Berita Nasional
Warga Sempat Pergoki Perilaku Tak Biasa Rudyanto Sebelum Tewas Bersama Keluarga di Kalideres
Warga Sempat Pergoki Perilaku Tak Biasa Rudyanto Sebelum Tewas Bersama Keluarga di Kalideres
TRIBUNSUMSEL.COM - Misteri kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat masih belum terungkap.
Terutama soal penyebab kematian penghuni Perumahan Citra Grand I Ekstension Blok AC5/7 tersebut.
Namun warga sempat memergoki RG sebelum ditemukan tewas bersama 3 anggota keluarganya melakukan sesuatu yang aneh.
Sebelumnya RG (71) dan istrinya RM (68), lalu anak mereka DF (42), dan ipar yakni BG (68) ditemukan tewas di rumah mereka pada Kamis (10/11/2022).
Pertemuan Calvin dan RG terjadi sekitar dua bulan lalu di depan rumah korban.
"Saat itu saya tegur, kenapa kakinya dibungkus plastik. Tapi enggak dijawab sama dia," kata Calvin kepada wartawan di rumahnya Perumahan Citra Grand I Ekstension Blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022).
RG yang saat itu hendak masuk ke rumahnya, dilihat Calvin sudah dalam kondisi kaki terbungkus kresek hitam.
Meski begitu ia tak ingat betul kaki bagian mana yang terbungkus plastik dan alasan RG melakukan hal tersebut.
"Enggak dijawab (kaki terbungkus plastik). Nah itu yang dubungkus plastik satu kakinya saja. Terus nanya anaknya kemana kok lama enggak keliatan, sudah pindah gitu katanya," jelas Calvin.

Dikatakannya, momen terakhir dirinya bertemu secara lengkap dengan keluarga tersebut sekitar 7 bulan lalu.
"Saya lihatnya satu keluarga itu sudah lumayan lama kurang lebih 7 bulanan," ucapnya.
Bahkan keluarga Calvin di rumah sempat mengira tetangganya itu sudah tidak tinggal di rumah tersebut.
Pasalnya sempat tersiar kabar bahwa rumah yang ditempati empat orang anggota keluarga itu akan dijual.
"Jadi kami pikir sudah pindah orangnya, karena ada informasi seperti itu (rumah dijual)," pungkasnya.
Berdasarkan hasil autopsi, dipastikan tidak ditemukan bekas tindak kekerasan terhadap 4 mayat satu keluarga yang ditemukan di Kalideres tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce mengungkap berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, 4 mayat tersebut ternyata tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama.

Hal tersebut yang mengakibatkan otot-otot pada keempat mayat mengecil.
Temuan tersebut, mengindikasikan, jika keempat jasad sebelumnya mengalami dehirasi dan kurang nutrisi.
"Hasil pemeriksaan secara motoris pada autopsi yang dilakukan RS Polri Kramat Jati, terhadap empat mayat tersebut tidak ditemukan tanda kekerasan," ujar Pama di Mapolres Metro Jakarta Barat, di Jalan Daan Mogot, Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
"Bahwa dari lambung keempatnya, tidak ada makanan yang ditemukan. Jadi bisa diduga, dari pemeriksaan dokter laboratorium, mayat-mayat itu tidak ada makan dan minum cukup lama," lanjutnya.
Lebih lanjut, Pasma menyampaikan keempat mayat tersebut sudah berubah menjadi mumi.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dokter forensik, Pasma menyampaikan jika kematian empat orang tersebut sudah sejak 3 minggu yang lalu.
"Dari bapak, ibu, anak, serta dari iparnya ini, meninnggal di waktu yang berbeda. Sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," jelas Pasma.

"RS Polri Kramat Jati akan melakukan pendalaman untuk memeriksa hati dan organ-organ yang lainnya, sehingga bisa lebih spesifik terhadap penyebab kematian keempatnya," jelas Pasma.
Menurut Pasma dari keterangan warga dan ketua RT, diketahui keluarga ini sudah mengepak barang sekitar 3 minggu lalu.
"Karenanya warga dan Pak RT mengira mereka sudah pindah," ujarnya.
Terkait mobil milik keluarga ini yang hilang, kata Pasma, polisi masih melakukan penyelidikan.
Hal pasti kata Pasma saat ditemukan kondisi rumah dalam keadaan rapi.
"Kami akan cari kemungkinan adanya keluarga atau kerabat lainnya dari jejak percakapan Handphone para korban," kata Pasma.
Menurutnya dalam Kartu Keluarga diketahui hanya ada 4 nama korban ini dan tidak ada anggota keluarga lainnya.
Terkait dugaan adanya gas beracun sebagai penyebab matinya korban, Pasma, mengatakan bahwa dokter forensik tidak menemukan indikasi itu.
"Yang pasti di lambung ke 4 mayat tidak ada makanan. Yang artinya mereka tidak makan dan minum dalam waktu cukup lama, sebelum meninggal," katanya.

Ketua RT Ungkap Keseharian Keluarga
Satu keluarga yang tewas di dalam sebuah rumah di Citra Garden 1, RT 007 RW 015 Kalideres, Jakarta Barat, disebut sudah meninggali rumah tersebut selama 20 tahun lebih.
"Di atas 20 tahun lebih, kira-kira 25 tahun lah, lebih lama dari saya. Saya tinggal di sini sudah 20 tahun," ujar Ketua RT 007 RW 015 Kalideres, Asiung, di lokasi, Minggu (13/11/2022).
Sudah bertetangga selama 20 tahun, Asiung pun mengaku tidak terlalu mengenal keluarga itu.
Asiung menyebutkan bahwa korban merupakan keluarga yang tertutup dan jarang ikut kegiatan RT.
Namun, korban rutin membayar iuran RT.
"Jarang ikut (kegiatan RT), kami juga tidak bisa memaksa," kata Asiung.
Selain itu, juga tidak terlihat aktivitas ibadah dari korban.
"Enggak ada sama sekali (aktivitas ibadah). Emang tertutup, mengucilkan diri lah," ucap Asiung.
Asiung terakhir kali berkomunikasi dengan anak korban bernama Dian (40) terkait masalah pembayaran listrik beberapa pekan lalu.
Saat itu, Dian, Asiung dan petugas PLN membahas masalah listrik di rumah itu yang sudah menunggak.
Lalu, Dian pun meminta petugas PLN untuk memutus saja listrik di rumahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com