Berita Musi Rawas

Gropyokan, Cara Berburu Suku Anak Dalam di Musi Rawas Kendalikan Hama Tikus di Sawah

Gropyokan, cara berburu Suku Anak Dalam di Musi Rawas kendalikan hama tikus di sawah memang unik.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EKO MUSTIAWAN
Gropyokan, cara berburu Suku Anak Dalam di Musi Rawas kendalikan hama tikus di sawah memang unik. Tampak tikus hasil tangkapan bersama warga, Senin (17/10/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Gropyokan, cara berburu Suku Anak Dalam Musi Rawas kendalikan hama tikus di sawah memang unik.

Suku Anak Dalam di Desa Q1 Tambah Asri Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas sering dimintai tolong oleh warga untuk berburu tikus di sawah, mengendalikan hama di lahan persawahan dengan cara gropyokan.

Bahkan keterlibatan SAD berburu dalam pengendalian hama tikus sudah berlangsung dua musim terkahir. Lokasi gropyokan berbeda-beda, namun masih dalam Kabupaten Mura.

Kali ini kegiatan gropyokan tikus tersebut dipusatkan di lahan persawahan petani di Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Mura, Provinsi Sumsel.

Dipusatkannya di Desa E Wonokerto tersebut, karena hampir sebagian besar tanaman padi petani itu rusak akibat serangan hama tikus. Namun, ada juga beberapa lahan sawah yang ditanami jagung juga ikut rusak.

Baca juga: Pemilu 2024: KPU Verifikasi Faktual 6 Parpol di Sumsel, Cek Kepengurusan Termasuk Kuota Perempuan

Pantauan di lapangan, sedikitnya ada 7 orang SAD yang ikut dalam kegiatan tersebut, 3 diantaranya perempuan dan 4 laki-laki.

Para perempuan itu bertugas mengumpulkan dan membawa tikus hasil buruan, dan para laki-laki bertugas membongkar pematangan atau tanggul sawah.

Namun, keseruan akan terlibat, pada saat pembongkaran lubang sarang tikus.

Saat tikus buruannya keluar dengan kondisi masih hidup dan lari, mereka akan mengejarnya sampai buruannya tersebut dapat ditangkap.

Mereka memburu tikus hanya dengan menggunakan alat seadanya yakni mercon jenis Rankus yang diberikan oleh UPT Perlintan, dan cangkul.

"Sudah sering ikut ini. Lumayan untuk tambah-tambah beli makanan," kata salah seorang SAD saat dibincangi, Senin (17/10/2022).

Gropyokan, cara berburu Suku Anak Dalam di Musi Rawas kendalikan hama tikus di sawah memang unik. Tampak tikus hasil tangkapan bersama warga, Senin (17/10/2022).
Gropyokan, cara berburu Suku Anak Dalam di Musi Rawas kendalikan hama tikus di sawah memang unik. Tampak tikus hasil tangkapan bersama warga, Senin (17/10/2022). (SRIPO/EKO MUSTIAWAN)

Untuk tikus hasil buruannya sambung dia, akan dibawa pulang untuk digunakan memancing atau menjebak biawak.

"Nanti dibawa pulang, untuk jebak biawak," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Tugumulyo, Teddy Kosasih mengatakan, untuk musim ini, gropyokan tikus bersama SAD sendiri dilakukan sejak Sabtu (15/10/2022) kemarin.

Bahkan, dalam dua hari ini terakhir, sedikitnya 425 ekor tikus berhasil ditangkap oleh SAD tersebut. Untuk satu ekor tikus dihargai Rp1.000.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved