Berita Nasional
Profil KSAL Laksamana Yudo Margono, Berawal dari Anak Petani Kini Jadi Calon Tunggal Panglima TNI
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut akan menunjuk Kepala Staf Angkat Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon tung
TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut akan menunjuk Kepala Staf Angkat Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal panglima TNI.
Yudo dikabarkan bakal menggantikan posisi Jenderal Andika Perkasa yang pensiun pada 21 Desember 2022 mendatang diusia 58 tahun.
Kabar posisi terbaru Laksamana Yudo Margono juga berhembus mengingat dirinya pernah masuk ke dalam bursa pencalonan Panglima TNI.
Namun akhirnya Presiden Jokowi memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Baca juga: Akui DPR Bodoh Mitigasi, Alasan Roberth Rouw Tertawakan Reaksi Kepala BMKG Saat Gempa
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai calon tunggal Panglima TNI selanjutnya menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Dikutip dari TribunJakarta.com, berikut profil Laksamana Yudo Margono :
Anak Petani Tulen
Yudo Margono adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988.
Sebelum menjadi prajurit TNI AL, Yudo harus merasakan perjuangan berat di masa remajanya.
Perjuangan hidupnya itu disampaikan Yudo saat memberikan pesan kepada para pemuda yang juga bermimpi menjadi anggota TNI dalam Serbuan Vaksinasi TNI AL di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021) petang.
Pria kelahiran 26 November 1965 itu awalnya menegaskan bahwa pendaftaran masuk TNI sama sekali tidak dipungut biaya.
Hanya saja, Yudo tak memungkiri bahwa nantinya calon pendaftar bisa mengeluarkan biaya tertentu untuk kepentingan pribadi.
Baca juga: 48 Jam Tertimbun Reruntuhan Gempa Cianjur Bocah 5 Tahun Selamat, Ibu Teriak Histeris

Misalnya untuk transportasi, makan, atau penginapan selama proses pendaftaran.
Saat menyinggung biaya itu lah Yudo menceritakan perjuangannya masuk TNI.
Pada sekitar tahun 1980-an, Yudo muda yang merupakan putra asli Madiun, Jawa Timur, berkeinginan masuk tentara untuk membela negara.