Berita Palembang

Biaya Bayi Tabung Palembang, Di Klinik Blastula RS Siloam Palembang, 1,5 Tahun 100 Bayi Lahir

Biaya bayi tabung Palembang di Klinik IVF Blastula RS Siloam Sriwijaya Palembang inisiator klinik bayi tabung pertama di Sumsel relatif terjangkau.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Biaya bayi tabung di RS Siloam Palembang. Klinik Blastula IVF RS Siloam Sriwijaya Palembang telah membantu pasangan suami istri yang menginginkan memiliki buah hati. Dalam waktu 1,5 tahun sudah ada 100 bayi tabung lahir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Biaya bayi tabung Palembang di Klinik IVF Blastula RS Siloam Sriwijaya Palembang relatif terjangkau.

Untuk program bayi tabung, klinik blastula IVF ini memasang biaya mulai Rp 60 juta tergantung permasalahan dihadapi pasangan.

Klinik Blastula IVF RS Siloam Sriwijaya adalah inisiator atau klinik bayi tabung pertama di Sumsel.

Saat ini klinik Blastula IVF RS Siloam Sriwijaya Palembang telah membantu pasangan suami istri yang menginginkan memiliki buah hati. Bahkan dalam waktu 1,5 tahun sudah ada 100 bayi tabung lahir. Bayi ke 100 lahir pada Kamis (22/9/2022). 

Di bawah pimpinan dr. M. Airul Chakra Alibasya, Sp.OG-KFER, MIGS yang merupakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas endokrinologi reproduksi serta didukung oleh dr. Tribowo Hasmoro, Sp.And, M.Biomed dokter spesialis andrologi, Blastula IVF telah melayani lebih dari 400 kunjungan rawat jalan di mana setengahnya dapat melanjutkan program IVF.

"Kami bangga bahwa klinik kami, meskipun masih berusia sangat muda, telah menjadi rujukan nasional dan membantu banyak keluarga," kata dr. M. Airul Chakra Alibasya, Sp.OG-KFER, MIGS, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Terbaru, Bakal Tabligh Akbar di Lubuklinggau, Catat Waktu dan Tempatnya

Dokter M. Airul Chakra yang juga merupakan Ketua Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI) cabang Sumatera Selatan mengatakan, dengan angka keberhasilan IVF sebesar 51 persen, optimis dapat berkembang dan melayani lebih banyak keluarga Indonesia.

Sedangkan untuk biayanya relatif karena setiap pasangan berbeda-beda permasalahannya.

Sementara itu Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang dr. Bona Fernando mengatakan, RS Siloam Sriwijaya Palembang tidak berhenti dengan kesuksesan klinik Blastula IVF karena inovasi selalu menjadi inti dari Siloam Hospitals.

"Kami akan meluncurkan program NEST dalam waktu dekat untuk melengkapi pusat fertilitas kami. Ke depannya, kami berharap untuk bisa menjadi salah satu klinik IVF terbaik di Asia Tenggara," katanya

Biaya bayi tabung Palembang di Klinik IVF Blastula RS Siloam Sriwijaya Palembang inisiator klinik bayi tabung pertama di Sumsel relatif terjangkau.  Dalam 1,5 tahun sudah ada 100 bayi lahir melalui program bayi tabung.
Biaya bayi tabung Palembang di Klinik IVF Blastula RS Siloam Sriwijaya Palembang inisiator klinik bayi tabung pertama di Sumsel relatif terjangkau. Dalam 1,5 tahun sudah ada 100 bayi lahir melalui program bayi tabung. (TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI)

NEST merupakan program komprehensif yang mencakup seluruh perjalanan kehamilan mulai dari perawatan antenatal termasuk rekomendasi nutrisi, penilaian ibu dan janin, tindakan pencegahan, intervensi untuk gejala fisiologis umum, pengalaman persalinan kelas satu yang mencakup makan malam perayaan untuk pasangan suami istri, serta perawatan pasca-persalinan.

Sementara itu untuk bayi tabung ke 100 tersebut merupakan anak dari pasangan Yeni Atilatapia dan Ade Pramanja.

"Anak kami lahir Kamis, pukul 13.50 WIB, berjenis kelamin perempuan dengan berat 3,058 gram dan panjang 48 cm. Yang kami beri nama Andara Putri Pramanja," kata pasangan yang sudah menantikan buah hati selama 7 tahun ini

Ia mengatakan, proses bayi tabung yang mereka lakukan awalnya sempat gagal dan kemudian mereka coba lagi, dengan usaha dan iktiar, Alhamdulillah berhasil.

"Kami putuskan untuk bayi tabung ini awalnya tahu dari media sosial. Kenapa pilih RS Siloam karena pertama ada di Palembang, Sumsel. Jadi nggak harus jauh-jauh keluar kota," katanya.

Sosok Dokter Chakra 

Tak pernah terbesit di benak Chakra dia akan menekuni profesi dokter kandungan sekaligus trainer dari laporoskopi. Usai menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), dia lebih tertarik untuk masuk ke jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung karena kecintaannya pada bidang ilmu eksak khususnya Kimia.

Tetapi dengan dorongan kuat dari keluarga akhirnya Chakra tidak hanya mampu menyelesaikan perkuliahan kedokteran di Unsri tetapi juga memperdalam spesialis kandungan. Sehingga akhirnya pada tahun tahun 2012 pada Usia 32 tahun Chakra menyelesaikan pendidikan sebagai Konsultan endocrine dan infertility di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

"Saya akhirnya mengambil Fakultas Kedokteran Unsri. Sebenarnya ada pengaruh dari kakek saya yang juga dokter, sehingga walaupun beda dari keinginan ada pengaruh juga," kata dia yang juga CEO Klinik Imaya.

Sebagai salah satu dokter muda yang mempunyai keahlian dalam bidang Laporoskopi yang diakui secara Internasional, Dr. Cakra memiliki sertifikat yang tidak dimiliki oleh semua dokter sebagai minimal invasive surgery surgeon dari European Society Gynecology Endoscopy (ESGE) dan juga memiliki sertifikat sebagai master dalam minimal invasive gynecology surgery dari International Society Gynecology Endoscopy (ISGE).

Keahlian secara internasional ini dilengkapi dengan Serrtifikasi pelatihan master dalam bidang minimal invasive gynecology surgery pada MIS Academy dari prof. Arnauld wattiez (World Pioneer in gynecology laparoscopy), pelatihan embryology and Invitro fertilization pada National University Singapura dan pelatihan Invitro Fertilization di An Shien hospital Vietnam.

Selain itu, Chakra memiliki sertifikasi nasional yang terakui sebagai trainer dari laporoskopi.

Dokter yang hobi memancing ini juga merupakan anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Obstretri dan Ginekologi Indonesia, European Society Human Reproduction Endocrinology (ESHRE), Asia Pacific Initiative On Reproduction (ASPIRE), American Society Reproductive Medicine (ASRM), European Society Gynecology Endoscopy (ESGE), American Association Gynecology Laparoscopy (AAGL), Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI), Indonesian Gynecology Endoscopy Society (IGES) dan saat ini sebagai Ketua Fertility Endocrinology Reproduction (HIFERI) untuk cabang Palembang.

Beberapa tahun berselang, Cakra kini telah berhasil membantu kelahiran ratusan bayi tabung. Tak ada proses persalinan yang tidak istimewa baginya.

Apalagi, dengan adanya program bayi tabung, Chakra merasa lebih bahagia karena pada proses tersebut tak hanya harus melakukan upaya ekstra tetapi juga menguras emosinya.

Baginya, lewat program bayi tabung dapat memberikan harapan kepada para pasangan untuk lebih bersemangat dalam merencanakan kehamilan.

"Inginnya saya masyarakat Sumsel tidak perlu jauh ke Jakarta atau ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan sebagainya hanya untuk program bayi tabung. Di Palembang pun ada dengan layanan yang tidak jauh berbeda dan tarif yang terhitung murah dibanding harus bolak-balik ke luar negeri," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved