Harga Sawit Palembang

Harga Sawit Palembang: Harga Sawit Muratara Hari Ini Beda Tiap Kecamatan, Penjelasan Dinas Pertanian

Harga sawit Palembang, harga sawit Muratara hari ini di tingkat petani Rp 1.600-Rp 1.900-an per kg beda tiap kecamatan.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Harga sawit Palembang, harga sawit Muratara hari ini di tingkat petani Rp 1.600-Rp 1.900-an per kg beda tiap kecamatan, ini penjelasan Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Harga sawit Palembang, harga sawit Muratara hari ini di tingkat petani Rp 1.600-Rp 1.900-an per kg.

Harga sawit Palembang, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ternyata berbeda-beda di setiap kecamatan.

Informasi harga sawit Palembang, harga sawit Muratara berbeda-beda tiap kecamatan Itu diketahui dari keterangan sejumlah petani sawit di masing-masing kecamatan yang ada di daerah ini.

Di Kecamatan Karang Jaya misalnya, petani menyebutkan harga TBS sawit di tingkat pengepul atau RAM saat ini seharga Rp 1.900-an per kg.

"Hari ini masih 1.920 (rupiah per kg) harganya," ujar salah seorang petani sawit, Santo pada TribunSumsel.com, Jumat (16/9/2022).

Berbeda dengan harga TBS sawit di Kecamatan Rawas Ilir lebih rendah dari Kecamatan Karang Jaya.

Baca juga: AHY Presiden 2024, Demokrat Palembang Kompak Satu Suara di Rapimnas Demokrat 2022

Di Kecamatan Rawas Ilir, petani sawit menyebut pengepul membeli TBS seharga Rp 1.700-an.

"Hari ini harganya 1.710 tadi kami jual," ujar petani sawit, Jaya.

Sementara itu, di Kecamatan Nibung, petani sawit mengungkapkan harga beli pengepul Rp 1.600-an per kg.

"Kalau di RAM (pengepul) tadi beli 1.650 sekilo, dak tau kalu di tempat lain, infonya lebih tinggi, ujar petani, Tresno.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Meiri Siswani mengatakan sudah memonitori perbedaan harga TBS sawit di masing-masing kecamatan.

Namun pihaknya hanya bisa sebatas mengimbau agar pengepul atau RAM membeli TBS sawit petani dengan harga yang tidak terlalu jauh dari ketetapan Pemprov Sumsel.

"Harapan kita ya mereka membeli jangan terlalu jauh perbedaan harganya dengan yang dari provinsi," katanya.

Ade Meiri Siswani menyatakan harga TBS sawit saat ini Rp 2.418,48 per kg.

Harga tersebut kata dia, merujuk pada kesepakatan hasil dari tim penetapan harga TBS sawit Provinsi Sumsel periode I September 2022.

Sebagaimana telah disepakati, harga TBS sawit untuk umur 10-20 tahun sebesar Rp 2.418,48.

"Kalau harga ketetapan dari provinsi periode sekarang masih 2.400-an per kilonya" kata Ade.

Harga Sawit Sumsel Periode I September 2022

Harga sawit Palembang ini semakin menunjukkan perkembangan yang baik. Di awal bulan September periode 1 ini update harga TBS sawit kembali naik.

Harga TBS saat ini Rp 2.418 per kg untuk tahun tanam 10-20 tahun, harga ini naik Rp 228,66 per kg dari periode sebelumnya yaitu Rp 2.189 per kg

Tahun tanam 3 tahun Rp 2.107 per kg.

Tahun tanam 4 tahun Rp 2.162 per kg.

Tahun tanam 5 tahun Rp 2.212 per kg.

Tahun tanam 6 tahun Rp 2.256 per kg.

Tahun tanam 7 tahun Rp 2.296 per kg.

Tahun tanam 8 tahun Rp 2.333 per kg.

Tahun tanam 9 tahun Rp 2.363 per kg.

Tahun tanam 10-20 tahun Rp 2.418 per kg.

Tahun tanam 21 tahun Rp 2.386 per kg.

Tahun tanam 22 tahun Rp 2.359 per kg.

Tahun tanam 23 tahun Rp 2.327 per kg.

Tahun tanam 24 tahun Rp 2.290 per kg.

Tahun tanam 25 tahun Rp 2.206 per kg.

Cara Mencegah Penyakit Akar Busuk Sawit

Petani kelapa sawit jangan pernah sesumbar bahwa tanamannya tidak mungkin diserang penyakit.

Pasalnya, tanaman sawit ternyata bisa terserang beberapa jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh.

Pada umumnya, penyakit kelapa sawit bisa menyerang pada seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, hingga pucuk tanaman.

"Misalnya pada bagian akar, biasanya ada penyakit yang menyebabkan akar sawit menjadi busuk," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Ade Meiri Siswani, Jumat (2/9/2022).

Ia menjelaskan, penyakit akar busuk disebabkan oleh cendawan atau jamur.

Cendawan menyerang sistem perakaran tanaman sawit yang berada dalam tanah.

Akibatnya tanaman sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal dan lama-lama bisa mati.

"Kalau akar tanaman sawitnya terinfeksi, membusuk, rusak, tentu fungsi akar sebagai penyerap nutrisi dan air otomatis terhenti," katanya.

Ade mengungkapkan, gejala yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi penyakit tersebut biasanya pertumbuhannya tidak normal.

Tanaman sawit menjadi kerdil, lemah, hingga daunnya berubah warna dari hijau menjadi kuning.

"Penyakit ini bisa menyerang mulai dari pembibitan, tanaman muda, sampai dewasa," katanya.

Ade menambahkan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh petani untuk mencegah penyakit akar busuk pada tanaman sawit.

Pertama, dengan melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang dianjurkan.

Menurut Ade, langkah yang paling efektif untuk mencegah penyakit akar busuk sebaiknya dilakukan sejak pemilihan bibit dan persemaian.

"Pemilihan benih sebaiknya menggunakan dari varietas bersertifikat yang sudah teruji kualitasnya," katanya.

Kedua, lanjut Ade, dalam proses penyemaian dianjurkan menggunakan media semai yang baik dan tidak terinfeksi jamur.

Untuk mencegah perkembangbiakan jamur caranya dengan mengkondisikan media semai pada pH yang ideal.

"Lakukanlah penyemaian dengan baik dan benar, medianya, pH-nya juga perhatian, harus ideal, agar bibit sehat dan kuat," katanya.

Selain itu, kata Ade, selama pembibitan dianjurkan memasang naungan pada bibit terutama di musim kemarau.

Begitu pula dalam pemberian air mesti cukup dan tidak berlebihan.

"Jangan lupa juga mengaplikasikan fungisida sejak dini untuk pencegahan penyakit akar busuk," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved