Berita Nasional
Kekayaan Suharso Monoarfa Eks Menteri Perumahan Rakyat Indonesia, Kisruh Dicopot dari Ketum PPP
Jumlah kekayaan Suharo Monoarfa sekitar Rp 73.064.251.480 atau Rp 73 miliar.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM -- Suharso Monoarfa ketua umum PPP yang dilengserkan dari jabatan heboh.
Pencopotan Suharso Monoarfa lantaran telah membuat gaduh masyarakat terkait ucapannya.
Suharso Monoarfa menyebut soal amplop kyai yang membuat publik tak terima
Walaupun diberhentikan Suharso Monoarfa meminta maaf atas kesalahannya.
Menarik menelisik soal sosok Suharso Monoarfa.
Baca juga: Reaksi Putri Anne Soal Arya Saloka Kembali ke Sinetron Ikatan Cinta Jadi Lawan Main Amanda Manopo
Diketahui Suharso Monoarfa bukanlah orang sembarangan lantaran adalah pengusaha.
Suharso Monoarfa merupakan pengusaha kaya raya.
Berdasarkan penelusuran Tribunsumsel.com, Selasa (6/9/2022) mencapai ekitar Rp 73.064.251.480 atau Rp 73 miliar, Selasa.

Hal ini terkait pemeriksaan pada LHKPN yang sempat dilaporkan pada 29 Maret 2020.
Eks menteri perumahan rakyat Indonesia era SBY memiliki tanah dan bangunan bernilai sekitar Rp 91 Miliar.
Ada delapan tanah dan bangunan yang tersebar seperti di Kota Jakarta,Bandung dan Tasikmalaya.
Dari delapan bidang tanah itu, Suharso memiliki lahan seluas 1.478 meter persegi di Jakarta Selatan. “Hasil sendiri Rp 67.500.000.000,” sebagaimana dikutip dari laporan tersebut, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Letjen Purn Suryo Prabowo Soroti Harga BBM di SPBU Vivo Mendadak Naik, Alangkah Lucunya BBMku
Untuk tanah dan bangunan seluas 160 meter persegi di Jakarta Selatan dengan nilai RP 4 Miliar.
Tanah dan bangunan 290 meter persegi di Kota Tasikmalaya senilai RP 2,45 Miliar.
Mobil yang dimiliki Suharso ada lima seperti Lexus LX570 Sport 4x4 AT tahun 2020 senilai Rp 3,1 miliar; Lexus Jeep H.C. HDTP tahun 2020 senilai Rp 1,1 miliar; dan Toyota Alphard 2.5 G AT tahun 2019 senilai Rp 1,05 miliar.
Walaupun punya banyak uang, Suharso Monoarfa punya hutang hingga Rp 26,9 miliar.
Tak Terima Dicopot
Sebelumnya, Internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini tengah dalam masalah dan terus menjadi sorotan publik.
Hal tersebut tak lepas, usai Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa dicopot dari jabatannya sebagai Ketum.
Sempat diam, Suharso akhirnya muncul dan tak terima dengan hal tersebut.
Baca juga: Reza Gunawan Suami dari Penulis Dewi Lestari Meninggal Dunia, Sempat Alami Stroke Pendarahan
Kini diketahui, Suharso Monoarfa menegaskan dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Surharso pun menolak hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Serang, Banten yang memutuskan memberhentikan dirinya sebagai pimpinan partai berlambang Ka'bah itu.
Melalui video yang diterima Tribunnews, pernyataan Suharso itu disampaikan di hadapan kader PPP yang tengah mengikuti Workshop DPRD PPP se-Indonesia di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

"Saya masih ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Saya adalah ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Apa yang telah dikembangkan adalah tidak benar," demikian cuplikan peryataan Suharso di video tersebut.
Seorang elite di PPP pun membenarkan Suharso hadir di tengah acara workshop.
Menteri PPN/Bappenas ini mengaku telah memberikan kesempatan untuk bertabayun kepada pihak yang memberhentikannya di posisi ketua umum.
"Saya telah melalukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan baik cerita cerita itu sampai kepada saya dan saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya," kata Suharso.
Dalam kesempatan itu, Suharso juga meminta agar apa yang terjadi di internal partai tak membawa-bawa Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia pun menegaskan, bahwa Presiden Jokowi tidak ikut campur dalam urusan internal PPP.
"Jangan bawa-bawa nama presiden, jangan bawa-bawa nama lembaga lembaga negara dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga lembaga negara," ujarnya.
"Saya tekankan sekali lagi jangan bawa nama presiden. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini," tegas Suharso.
Baca juga: Siap Tempur? Razman Nasution Jalani Sidang Gugatan ke dr Richard Lee Tegaskan Tidak Ada Maaf
Suharso juga menegaskan, bahwa tidak ingin ada konflik di PPP jelang Pemilu 2024. Pasalnya, ia merasa semua kader PPP telah lelah terus dihantam konflik di internal partai.
"Pemilu sudah dekat kita harus konsolidasi yang tidak mau konsolidasi minggir," kata Suharso.
"Kita sudah lelah. Jangan memprovokasi hal hal yang tidak benar. Sekali lagi ya saya ingin mengatakan sekali lagi saya adalah ketua umum PPP," jelas Suharso.
Sebelumnya, Majelis Tinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menetapkan menggantikan Suharso Monoarfa dengan mengangkat Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum DPP PPP.
(*)
Baca berita lainnya di Google News.