Berita Nasional
Jenderal Bintang 1 Skakmat Effendi Simbolon Politisi Sebut TNI Gerombolan: Saya Prajurit Tak Terima
Danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi tidak terima TNI disebut gerombolan oleh Effendi Simbolon.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM-Anggota DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon tengah menjadi sorotan publik.
Ucapannya menyebut TNI gerombolan membuat murka banyak Anggota TNI.
Akibat ulahnya tersebut muncul video dari Anggota TNI memarahi Effendi Simbolon.
Baca juga: Razman Berkasus Ijazah Bodong Dan Pelecehan, Temui Hercules: Yang Penting Benar Tak Takut Siapapun
Video kemarahan dari Anggota TNI memicu banyak komentar pro dan kontra atas perkataan dari Effendi Simbolon.
Danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi tidak terima TNI disebut gerombolan oleh Effendi Simbolon,dilansir instagram infokomando.official.
"Itu kalau sampai ada orang mengatakan seperti itu, berarti dia tidak paham tentang TNI,Selasa(13/9/2022).
Dikatakan juga kalau Effendi Simbolon telah berbuat ngawur.
"Itu ngawur itu jadi TNI parameter kompak tidak ada masalah," ujarnya.
Baca juga: Sosok Bahtiar, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Calon Pj Gubernur Pengganti Anies
Meskipun ada beda pendapat antar TNI, selalu kompak.
"Perkara ada perbedaan kewenangan suatu pekerjaan, itu hanya metode tapi bukan substansi," jelasnya.

Sosok Effendi Simbolon menurutnya harus diwaspadai.
"Kalau ngomong gitu harus diwaspadai, diksi pilihan kata narasi harus dipilih, apalagi itu di Forum Publik," jelansya.
Institusi TNI sangat penting bagi Indonesia.
"Menyangkut institusi penting, nanti bisa menimbulkan perpecahan sesuatu yang hanya, cuma namanya baper gitu dah bawa perasaan aja kemudian dia nyatakan," jelasnya.
Perkataan tidak selaras dengan pikiran.
"konteksnya apa bicaranya apa, saya prajurit tni nggak terima dibilang seperti itu, apalagi menyangkut pimpinan, TNI itu sangat patuh pada pimpinan," jelasnya.
Baca juga: Tim Macan Putih Polsek Indralaya Ungkap Kasus Pencurian Karet di Meranjat
"Patuh pada pimpinan bagian dari sumpah kita, dalam pegawai sumpah juga, tidak membantah atasan perintah institusi,"katanya.
Komentar beragam pun menghampiri instagram infokomando.official.
"Enak aja dibilang gerombolan. Kdg2 DPR ini waktu sekolah lupa mulutnya harus di sekolahin jg. Apa jgn2 waktu sekolah mulutnya nyangkut di pager ya?," tulis instagram is_srnisyarif.
"@effsimb seluruh Anggota TNI menunggu klarifikasi minta maaf dari melencengnya cangkemu," tulis instagram rembang_medan.
"@rembang_medan hajar aja itu si mulut congor udah kayak si abu janda itu mulutnya kalau di laporkan ke polisi pasti aman," tulis instagram karman2251.
Sosok Effendi Simbolon
Profil Effendi Simbolon
Inilah profil Effendi Simbolon, anggota Komisi I DPR RI yang singgung soal ketidakharmonisan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Effendi Simbolon merupakan politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
Kini, ia menjadi anggota DPR hingga tahun 2024 mendatang.
Sebelumnya, Effendi sudah beberapa kali menjabat sebagai anggota DPR, yakni tahun 2004-2009, tahun 2009-2014, dan tahun 2014-2019.
Dalam tugasnya, Effendi Simbolon mengikuti berbagai rapat kerja di DPR RI.
Terbaru, ia Effendi mengikuti rapat Komisi I DPR dengan TNI dan Kementerian Pertahanan pada Senin (5/9/2022) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Effendi Simbolon sempat mempertanyakan soal kabar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang tidak harmonis dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Effendi Simbolon memiliki nama lengkap Muara Sakti Simbolon.
Ia lahir di Banjarmasin, pada 1 Desember 1964.
Politisi PDIP ini terlahir dari pasangan MM Simbolon dan Martha br Tobing.
Effendi memiliki istri yang bernama Dessy Trinita br Tobing dan dikaruniai empat orang anak.
Baca juga: PDIP Serang Anies Baswedan Soal Keamanan JIS Usai Batal Gelar FIFA Matchday, Beri Nasehat ke Jakpro
Baca juga: Reaksi Politisi PDIP Usai Anies Baswedan Diperiksa KPK Terkait Ajang Formula E Kita Gulirkan
Perjalanan Karier
Awal karier Effendi Muara Sakti Simbolon, dimulai dari bekerja di berbagai perusahaan.
Effendi pernah menduduki berbagai jabatan strategis di beberapa perusahaan.
Ia pernah menjadi Asisten Direktur di Djajanti Group (1987–1991), Special Assistant Board of Directors di PT. Chandra Asri (Bimantara Group) (1991–1996), dan Vice President Director PT. Sinar Alam Lestari (Bimantara Group).
Dikutip dari Dpr.go.id, Effendi juga pernah menjadi Konsultan di PT. Pupuk Kaltim (1997–1999).
Hingga akhirnya, Effendi masuk ke dunia politik dan terpilih sebagai nnggota DPR RI pada periode 2004-2009.
Setelah periode tersebut, ia terpilih kembali untuk duduk di DPR RI.
Kini, ia telah memasuki periode keempatnya sebagai Anggota DPR RI.
Pendidikan
Pendidikan Formal
- SD Negeri Cendrawasih, Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Indonesia (1969-1975),
- SMP Negeri 41 Jakarta (1975-1979)
- SMA Negeri 3 Jakarta (1979–1982)
- S1 Ekonomi di Universitas Jayabaya (1983–1988)
- S2 Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran (2012-2013)
- S3 Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran (2013-2015)
Pendidikan Non-formal
- Universitas Charleston, Amerika Serikat (1994)
- Petrochemical Course (1994)
Panglima TNI Jenderal Andika Tepis Isu Tak Harmonis dengan KSAD Jenderal Dudung
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah soal hubungannya dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman disebut tidak harmonis.
Jenderal Andikamenyebut, dirinya tidak ada masalah dengan Jenderal Dudung.
"Dari saya tidak ada (keretakan hubungan), karena semua yang berlaku sesuai peraturan perundang-undangan tetap berlaku selama ini, jadi enggak ada yang kemudian berjalan berbeda," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa (6/9/2022).
Menurutnya, ia hanya menjalankan tugas pokoknya sebagai Panglima TNI.
"Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya dan sesuai peraturan perundangan. Manakala hal itu, diterima berbeda A, B, C terserah bagaimana yang menyikapi. Saya tetap melakukan tugas pokok fungsi saya sesuai peraturan perundangan," jelas Andika.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, menjelaskan soal adanya dugaan ketidakharmonisan yang disampaikannya saat rapat di DPR, Senin (5/9/2022).
"Dugaan ketidakharmonisan itu bukan masalah anak KSAD Jenderal dudung yang tidak masuk saja, banyak hal gitu, termasuk penegakan hukum, pembinaan, soal-soal kebijakan, penganggaran, dan sebagainya," katanya dalam Program Sapa Indonesia Malam Kompas TV.
Effendi Simbolon, juga menyinggung soal anak KSAD Jenderal Dudung gagal lolos seleksi Akademi Militer atau Akmil dalam rapat Komisi I di DPR, Senin (5/9/2022).
Hingga kabar ketidakharmonisan Panglima TNI dan KSAD mengemuka di DPR.
"Ingin penjelasan dari Jenderal Andika dan penjelasan dari Jenderal Dudung. Ada apa terjadi disharmoni begini? Sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kenapa kalau anak KSAD?" kata Effendi dalam rapat di Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Effendi menilai, semua petinggi di TNI harus tegas menyikapi isu dishamornisasi TNI.
(*)
Baca berita lainnya di Google News.