Orang Diterkam Buaya
Empat Orang Diterkam Buaya Tahun 2022 di Sumsel, BKSDA Sumsel Ingatkan Warga Sekitar Habitat Waspada
Empat orang diterkam buaya dan tewas selama tahun 2022. Menyikapi kasus ini, BKSDA Sumsel mengingatkan warga terutama yang tinggal di wilayah habitat
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Empat orang diterkam buaya dan tewas selama tahun 2022. Kasus terbaru menimpa Ujang Herwan, warga RT 1 Dusun 1 Teluk Betung Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin diterkam dan diseret buaya saat sedang membersihkan perahu getek di sungai, Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 17.30
Menyikapi kasus seringnya orang diterkam buaya, Balai Konservasi Sumber Dalam (BKSDA) Sumsel mengingatkan warga terutama yang tinggal di wilayah habitat buaya untuk waspada.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Ujang Wisnu Barata, tim dari BKSDA sudah turun ke lokasi kejadian orang diterkam buaya di Banyuasin.
"Kita masih menunggu laporannya dari tim yang turun langsung ke lapangan," kata Ujang Wisnu Barata saat di konfirmasi Tribunsumsel.com, Selasa (20/9/2022).
Menurut Ujang, biasanya yang suka memangsa seperti itu buaya muara dan memang lokasi tersebut dekat dengan habitat alaminya.
"Biasanya sampai memangsa seperti itu karena terganggu habitatnya. Terlebih kejadiannya saat petang menjelang malam. Itu memang saat hewan-hewan nocturnal mulai aktif mencari mangsa," ungkapnya.

Untuk itu Ujang mengimbau kepada masyarakat, ini tipsnya berlaku umum dan sudah sering disampaikan kemasyarakatan yaitu tetap waspada dan mengurangi kegiatan yang tidak perlu.
"Terutama disekitar badan air pada menjelang malam hari atau saat gelap. Jika memang ada keperluan yang mendesak maka menggunakan penerangan. Untuk itu lebih baik beri penerangan yang cukup disekitar badan air," katanya.
Habitat Buaya di Sumsel
Sebelumnya Ujang menuturkan, buaya ini saat malam hari lebih aktif karena memang siklus hidupnya pada malam hari. Lalu saat peralihan antara gelap ke terang atau terang ke gelap juga lebih aktif lagi.
"Kenapa sampai ada konflik dengan manusia, karena habitat buaya itu sendiri terganggu misal perubahan fungsi lahan. Awalnya masih ada vegetasi dan lain-lain, kini beralih fungsi," katanya
Baca juga: Kejari Muba Tetapkan Satu Tersangka Korupsi, Kasus Dana Bergulir KUMKM, Rugikan Negara Rp 538 Juta
Menurut Ujang, dengan beralih fungsinya itu kan perlu irigasi, kanal dan lain-lain, sehingga ruang hidup mereka jadi lebih sempit dan kemungkinan bertemu dengan manusia jadi lebih sering.
Untuk itu memang perlu upaya terus menerus untuk mengedukasi masyarakat agar menyadari hal tersebut. Sekali lagi karena perjumpaan dengan manusianya ada, sehingga terjadi seperti itu.
"Sebenarnya karakter buaya kalau habitatnya cukup dia cukup di situ saja. Selain habitat hidup makan, juga perlu area yang cukup untuk bergerak. Lintasannya buaya ini 10 km, terutama untuk yang jantan," ungkapnya.
Baca juga: Yakin Muratara Bisa Berubah, Kapolres Minta Hilangkan Stigma Negatif: Tak Ada Kampung Narkoba
Baca juga: Pusri Laksanakan Penandatanganan SPJB dengan Distributor Pupuk di Lombok
Menurut Ujang di Sumsel ada dua jenis buaya yaitu buaya muara dan buaya senyulong. Untuk buaya muara lebih lebar dan besar, sehingga dikenal bisa memangsa makhluk hidup. Kalau buaya senyulong mocongnya lebih panjang.
"Buaya muara jangan terjebak namanya, karena buaya muara ini bisa hidup di air asin dan tawar. Diberi nama itu karena sudah banyak kejadian yang memakan korban manusia," katanya
Lalu untuk peta sebaran habitat buaya di Provinsi Sumsel ada di tujuh Kabupaten/Kota yaitu Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, Empat Lawang, Lubuklinggau, Musi Rawas dan Palembang. Bukan berarti di Kabupaten/Kota lain tidak ada, ada tapi jarang.
Kasus Orang Dimakan Buaya Tahun 2022
Kasus pertama, seorang pekerja buruh perusahaan asal Desa Tanjung Menang, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir bernama Arpa Gunawan (28) tewas diterkam buaya saat mencari sinyal di pinggir sungai, Jumat (15/1/2022) malam.
Kasus kedua orang diterkam buaya terjadi Senin (20/6/2022) lalu. Yon Ardi (25), warga Karang Petai Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Banyuasin tewas diterkam buaya saat sedang mencari ikan di sekitar perbatasan dengan PT KAM blok B Desa Sako Makmur Sembawa Banyuasin.
Kasus ketiga orang diterkam buaya kembali terjadi di Banyuasin. Pamit mencari rumput di Parit Primer Desa Pulau Muning Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin, seorang warga bernama Ali Sarban (48), warga RT 07 Dusun II Desa Sungai Rengit Murni Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin diterkam buaya, Rabu (31/8/2022) sekitar pukul 13.00.
Kejadian terbaru menimpa Ujang Herwan, warga RT 1 Dusun 1 Teluk Betung Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin diterkam dan diseret buaya saat sedang membersihkan perahu getek di sungai, Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 17.30 kemarin.
Baca berita lainnya langsung dari google news