Apa Itu B2B? Inilah Pengertian, Cara Kerja, Karakteristik dan Contohnya

Model Bisnis B2B adalah bisnis antarperusahaan terkait permintaan dan pemenuhan kebutuhan dalam skala besar.

Penulis: Inang Jalaludin Shofihara | Editor: Mikhael Gewati
Unsplash/Smartworks Coworking
Ilustrasi rapat sebuah perusahaan business to business (B2B). 

Sebab, cara pemasaran tersebut bisa membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan atau tidak, dengan mempertimbangkan spesifikasi yang ada.

Informasi yang dibutuhkan, antara lain spesifikasi produk dan jasa itu sendiri, estimasi biaya, waktu, dan ukuran.

2. Nilai transaksi relatif besar

Mengingat yang bertransaksi pada bisnis B2B merupakan dua entitas yang besar antarperusahaan, nilai transaksi pun bisa sangat besar hingga mencapai ratusan juta bahkan miliaran.

Sebagai contoh, perusahaan otomotif membutuhkan berbagai sparepart untuk bisa memenuhi kebutuhan produksinya.

Setiap sparepart didatangkan dari berbagai perusahaan yang berbeda. Setiap bisnis B2B berpeluang mengalirkan dana ratusan juta hingga miliaran untuk setiap sparepart yang dibutuhkan.

3. Transaksi bisnis sangat kompleks

Untuk bisa mencapai kata sepakat dalam bisnis B2B biasanya membutuhkan proses panjang dan kompleks atau disesuaikan dengan tahapan prosedur yang sudah ditentukan setiap perusahaan.

Ada banyak tahapan yang harus dijalani karena setiap tahapan memiliki penanggung jawab dalam pengambilan keputusan.

Kemudian, ada juga protokol-protokol tertentu yang harus diikuti. Hal ini harus dijalani untuk meminimalkan kesalahan dan kerugian.

4. Bisnis berjalan lama

Meski tahapan bisnis B2B berjalan kompleks, kemungkinan besar perjanjian bisnis akan bertahan lama, terutama jika setiap perusahaan bisa mempertahankan standar produksi yang sudah disepakati.

Panjangnya tahapan negosiasi dan kompleksnya proses mencapai kesepakatan juga menjadi alasan mengapa pergantian mitra B2B jarang terjadi.

Bila pergantian mitra terjadi, hal ini bisa menghambat produksi secara keseluruhan, meningkatkan ongkos produksi, dan banyak efek negatif lainnya.

5. Hubungan antarperusahaan B2B berjalan baik

Mengingat bisnis B2B membutuhkan proses negosiasi yang panjang, setiap perusahaan yang memiliki hubungan bisnis biasanya saling mengenal satu sama lain, mulai dari jajaran komisaris hingga alur produksi.

Dengan demikian, setiap perusahaan mengetahui bagaimana mitra menjalankan standarnya.

3. Keuntungan menggunakan model bisnis B2B

Banyak keuntungan yang bisa diperoleh melalui model bisnis B2B, antara lain stabilitas hubungan, yakni hubungan antarmitra B2B memiliki kestabilan karena hubungan jangka panjang yang dijalin.

Kemudian, bisnis B2B cenderung memiliki loyalitas. Berkat faktor tahu sama tahu isi perusahaan dan standar yang dijalankan mitra B2B, loyalitas pun bisa menjadi keuntungan yang didapat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved