang lain, karena menurutnya bangunan tersebut akan bisa menimpa warga.

"Kami menyarankan agar mereka yang tidak terkena hangus, untuk tetap bisa dipindahkan dulu ke tempat alokasi yang sudah kami siapkan. Tapi kami tidak memaksa sifatnya," kata Fitri.

Sementara itu, Walikota Palembang Harnojoyo mengucapakan belasungkawa juga terhadap para pedagang yang terkena musibah semalam.

"Inshaallah akan kita koordinasikan bagaimana mereka bisa berdagang kembali di sana secepat mungkin," ucap Harnojoyo.

Sementara ini Harnojoyo menyebutkan kebakaran di pasar Cinde Palembang ini diduga akibat konsleting listrik, tapi ini hanya dugaan sementara karena pihak polisi masih menyelidiki.

Nasib pedagang korban Pasar Cinde kebakaran, mereka memunguti puing-puing dagangan yang masih bisa diselamatkan dan mereka berharap pasar dibangun kembali.

Insiden Pasar Cinde Palembang kebakaran, Minggu (27/11/2022) malam meluluhlantakan sebagian besar sisi pasar yang berada di pinggir Jalan Sudirman Palembang.

Senin (28/11/2022) hari ini banyak pedagang mendatangi Pasar Cinde yang menjadi tempat mereka mencari nafkah mereka.

Tina salah satu pedagang bunga dan perlengkapan untuk orang meninggal juga terkena dampak kebakaran.

"Saya sudah dari tahun 2004 berdangang di sini. Awal dagang dulu kios saya ada di dalam dan kurang lebih sudah 4 tahun saya pindah kios di depan," tutur Tina.

Tina mengaku dirinya sudah mulai berdangan dari dirinya masih lajang hingga saat ini sudah memiliki anak yang berusi 12 tahun.

Baca juga: Ratu Dewa Kembali Pimpin PBSI Palembang, Susunan Lengkap Pengkot PBSI Palembang 2022-2026

Dalam insiden ini Tina mengalami kerugian yang mencapai 4 juta rupiah. Dimana dalam penyewaannya, dirinya setiap tahun membayar Rp 3 juta rupiah per petak kepada pemilik toko.

Saniem pedagang menjual perlengkapan untuk orang meninggal, yang mana dirinya sudah dari tahun 2000 berjualan di pasar Cinde.

"Untuk biaya sewa, di sini saya memiliki dua lapak jadi untuk biaya sewanya pertahun itu 6 juta rupiah," ujar Saniem.

Dirinya menambahkan, dalam insiden ini dirinya mengalami kerugian mencapai Rp 5 juta rupiah, dan tidak ada yang bisa diselamatkan di lapaknya tersebut.

Padahal menurut penuturan Saniem dirinya baru saja isi stok.

"Saya sampai tidak bisa tidur, lantaran dengar informasi itu. Kaget dan ngga nyangka juga. Padahal kemarin saya baru isi stok, tapi malam tadi dapat musibah ini," imbuh Saniem.

Tak hanya pedangang bunga, Samsul pedagang korban Pasar Cinde kebakaran yang menjual pupuk tanaman dan juga obat-obatan hama yang sudah dari tahun 90-an berdangang di Pasar Cinde ini.

"Saya baru tahu ada insiden ini tadi pagi jam 6an, dan kaget banget dengar informasi itu karena dis inilah saya mencari nafkah," tutur Samsul sembari membereskan sisa pupuk yang masih bisa diselamatkan.

Samsul menuturkan, dalam insiden ini dirinya mengalami kerugian hingga 16 juta rupiah. Lantaran beberapa bulan terakhir harga obat-obatan melonjak naik.

Namun dalam penyewaan kios, dirinya membayar sewa dihitung per hari. Per hari dirinya harus membayar uang sebesar Rp 20 ribu untuk satu lapak yang ia sewa.

Tak hanya itu, dalam insiden ini dirinya juga bersyukur lantaran masih ada barang dagangannya yang bisa diselamatkan.

"Alhamdulillah, barang dagangan saya masih ada yang bisa diselamatkan meskipun tidak semua. Kalau dihitung-hitung mungkin ada lah ini sekitar 40 persen yang bisa diselamatkan," ujar Samsul sambil membersihkan kios miliknya.

Dari banyak pedangan yang datang, ketiga pedangan diatas saat ditanyakan langkah apa yang akan di lakukan kedepan.

Mereka mengaku tidak ingin direlokasikan ke tempat lain dan lebih memilih menunggu perbaikan di Pasar Cinde. Lantaran jika mereka harus pindah lapak, yang ditakutkan adalah berkurangnya pelanggan dan merek harus memulai merintis dari nol.

Mereka berharap, lapak kios mereka segera dibenahi agar mereka bisa berdangang kembali.

Sembari menunggu hal tersebut terealisasi, dari ketiga pedagang tersebut akan berjualan di pinggir-pinggir jalan yang tak terkena insiden kebakaran.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved