Berita Nasional

Teriakan Pegawai Koperasi Ungkap Kematian Sang Ibu di Keluarga Tewas Kalideres, Sudah Sejak Mei

Teriakan Pegawai Koperasi Ungkap Kematian Sang Ibu di Keluarga Tewas Kalideres, Sudah Sejak Mei

TribunJakarta.com Satrio Sarwo Trengginas/YouTube tvOneNews
Satu keluarga di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tewas dalam kondisi membusuk, Kamis (10/11/2022). Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto menilai perlu adanya profiling terhadap satu keluarga tewas di Kalideres. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Reni Margaretha, sang ibu pada keluarga yang meninggal misterius di Kalideres ternyata sudah meninggal dunia sejak Mei 2022 lalu.

Fakta tersebut terungkap hari ini setelah polisi mengungkap hasil digital forensik terhadap handphone yang ditemukan di rumah para korban.

Adalah pegawai Koperasi dan mediator penggadaian rumah yang menjadi saksi melihat mayat dari Reni Margaretha.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut ada beberapa pihak yang rutin berkomunikasi dengan Reni.

Orang itu adalah seorang mediator jual beli rumah yang berkomunikasi dengan sang paman bernama Budiyanto

"Saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal dunia di rumah tersebut atas nama almarhum Budiyanto menghubungi para saksi untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Psikolog Forensik Analisa Keluarga Tewas di Kalideres Penuh Persiapan, Seolah Ingin Mati Tenang

Fakta Baru Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Reni Margaretha Sudah Meninggal Sejak Mei 2022
Fakta Baru Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Reni Margaretha Sudah Meninggal Sejak Mei 2022 (Kolase Tribunsumsel.com)

Saat itu, Budiyanto menyerahkan sertifikat asli rumah tersebut kepada sang mediator untuk menjual rumah seharga Rp1,2 miliar.

"Ada hal yang sangat tidak lazim saat ditemui mediator ini (Budyanto) langsung menyerahkan sertifikat rumah asli," ucapnya.

Namun, lanjut Hengki, tak kunjung ada pihak yang ingin membeli rumah tersebut.

Singkat ceritanya, mediator itu bertemu dengan seorang pegawai koperasi simpan pinjam.

Kemudian, disepakati untuk menggadaikan rumah tersebut.

Kemudian, pada 13 Mei 2022, mediator dan pegawai koperasi datang ke rumah korban.

Di sana, mereka sudah mencium bau busuk dari rumah itu.

"Saat ditanya, Budyanto menjawab bahwa got lupa dibersihkan," ucapnya.

Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah dan bertanya soal sertifikat rumah yang diketahui atas nama Margaretha. 

Hengki menerangkan kedua saksi itu meminta untuk dipertemukan langsung dengan Margaretha yang disebut Budiyanto sedang tertidur di dalam kamar.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved