Berita Nasional

Motif Mayat Hidup Lagi di Bogor Akhirnya Terungkap, Rekayasa Kematian Karena Miliki Utang Rp 1,5 M

Bukan tanpa sebab. Hal tersebut dilakukan Urip Saputra karena memilki utang di tempat kerjanya hingga Rp 1,5 Miliar.

Editor: Slamet Teguh
TribunnewsBogor.com
Motif Mayat Hidup Lagi di Bogor Akhirnya Terungkap, Rekayasa Kematian Karena Miliki Utang Rp 1,5 M 

Sementara Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan pihaknya masih memeriksa intensif Urip Saputra dan istri.

"Nanti perkembangannya akan disampaikan," ungkapnya.

Baca juga: Penyebar Video Mayat Hidup Lagi Diburu Polisi, Berpotensi Pidana, Urip Saputra Menyerahkan Diri

Baca juga: Polisi Sebut Utang Piutang Diduga Ada Dibalik Kasus Mayat Hidup Lagi di Bogor, Kini Menyerahkan Diri

Di sisi lain, katanya Polres Bogor juga masih mengejar penyebar video soal Urip yang disebut-sebut hidup kembali setelah meninggal dunia.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin menjelaskan pengejaran terhadap penyebar video itu demi pelurusan isu yang berkembang di tengah masyarakat.

Selain itu, ia juga mengungkapkan adanya indikasi penyebaran video itu demi menyebarkan informasi yang tidak benar sehingga adanya kemungkinan diberikan sanksi hukuman.

“Sedang didalami siapa pengunggah pertama di media sosial. Awalnya video beredar di grup WhatsAPP. Kalau memang itu menimbulkan sesuatu yang merugikan khalayak atau merugikan seseorang atau subjek hukum lain bisa saja itu berpotensi menjadi sebuah pidana,” jelas Iman.

Seperti diketahui, US, pria asal Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bikin geger warga karena hidup kembali setelah sebelumnya diklaim meninggal.

Namun belakangan, ternyata itu merupakan bagian dari sandiwara. Pria berinisial US (40) tersebut diduga merekayasa kematiannya agar terhindar dari debt collector atau penagih utang.

Skenario US terbongkar usai polisi memeriksa sejumlah saksi, di antaranya adalah sopir ambulans yang membawa US dan istrinya berinisial Y dari Jakarta Selatan ke rumahnya di Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Kecamatan Rancabungur.

Kapolsek Rancabungur AKP Tatang Hidayat mengatakan, US dan Y awalnya memesan ambulans di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.

Tak hanya memesan ambulans, US juga membeli peti jenazah.

"Dia membeli peti mati kosong di Jakarta Selatan, dengan alasan ada saudara yang meninggal di Rancabungur. Jadi bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong terus ambulans," ujarnya.

Berdasarkan keterangan sopir ambulans, saat dijemput, US terlihat sehat.

Dalam perjalanan menuju Kabupaten Bogor, mereka sempat beristirahat di rest area Cibubur.

Saat itulah, US melakukan aksinya masuk ke dalam peti yang sudah dibelinya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved