Berita Juventus
Berita Juventus : Mengenal Lebih Dalam Pengeritan dari 'Fino Alla Fine', Juventini Wajib Tahu
Fino Alla Fine memiliki arti "jangan pernah berhenti sampai akhir" yang ditunjuk bagi para punggawa Juventus.
Penggambaran sempurna ‘Fino alla fine’ sebagai slogan yang mendarah daging sebagai karakter Juventus tampak dalam beberapa momentum perjalanan klub tertua ketiga di Italia itu.
Paling terlihat, saat mereka tersandung kasus Calciopoli pada akhir musim 2005/06.
Akibat kasus tersebut, dua gelar juara yang diraih Juventus di musim 2004/05 dan 2005/06 diputihkan Federasi Sepakbola Italia (FIGC).
Paling parah dari sanksi yang diterima Bianconeri adalah terdegradasi ke Serie B untuk kali pertama dalam sejarah perjalanan klub.
Setelahnya Juventus berada di titik terendah. Kondisi diperparah setelah mereka ditinggal banyak pemain bintangnya kala itu. Beruntung, sosok legendaris seperti Gianluigi Buffon, Alessandro Del Piero, David Trezeguet dan Pavel Nedved masih setia berseragam Juventus walau mentas di Serie B.
Semusim berselang, Juventus akhirnya kembali ke Serie A, setelah menjuarai Serie B musim 2006/07.
Namun kembali ke Serie A tak otomatis menjadikan Juventus menjadi kesebelasan papan atas seperti sedia kala.
Bahkan untuk berlaga di kompetisi Eropa pun sebuah tantangan yang terbilang sulit.
Tapi Juventus tak menyerah. Mereka terus berupaya mengonsolidasi kekuatan agar bisa kembali menancapkan dominasinya di kompetisi domestik maupun Eropa.
Bongkar pasang skuat dan pergantian pelatih pada setiap musimnya dilakukan. Hingga pada akhir musim 2011/2012, Juventus kembali pada jalur kejayaan.
Sejak musim 2011/12 hingga 2016/17 Juventus kembali menancapkan dominasinya di kompetisi domestik.
Dalam kurun waktu tersebut, enam scudetto diraih Juventus secara beruntun. Tapi dalam perjalanannya mencapai kejayaan tersebut beberapa kali Juventus menemui jalan terjal dalam perebutan gelar juara.
Misalnya pada musim 2015/16, mengawali musim tersebut dengan performa inkonsisten Juventus bahkan sempat terlempar ke posisi 12 pada pekan ke-10 Serie A.
Saat itu, AS Roma dan Napoli bergantian menempati posisi puncak klasemen. Saat Roma dan Napoli mulai sempoyongan, Juventus terus melaju. Perlahan namun pasti, mereka merangkak ke papan atas.
Dari pekan ke-26 hingga akhir musim, Juventus terus merajai puncak klasemen Serie A. Tapi itu justru membuktikan bahwa "Fino alla fine", tanpa disadari, telah menjadi karakter Juventus.
Koreo `Fino alla fine` pada final Liga Champions 2015 saat Juventus menghadapi Barcelona (corriere dello sport)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News