Kerusuhan Arema Vs Persebaya

Ketum PSSI, Mochamad Iriawan Tegas Tak Akan Mundur Meski Didesak, Dampak Kerusuhan Kanjuruhan Malang

Mochamad Iriawan mengaku tak akan mundur sebagai Ketum PSSI meski banyak desakan yang diterimanya dampak kerusuhan Kanjuruhan Malang.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan Tegas Tak Akan Mundur Meski Didesak, Dampak Kerusuhan Kanjuruhan Malang 

Gilang Juragan 99 Selaku Presiden Arema FC Menangis Pilu Terkait Kejadian Kanjuruhan (Kompas.com)
Baca juga: Ketum PSSI, Mochamad Iriawan Angkat Bicara Usai Didesak Mundur Karena Kerusuhan Kanjuruhan Malang

Baca juga: Potret Akbp Ferli Hidayat Kapolres Malang Dicopot Imbas Tragedi Di Stadion Kanjuruhan, Ini Profilnya

Atas kejadian tragis di Stadion Kanjuruhan, Arema FC dijatuhi denda sebesar 250 juta rupiah.

"Kedua klub Arema didenda 250 juta," tutur Erwin Tobing

"Ketiga, pengulangan terhadap pelanggar di atas akan berakibat dihukum berat," tegas Erwin Tobing.

Sementara terdapat dua sosok yang juga dijatuhi sanksi berat oleh Komdis PSSI.

Mereka adalah Abdul Harris (Ketua Pelaksana pertandingan) dan Suko Sutrisno (Security Officer).

Keduanya dilarang aktif di lingkungan sepak bola selama seumur hidup.

"Sedangkan kepada panitia pelaksana, siapa itu, sdr Abdul Harris, dia bertanggung jawab terhadap kelancaran even besar, dia harus jeli cermat. Ketua pelaksana tidak melakukan tgs dengan baik," kata Erwin Tobing.

"Ini menjadi perhatian dan adanya hal-hal kurang baik, kepada sdr Abdul Harris, tidak boleh aktif di sepak bola seumur hidup."

"Kepada Steward yang mengatur keluar masuk penonton, Security office, Suko Sutrisno, dia tidak boleh aktif seumur hidup," tutup Erwin Tobing.

 

 

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved