Gempa Cianjur
Kisah Sedih Korban Gempa Cianjur, Diminta Kartu BPJS Kesehatan dan KK Saat Periksakan Cucu ke RSUD
Bagaimana tidak, Panggar dimintai kartu BPJS kesehatan dan KK saat memeriksakan cucunya ke RSUD.
Panggar merupakan pengguna layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Ia berniat menggunakan kartu BPJS untuk biaya pengobatan sang cucu.
"Pakai kartu BPJS kan jadi gratis," tuturnya.
Namun, sebagai korban yang terdampak bencana gempa bumi beberapa hari yang lalu, Panggar menggerutu karena pihak RSUD Cimacan, Cianjur tetap meminta sejumlah berkas persyaratan yang diduga untuk data pasien pengguna BPJS.
"Minta persyaratan berkas Kartu Keluarga (KK) dan kartu BPJS. Punya saya udah enggak ada," jelas pria
Berkas yang diminta pihak RSUD Cimacan memberatkannya.
Panggar mengatakan sudah tidak tahu dimana berkas-berkas penting miliknya, karena sudah tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya.
"Rumah saya roboh. Lah berkas-berkasnya masih dimintain. Coba aja kalau mau cari," kata Panggar.
"Berapa lama harus bongkar-bongkar (reruntuhan) dulu," sambungnya.
Panggar mengatakan, berkas miliknya yang tersisa hanya KTP dan SIM. Namun, pihak RSUD Cimacan tidak menerimanya.
"Cuma ada KTP dan SIM. Baju aja tinggal yang dipakai ini," ungkap pria yang mengenakan kaus dan jaket berwarna biru itu.
Alhasil, Panggar harus membayar pengobatan sang Cucu dengan biaya pribadi, bukan ditanggung BPJS.
"Bingung. Lagi kena musibah malah disuruh bayar," ujar Panggar.
"Butuh waktu berapa lama buat bongkar dulu cari berkas. Bisa berbulan-bulan. Ini kalau enggak mau pakai biaya pribadi, (pengobatan sang cucu) bisa ditunda," kata Panggar.
Baca juga: Update Korban Gempa Cianjur : BNPB Sebut Ada 271 Korban Meninggal Dunia, 2.043 Alami Luka
Baca juga: Tiga Penyebab yang Membuat Gempa Cianjur Miliki Daya Rusak Besar, Kini Giliran Banjir yang Melanda
Bangkai angkutan kota atau angkot berwarna biru berhasil dievakuasi dari timbunan longsor di Jalan Raya Cipanas-Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).