Murid Ditampar Guru di Ogan Ilir
'Kembalikan Saja ke Orangtuanya', Respon Kadisdik Sumsel Kasus Murid Ditampar Guru di Ogan Ilir
Viral murid ditampar guru di Ogan Ilir, direspon langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Pahlevi.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral murid ditampar guru di Ogan Ilir, direspon langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Pahlevi.
Dalam video viral murid ditampar guru terlihat seorang guru menampar satu per satu murid yang saat itu duduk berjongkok.
Video murid ditampar guru ini terjadi di SMAN 1 Pemulutan Selatan Ogan Ilir, dan guru yang menampar tersebut diketahi adalah Kepala Sekolah SMAN 1 Pemulutan Selatan, OI.
Tindakan guru menampar murid ini dilakukan karena ada siswa yang merokok di kelas namun tidak ada yang mengaku.
Bahkan dikabarkan ada sampai guru berhenti mengajar, karena tak tahan dengan kenakalan siswa.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Riza Pahlevi mengatakan dia belum belum mendapatkan laporan adanya kejadian tersebut.
Baca juga: Wanita Disiram Air Keras di Lahat, Luka Bakar 79 Persen, Segera Jalani Operasi Bedah Plastik di RSMH
"Saya baru tahu inilah. Memang kalau yang namanya kekerasan tidak diperkenankan dan sangat disayangkan serta kita prihatin," kata Riza saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Jumat (16/9/2022).
Menurut Riza, mungkin saking geremnya kepala sekolah tersebut melakukan itu. Apalagi kalau sampai ada guru yang tidak sanggup lagi dengan kelakuan anak-anak didik tersebut itu ya perlu dipilah juga.
"Kalau kekerasan tentu tidak dibenarkan, tapi kalau tamparan sayang maka tergantung orang tuanya. Ia, kalau tidak ditegur salah juga, hanya saja sangat disayangkan sampai menggunakan kekerasan," katanya
Menurut Riza, harusnya laporkan saja ke orang tuanya. Jika orang tuanya tidak berkenan jangan masukan anak ke sekolah formal, ke paket c saja. Harusnya sebagai orang tua intropeksi juga, kalau anak tidak boleh disentuh silakan sekolah lain.
Apalagi sampai guru saja tidak sanggup lagi mengajar dikelas tersebut. Hanya saja memamg disayangkan kenapa kepala sekolah sampai emosi.
"Jangan sampai emosi meledak, kembalikan saja anak-anak tersebut ke orang tuanya. Kalau orangtuanya mau melaporkan silakan saja. Nanti kita akan lihat sejauh mana perkembangannya," ungkapnya
Menurut Riza, kalau uda seperti ini ia akan cek dan mengutus kepala bidang untuk mengecek. Jadi nanti akan di cek dulu ya kebenarannya bagaimana.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Henny Yulianti, menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan peristiwa itu, kekerasan secara fisik karena ini tak jadi panutan.
"Merokok di kelas juga salah, seharusnya tak harus dilakukan siswa. Karenanya kami juga menyayangkan adanya pemukulan siswa itu. Sebab seharusnya pihak sekolah mencari solusi atau cara lain untuk berbicara dengan siswa," ucapnya.