Berita Nasional

Kejiwaan 2 Korban Terakhir Satu Keluarga Tewas di Kalideres Dipertanyakan, Polisi Klaim Dapat Motif

Kejiwaan 2 Korban Terakhir Satu Keluarga Tewas di Kalideres Dipertanyakan, Polisi Klaim Dapat Motif

Kompas.com/Mita Amalia Hapsari
Kejiwaan 2 Korban Terakhir Satu Keluarga Tewas di Kalideres Dipertanyakan, Polisi Klaim Dapat Motif 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kejiwaan dua korban meninggal terakhir pada kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat dipertanyakan.

Handoko Gani, Pakar Forensik Emosi dan Trainer Investigasi menyebut hal yang aneh mereka tetap melakukan upaya bunuh diri.

Padahal tak merasakan berbagai emosi.

Menurutnya hal itu merupakan persoalan yang menarik untuk dikupas dari persoalan sisi psikologis.

"Kok bisa seperti itu kita tahu ada dua jenazah awal yang membusuk. Aneh dua orang terakhir itu tidak merasakan apa-apa, cuek-cuek saja, aneh sekali," sambungnya.

Menurut Handoko hal itu sebenarnya bisa saja terjadi jika memang yang bersangkutan memiliki kelainan jiwa atau menganut aliran tertentu.

"Kedua kondisi itulah yang bisa menjadi alasan kuat terjadinya pembiayaran sebuah peristiwa yang tentunya mengguncangkan siapapun," tutupnya.

Dugaan Kepercayaan Ekstrim Hingga Kelainan Mental di Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Dugaan Kepercayaan Ekstrim Hingga Kelainan Mental di Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres (TribunJakarta.com Satrio Sarwo Trengginas/Kompas.com Mita Amalia Hapsari)

Polisi Klaim Motif 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menuturkan jika polisi telah mendapatkan motif dari satu keluarga meninggal dunia di Kalideres, Jakarta Barat.

Hengki mengatakan jika pihaknya telah mempunyai titik terang dari penyelidikan.

"Salah satunya terkait motif, kami bisa patahkan beberapa motif lain sebelumnya," katanya, Rabu, (16/11/2022) dikutip dari Wartakotalive.com.

Meski pihaknya masih harus melakukan pendalaman untuk motif tersebut.

"Karena dalam penyelidikan ini, kami harus menentukan sebab kematian dan motif," imbuh dia.

Baca juga: Ini Ritual Mengerikan Santhara, Bolehkan Puasa Hingga Mati Dikaitkan Sekeluarga Tewas di Kalideres

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya menemukan sejumlah kemajuan penyelidikan kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat secara misterius. Kini polisi menemukan bukti baru yakni belatung yang bisa jadi petunjuk untuk mengetahui waktu kematian keluarga tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya menemukan sejumlah kemajuan penyelidikan kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat secara misterius. Kini polisi menemukan bukti baru yakni belatung yang bisa jadi petunjuk untuk mengetahui waktu kematian keluarga tersebut. (IST/Tribunsumsel.com)

Diketahui, satu keluarga ditemukan tewas di Kalideres pada Kamis (10/11/2022) lalu.

Dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada empat orang itu.

Lalu, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, mengungkap bahwa keempat mayat tersebut tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama.

Sehingga, otot-otot pada keempat mayat itu sudah mengecil.

Hal tersebut juga mengindikasikan, jika keempatnya mengalami dehirasi dan kurang nutrisi.

Berdasarkan keterangan dokter forensik, kematian empat orang tersebut sudah sejak tiga minggu yang lalu.

Polisi akan Libatkan Ahli Serangga

Polisi Temukan Tumpukan Sampah Menggunung di Rumah Satu Keluarga Tewas Kalideres
Polisi Temukan Tumpukan Sampah Menggunung di Rumah Satu Keluarga Tewas Kalideres (IST/kolase)

Dilansir Wartakotalive.com, polisi akan melibatkan ahli serangga untuk menguak misteri penyebab kematian satu keluarga tersebut.

Hengki menyebut, pihaknya akan melibatkan sejumlah ahli seperti ahli psikologi forensik, laboratorium forensik, kedokteran forensik, dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis).

Hengki berujar, dari temuan baru dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu (16/111/2022), polisi menemukan belatung di rumah korban.

Sehingga, tidak menutup kemungkinan, polisi akan melibatkan ahli serangga atau ahli entomologi dalam mengungkap kasus ini.

“Apa perlu kita undang ahli entomologi, ahli serangga, karena kami temukan belatung, nanti bisa arahkan kapan meninggalnya nanti, ini contohnya,” tambah Hengki.

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved