Gempa Cianjur
Kisah Sedih Korban Gempa Cianjur, Diminta Kartu BPJS Kesehatan dan KK Saat Periksakan Cucu ke RSUD
Bagaimana tidak, Panggar dimintai kartu BPJS kesehatan dan KK saat memeriksakan cucunya ke RSUD.
Sementara tiga mobil lainnya sudah terjun ke tebing lalu tertimbun longsor, sehingga sulit untuk ditemukan.
Bahkan menurut dia, body angkot dan dua mobil lainnya itu hingga kini masih belum terlihat sama sekali.
Hendara juga menuturkan, evakuasi dilakukan menggunakan alat manual seperti sekop dan cangkul, dibantu anjing pelacak dua yang diterjunkan.
"Butuh bantuan alat berat dan anjing pelacak, pencarian terkendala hujan jadi tadi sempat dihentikan dulu," tandasnya.
Diketahui bahwa saat terjadi gempa di Cianjur bermagnitudo 5,6, Jalan Raya Cipanas - Cianjur terjadi longsor hingga menutup akses kendaraan.
Kini petugas masih terus berusaha keras untuk membersihkan material longsor agar jalan bisa kembali dilalui.
Petugas juga masih mencari keberadaan korban lain yang mungkin tertimbun longsor.
Ridwan Kamil Minta Petugas Cepat Lakukan Evakuasi
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meninjau lokasi longsor di Kecamatan Cugenang, Senin malam.
Saat meninjau lokasi, Ridwan Kamil mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya kendaraan yang tertimbun longsor.
"Sejauh ini ada laporan warga, sebanyak 5 kendaraan tertimbun dan belum dievakuasi," katanya, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.
Ridwan Kamil lalu meminta petugas gabungan agar cepat menanganinya.
"Kami minta petugas gabungan bisa cepat mengevakuasi dengan banyaknya personil gabungan," ungkap dia.
Evakuasi Besar-besaran Terkait Gempa Cianjur
Ridwan Kamil mengatakan, tim gabungan akan melakukan evakuasi korban pascabencana gempa Cianjur secara besar-besaran, Selasa (22/11/2022).
Evakuasi ini baru bisa dilakukan setelah tim gabungan melakukan pemetaan, serta berbagai alat berat telah didatangkan ke sejumlah titik gempa.
"Seluruh infrastruktur sudah datang. Evakuasi akan kami mulai Selasa pagi, dengan beberapa helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang siap membantu," ujarnya di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin malam, dikutip dari TribunJabar.id.
Ia menambahkan, ratusan relawan telah tiba di Cianjur untuk membantu proses evakuasi.
"Relawan tersebut terdiri dari petugas SAR, puluhan paramedis, 30 orang dokter bedah dengan peralatan medis seperti oksigen dan tenda yang memadai," papar Ridwan Kamil.
Jumlah Korban akibat Gempa Cianjur
Ridwan Kamil menyebut, jumlah korban gempa di Cianjur dan Sukabumi hingga Senin pukul 21.00 WIB mencapai 162 orang.
"Ada kemungkinan jumlah korban akan berubah lagi seiring dengan evakuasi yang akan dilakukan oleh tim SAR pada esok hari," ungkapnya, Senin, dilansir Kontan.co.id.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, jumlah korban meninggal sebanyak 162 orang.
Namun, menurut Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) menyebut data jumlah korban ini belum tervalidasi oleh BNPB.
BNPB masih menyebut jumlah korban meninggal sebanyak 62 orang sesuai rilis nomor 834.
"Kami sudah crosscheck surat tersebut, dari BPBD menyampaikan tambahan 100 korban meninggal dunia, tapi belum bisa diverifikasi."
"Apabila ada perubahan data akan kami update lebih lanjut," demikian pernyataan resmi BNPB, Senin.
Kemudian, korban luka-luka mencapai 326 orang yang mayoritas luka patah tulang, luka tertimpa bangunan, dan luka terkena benda tajam.
Gempa juga menyebabkan sebanyak 13.784 orang mengungsi di 14 titik pengungsian, karena rumah rusak parah hingga rusak berat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan di Tribunnews.com