Kerusuhan Arema Vs Persebaya
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan Tegas Tak Akan Mundur Meski Didesak, Dampak Kerusuhan Kanjuruhan Malang
Mochamad Iriawan mengaku tak akan mundur sebagai Ketum PSSI meski banyak desakan yang diterimanya dampak kerusuhan Kanjuruhan Malang.
Ia bertekad mengawal pengusutan kerusuhan di Kanjuruhan sampai tuntas.
"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja," ujar Iwan Bule.
"Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya."
"Di Malang sampai selesai," lanjutnya.
Ia malah meminta untuk menyampaikan salam kepada para warganet yang tak sedikit menyuarakan tuntun mundur tersebut.
"Salam buat netizen ya," pungkasnya.
Baca juga: Daftar Sanksi Komdis PSSI Akibat Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Arema FC Didenda Rp 250 Juta Dll
Baca juga: Ketum PSSI, Mochamad Iriawan Angkat Bicara Usai Didesak Mundur Karena Kerusuhan Kanjuruhan Malang
Sebelumnya Komdis PSSI memberikan sanksi kepada Arema FC akibat kerusuhan Kanjuruhan Malang.
Sejumlah sanksi diberikan Komdis PSSI ke Arema FC akibat kerusuhan Kanjuruhan Malang.
Tak hanya Arema FC sebagai tim, namun Komdis PSSI juga memberikan sanksi kepada perseorang akibat kerusuhan Kanjuruhan Malang.
Komisi Disiplin (Komdis) telah mengeluarkan keputusan terkait insiden tragis yang terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Hal tersebut disampaikan Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, dalam sesi jumpa pers, Selasa (4/10/2022).
Pertama, Arema FC dijatuhkan larangan pertandingan tanpa penonton. Dan tidak izinkan menggelar laga home di Malang.
Laga kandang Arema FC harus digelar jauh dari Malang dengan jarak sekitar 250 KM.
"Kami menjatuhkan hukuman, sidang ini pertama mengenai keputusan kepada klub Arema, badan pelaksana, kalau jadi tuan rumah di jadi badan pelaksana dan mereka akan menunjukkan ketuanya, dari hasil sidang kepada klub Arema, dan panitia pelaksana," ucap Erwin Tobing.
"Keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan yang jauh dari homebase Malang, kemudian, itu 250 km dari lokasi," sambung Erwin Tobing.