Harga Sawit Palembang

Harga Sawit Palembang, Harga TBS Sawit Muratara Awal Oktober 2022, Beda Tiap Kecamatan

Harga sawit Palembang, harga TBS kelapa sawit di Muratara pada awal Oktober 2022 ini berkisar 1.700-2.000 per kg, beda tiap kecamatan. 

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Harga sawit Palembang, harga TBS kelapa sawit di Muratara pada awal Oktober 2022 ini berkisar 1.700-2.000 per kg, beda tiap kecamatan, Kamis (6/10/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Harga sawit Palembang, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) pada awal Oktober 2022 ini berkisar 1.700-2.000 per kg, beda tiap kecamatan. 

Harga sawit Palembang, harga TBS sawit di Muratara sama seperti harga TBS sawit pada akhir September 2022 lalu, harga saat ini stagnan. 

"Untuk di RAM masih harga 1.700, seminggu ini agak mantap harganya, stagnan," ujar salah seorang petani sawit, Rusmin saat ditanya harga sawit Palembang, harga TBS sawit Muratara, Kamis (6/10/2022).

Di daerah ini, harga TBS sawit diketahui berbeda-beda di setiap kecamatan.

Di beberapa kecamatan misalnya, harga TBS sawit berkisar Rp 1.700-an per kg.

Namun di Kecamatan Nibung, informasi dari pengurus koperasi menyebutkan TBS sawit seharga Rp 2.000-an.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Palembang Jumat 7 Oktober 2022, Hujan Deras Masih Akan Guyur Sumsel

Misalnya, PT Lonsum masih di seharga Rp 2.158 per kg, sama seperti pekan lalu.

"Kalau Lonsum dia berubah harganya dua minggu sekali, dia ikut harga ketetapan dari provinsi," ujar Ketua Pengurus KUD Karya Mulya Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Meiri Siswani mengatakan penetapan harga TBS sawit bagi mereka mengacu pada ketetapan dari Pemprov Sumsel.

Sebagaimana merujuk pada kesepakatan hasil dari tim penetapan harga TBS sawit Provinsi Sumsel periode II September 2022 sebesar Rp 2.418,48 per kg.

"Harga itu untuk umur 10-20 tahun," katanya.

Ade mengatakan, harga periode II tersebut ditetapkan pada 20 September lalu, dan rapat berikutnya pada 10 Oktober 2022.

Menurut dia, instansinya terus memonitori perbedaan harga TBS sawit di masing-masing kecamatan.

Namun pihaknya hanya bisa sebatas mengimbau agar pengepul atau RAM membeli TBS sawit petani dengan harga yang tidak terlalu jauh dari ketetapan Pemprov Sumsel.

"Harapan kita ya mereka membeli jangan terlalu jauh perbedaan harganya dengan yang dari provinsi," katanya.

Harga Sawit September 2022 di Sumsel

Harga sawit September 2022 Periode 2 di Sumsel, harga TBS sawit dilansir dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan. Penetapan harga sawit berikutnya akan dilakukan pada 10 Oktober 2022. 

Tanaman usia 3 tahun Rp 2.063,78
Usia 4 tahun Rp 2.118,99
Usia 5 tahun Rp 2.169,39
Usia 6 tahun Rp 2.214,01
Usia 7 tahun Rp 2.254,01
Usia 8 tahun Rp 2.290,35
Usia 9 tahun Rp 2.321,12
Usia 10 - 20 tahun Rp 2.375,11
Usia 21 tahun Rp 2.342,99
Usia 22 tahun Rp Rp 2.315,88
Usia 23 tahun Rp 2.283,78
Usia 24 tahun Rp 2.247,25
Usia 25 tahun Rp 2.158,76

Harga CPO Rp 10.562,01
Harga inti Rp 6.383,70
Indeks K 90,84 persen.

Cara Mencegah Penyakit Akar Busuk Sawit

Petani kelapa sawit jangan pernah sesumbar bahwa tanamannya tidak mungkin diserang penyakit.

Pasalnya, tanaman sawit ternyata bisa terserang beberapa jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh.

Pada umumnya, penyakit kelapa sawit bisa menyerang pada seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, hingga pucuk tanaman.

"Misalnya pada bagian akar, biasanya ada penyakit yang menyebabkan akar sawit menjadi busuk," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Ade Meiri Siswani, Jumat (2/9/2022).

Ia menjelaskan, penyakit akar busuk disebabkan oleh cendawan atau jamur.

Cendawan menyerang sistem perakaran tanaman sawit yang berada dalam tanah.

Akibatnya tanaman sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal dan lama-lama bisa mati.

"Kalau akar tanaman sawitnya terinfeksi, membusuk, rusak, tentu fungsi akar sebagai penyerap nutrisi dan air otomatis terhenti," katanya.

Ade mengungkapkan, gejala yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi penyakit tersebut biasanya pertumbuhannya tidak normal.

Tanaman sawit menjadi kerdil, lemah, hingga daunnya berubah warna dari hijau menjadi kuning.

"Penyakit ini bisa menyerang mulai dari pembibitan, tanaman muda, sampai dewasa," katanya.

Ade menambahkan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh petani untuk mencegah penyakit akar busuk pada tanaman sawit.

Pertama, dengan melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang dianjurkan.

Menurut Ade, langkah yang paling efektif untuk mencegah penyakit akar busuk sebaiknya dilakukan sejak pemilihan bibit dan persemaian.

"Pemilihan benih sebaiknya menggunakan dari varietas bersertifikat yang sudah teruji kualitasnya," katanya.

Kedua, lanjut Ade, dalam proses penyemaian dianjurkan menggunakan media semai yang baik dan tidak terinfeksi jamur.

Untuk mencegah perkembangbiakan jamur caranya dengan mengkondisikan media semai pada pH yang ideal.

"Lakukanlah penyemaian dengan baik dan benar, medianya, pH-nya juga perhatian, harus ideal, agar bibit sehat dan kuat," katanya.

Selain itu, kata Ade, selama pembibitan dianjurkan memasang naungan pada bibit terutama di musim kemarau.

Begitu pula dalam pemberian air mesti cukup dan tidak berlebihan.

"Jangan lupa juga mengaplikasikan fungisida sejak dini untuk pencegahan penyakit akar busuk," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved