Harga Sawit Palembang
Harga TBS Sawit Sumsel Periode II September 2022, Turun 43,37 per Kg, Cek Harga Sesuai Usia Tanam
Harga sawit Palembang, harga TBS sawit Sumse periode II September 2022 Rp 2.375 per kg, atau turun Rp Rp 43,37 per kg dibandingkan periode I.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga sawit Palembang, harga TBS sawit Sumse periode II September 2022.
Kalau sebelumnya harga tandan buah segar (TBS) sawit Sumsel merangkak naik, namun Periode II September 2022 mengalami penurunan.
"Untuk harga TBS sawit Sumsel Periode II pada 20 September 2022 Rp 2.375 per kg, atau turun Rp Rp 43,37 per kg dibandingkan pada 9 September 2022," kata Analis PSP Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian SP MSi, Selasa (20/9/2022).
Harga TBS saat ini Rp 2.375 per kg untuk tahun tanam 10-20 tahun, harga ini turun Rp 43,37 per kg dari periode sebelumnya yaitu Rp 2.418 per kg
Lalu untuk harga TBS tahun tanam 3 tahun Rp 2.063 per kg.
Tahun tanam 4 tahun Rp 2.118 per kg.
Tahun tanam 5 tahun Rp 2.169 per kg.
Tahun tanam 6 tahun Rp 2.214 per kg.
Tahun tanam 7 tahun Rp 2.254 per kg.
Tahun tanam 8 tahun Rp 2.290 per kg.
Tahun tanam 9 tahun Rp 2.321 per kg.
Tahun tanam 10-20 tahun Rp 2.375 per kg.
Tahun tanam 21 tahun Rp 2.342 per kg.
Tahun tanam 22 tahun Rp 2.315 per kg.
Tahun tanam 23 tahun Rp 2.283 per kg.
Tahun tanam 24 tahun Rp 2.247 per kg dan tahun tanam 25 tahun Rp 2.158 per kg.
"Untuk harga CPO Rp 10.562 per liter dan harga inti Rp 6.383 per kg. Dengan indeks K 90,84 persen.
Baca juga: Empat Orang Diterkam Buaya Tahun 2022 di Sumsel, BKSDA Sumsel Ingatkan Warga Sekitar Habitat Waspada
Harga TBS Sawit Sumsel Periode I September 2022
Harga TBS sawit di Sumatera Selatan (Sumsel) bulan September 2022 periode 1 dirilis 9 September 2022 Rp 2.418 per kg.
Harga TBS saat ini Rp 2.418 per kg untuk tahun tanam 10-20 tahun, harga ini naik Rp 228,66 per kg dari periode sebelumnya 19 Agustus 2022 yaitu Rp 2.189 per kg.
Tahun tanam 3 tahun Rp 2.107 per kg.
Tahun tanam 4 tahun Rp 2.162 per kg.
Tahun tanam 5 tahun Rp 2.212 per kg.
Tahun tanam 6 tahun Rp 2.256 per kg.
Tahun tanam 7 tahun Rp 2.296 per kg.
Tahun tanam 8 tahun Rp 2.333 per kg.
Tahun tanam 9 tahun Rp 2.363 per kg.
Tahun tanam 10-20 tahun Rp 2.418 per kg.
Tahun tanam 21 tahun Rp 2.386 per kg.
Tahun tanam 22 tahun Rp 2.359 per kg.
Tahun tanam 23 tahun Rp 2.327 per kg.
Tahun tanam 24 tahun Rp 2.290 per kg.
Tahun tanam 25 tahun Rp 2.206 per kg.
Menurutnya, jika petani Swadaya menginginkan harga sesuai dengan harga yang dikeluarkan oleh Tim Penetapan Harga Sumsel, tidak ada jalan lain petani swadaya harus berkelompok dan bermitra dengan PKS terdekat.
"Banyak manfaat yg didapat oleh petani sawit jika mereka berkelompok dalam kelembagaan seperti koperasi atau KUD.Paling tidak ada enam manfaat yang dapat diperoleh," bebernya
Enam manfaat tersebut yaitu,
1. Adanya jaminan pelaksanaan usaha sawit yang berkelanjutan
2. Peningkatan pada produktifitas
3. Tumpang sari pada lahan perkebunan sawit
4. Petani jadi paham tentang budidaya sawit sesuai standar teknis budidaya
5. Penjualan sawit terkoordinir melalui kelembagaan yang bermitra dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
6. Petani sawit menjadi tertib dalam pelaksanaan pelaporan dan pertanggungjawaban dana peremajaan.
Cara Mencegah Penyakit Akar Busuk Sawit
Petani kelapa sawit jangan pernah sesumbar bahwa tanamannya tidak mungkin diserang penyakit.
Pasalnya, tanaman sawit ternyata bisa terserang beberapa jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh.
Pada umumnya, penyakit kelapa sawit bisa menyerang pada seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, hingga pucuk tanaman.
"Misalnya pada bagian akar, biasanya ada penyakit yang menyebabkan akar sawit menjadi busuk," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Ade Meiri Siswani, Jumat (2/9/2022).
Ia menjelaskan, penyakit akar busuk disebabkan oleh cendawan atau jamur.
Cendawan menyerang sistem perakaran tanaman sawit yang berada dalam tanah.
Akibatnya tanaman sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal dan lama-lama bisa mati.
"Kalau akar tanaman sawitnya terinfeksi, membusuk, rusak, tentu fungsi akar sebagai penyerap nutrisi dan air otomatis terhenti," katanya.
Ade mengungkapkan, gejala yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi penyakit tersebut biasanya pertumbuhannya tidak normal.
Tanaman sawit menjadi kerdil, lemah, hingga daunnya berubah warna dari hijau menjadi kuning.
"Penyakit ini bisa menyerang mulai dari pembibitan, tanaman muda, sampai dewasa," katanya.
Ade menambahkan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh petani untuk mencegah penyakit akar busuk pada tanaman sawit.
Pertama, dengan melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang dianjurkan.
Menurut Ade, langkah yang paling efektif untuk mencegah penyakit akar busuk sebaiknya dilakukan sejak pemilihan bibit dan persemaian.
"Pemilihan benih sebaiknya menggunakan dari varietas bersertifikat yang sudah teruji kualitasnya," katanya.
Kedua, lanjut Ade, dalam proses penyemaian dianjurkan menggunakan media semai yang baik dan tidak terinfeksi jamur.
Untuk mencegah perkembangbiakan jamur caranya dengan mengkondisikan media semai pada pH yang ideal.
"Lakukanlah penyemaian dengan baik dan benar, medianya, pH-nya juga perhatian, harus ideal, agar bibit sehat dan kuat," katanya.
Selain itu, kata Ade, selama pembibitan dianjurkan memasang naungan pada bibit terutama di musim kemarau.
Begitu pula dalam pemberian air mesti cukup dan tidak berlebihan.
"Jangan lupa juga mengaplikasikan fungisida sejak dini untuk pencegahan penyakit akar busuk," ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news