Gempa Cianjur

Kisah Firman, Hari Pernikahan Berubah jadi Tahlilan, Usai Sang Kekasih Jadi Korban Gempa Cianjur

Duka mendalam masih dirasakan keluarga korban dan besan yang seharusnya hari ini melangsungkan resepsi malah menggelar tahlilan tujuh hari.

Editor: Slamet Teguh
Tribun Jabar/ Ferri Amiril Mukminin
Bariji memperlihatkan rumah ambruk yang sudah dihias dekorasi kain bagian dalamnya, pernikahan batal digelar hari ini karena calon pengantin wanita menjadi korban gempa 

Banyak korban tewas akibat terpendam longsoran.

Nasib baik masih menimpa Muhammad Mulyadi.

Ia merupakan korban yang selamat dari timbunan longsor.

Pria berusia 37 tahun tersebut adalah warga Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

Sebelum musibah terjadi, Mulyadi sedang bekerja di tokonya, dekat lokasi longsor.

Menceritakan, kejadian terjadi dengan cepat.

"Kejadiannya begitu cepat, saat itu saya habis salat, lalu sekitar 4 detik dari gempa, tanah langsung longsor," ujarnya seperti yang dikutip dari TribunJabar.id.

Ia menceritakan, jika tubuhnya tertimpa longsoran tanan.

Lebih dari satu jam, tubuhnya tengkurap dan terjebak.

Selama itu pula ia menahan rasa sakit karena tertimpa reruntuhan bangunan.

"Saya sudah pasrah, napas pun sudah habis, bahkan penglihatan sudah kabur,"

"Saya hanya bisa berzikir, dan sudah ikhlas kalau hidup saya akan berakhir saat itu. Namun saya harus tetap sadar anak saya masih pada kecil," lanjut Mulyadi.

Setelah itu, ia mengatakan sempat tak sadarkan diri.

Saat tersadar, ia telah berada di rumah sakit.

Saat ini, ia berusaha untuk menutupi lubang yang ada di tokonya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved