Berita Palembang
Reaksi Hotman Paris, Usai Ibu di Palembang Ngadu Anaknya Meninggal Saat Menuntut Ilmu di Pesantren
Satu diantaranya Soimah yang anaknya meninggal saat menuntut ilmu (sekolah) di pesantren ternama di Jawa Timur tepatnya di Probolinggo.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
"Namun, setelah didesak pihak dari yang mengantar jenazah akhirnya mengakui bahwa anak saya meninggal akibat terjadi kekerasan. Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan saya telah menitipkan anak saya di sebuah pondok pesantren yang nota bene nomor satu di Indonesia," ujarnya.
Setelah ada pengakuan telah terjadi tindak kekerasan di dalam pondok Ia memutuskan untuk tidak jadi melakukan otopsi agar jenazah anaknya segera bisa dikubur mengingat sudah lebih dari satu hari perjalanan.
"Keputusan saya untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum pada saat itu didasari banyak pertimbangan. Karena itu kami membuat surat terbuka yang intinya ingin ketemu sama Kyai, pelaku dan keluarganya untuk duduk satu meja ingin tahu kronologis hingga meninggalnya anak kami," katanga
Namun, sampai Rabu 31 Agustus 2022 belum ada kabar atau balasan dari surat terbuka tersebut. Soimah tidak ingin perjuangan anaknya Albar Mahdi siswa sia-sia.
Ia juga berharap, jangan lagi ada korban-korban kekerasan bukan hanya dialami ditempat anaknya tetapi di pondok lainnya hingga menyebabkan nyawa melayang, tidak sebanding dengan harapan para orang tua dan wali santri untuk menitipkan anaknya di sebuah lembaga yang dapat mendidik ahlak para generasi berikutnya.
Sementara itu, Hotman Paris menyarankan Soimah harus melakukan laporan BAP ke piak berwajib di Jawa Timur dimana lokasi anaknya meninggal.
"Nanti akan saya bantu, tapi ajukan dulu laporannya," kata Hotman Paris secara singkat.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News