Banjir Palembang
Banjir di Palembang, Cerita Sukri Sewakan Alat Angkut Kendaraan di Lokasi Banjir Jl R Sukamto
Banjir Palembang, banyak cerita di tengah peristiwa banjir yang terjadi di Kota Palembang, Sukri menyewakan tumpangan bagi pengendara motor.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
Sepeda motor jenis Kaisar biasa digunakan untuk mengangkut dagangannya.
"Tapi karena ada peluang dapat uang tambahan, ya saya ke sini dulu. Mungkin ke depannya kalau banjir lagi di sini, saya buka jasa angkut lagi. Ini saja sudah sekitar 11 orang yang tadi minta antar," ucapnya dengan wajah sumringah.
Sementara itu pantauan Tribunsumsel.com, banjir di Jalan R Sukamto Palembang masih terjadi hingga siang hari.
Meski volume air mulai menyusut, namun kondisi ini masih dirasa sangat menyulitkan pengendara yang melintas.
Terlihat pengendara banyak yang memilih berputar arah hingga melawan arus karena tak ingin terjebak banjir.
Namun banyak juga yang nekat menerobos banjir dengan alasan tak ingin berputar arah atau takut terkena banjir di kawasan lain.
Dipasang Mesin Pompa Jumbo
Banjir Palembang, mesin pompa penyedot air dipasang di Jl R Sukamto untuk mengatasi banjir yang menggenangi kawasan sepanjang dan seputar jalan tersebut, Kamis (6/10/2022).
Untuk mengurangi banjir Palembang yang cukup tinggi dilakukan penyedotan air menggunakan mesin pompa penyedot ukuran jumbo.

Mesin itu atasi banjir Palembang terpantau berada di lokasi tepatnya di Dinas Pemadaman Kebaran Jl Rawasari, dimana air yang ada di Jalan R Soekamto di sedot kemudian dialirkan ke anak bendungan Sungai Bendung.
Sementara pihak kepolisian terlihat membantu mengatur jalan bagi kendaraan yang hendak memaksa lewat jalan R Soekamto yang genangan airnya cukup dalam.
Beberapa pengendara bermotor sendiri ada juga yang balik kanan melihat dalamnya air yang akan dilalui.
"Putar balik aja, dalam airnya," teriak pengendara bermotor.
Baca juga: Banjir Palembang Belum Surut, Jalan Sapta Marga Terendam, Jadi Tempat Bermain Air
Selah satu warga sekitaran R Soekamto Sugeng mengaku, jika banjir dirumah saat ini sepaha orang dewasa dan saat subuh kembali naik.
"Di rumah kondisinya sudah sepaha, ini basah semua dan motor juga mogok, sehingga kita tidak kerja," ujar Sugeng.