Harga Karet Palembang
Musim Hujan Getah Karet Lebih Banyak Air, Harga Karet Prabumulih Paling Tinggi Rp 9.300 per Kg
Musim hujan getah karet lebih banyak air, harga karet pun bervariatif tergantung kadar air. Di Prabumulih harga karet paling tinggi Rp 9.300 per kg.
Penulis: Edison | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Musim hujan getah karet lebih banyak air dan kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir, harga karet pun bervariatif tergantung kadar air. Di Prabumulih harga karet paling tinggi Rp 9.300 per kg.
Akibat getah karet banyak mengandung karet, tidak sedikit petani yang mengeluhkan kondisi tersebut.
Tidak hanya petani pengepul atau toke karet pun mengeluhkan kondisi getah karet yang banyak air.
"Kalau musim hujan ini kadar air karet lebih rendah, namun ada juga petani yang pintar bisa membuat karet kering. Hal ini lah yang membuat harga karet kita beli bervariatif," ungkap, Ateng yang merupakan satu diantara Toke Karet di kota Prabumulih saat diwawancarai, Senin (12/10/2022).
Ateng menuturkan, karena alasan tersebut pihaknya bervariatif dalam membeli getah karet dengan terlebih dahulu memeriksa kadar air dari karet yang akan dibeli.
"Kalau untuk harga karet 2 mingguan sekarang ini Rp 8.500 per kilogram dan untuk yang satu bulan ada yang Rp 9.100 dan ada yang Rp 9.300 per kilogram, tergantung kadar air tadi," bebernya.
Baca juga: Harga Karet Rendah, Gapkindo Ungkap Faktor Penyebab Ekspor Karet Turun, Ada Ancaman Resesi Global
Pria yang bernama lengkap Siska Antoni ini mengaku untuk karet harga karet sendiri dibanding pada bulan sebelumnya sedikit mengalami kenaikan namun meski naik membuat petani kesulitan.
"Walau naik tapi petani kesulitan sekarang ini karena getah banyak tersapu air," katanya seraya mengatakan keluhan petani disampaikan saat mereka membeli karet.
Lebih lanjut Ateng menerangkan, tidak hanya keluhan musim hujan namun juga para petani saat ini mengeluhkan adanya penyakit yang melanda pohon karet.
"Saya lupa nama penyakitnya tapi yang kita ketahui itu daun rontok atau berguguran, jika selama ini kan kita ketahui daun karet berguguran saat kemarau tapi sekarang ini karena penyakit itu membuat daun pohon karet berguguran meski musim hujan," tuturnya.
Dengan bergugurannya daun pohon karet tentu getah menjadi berkurang dan hal itu membuat pendapatan petani menjadi turun drastis.
"Jadi kasian juga kepada para petani, selain hujan juga ada penyakit pada pohon karet sehingga hasil getah minim didapat," tambahnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news