Profil dan Biodata Artis

Sosok Andi Bachtiar Sutradara Diduga Tampar Kru Perempuan hingga Dipecat dari IFDC, Klarifikasinya

Berikut Sosok Andi Bachtiar Selaku Sutradara 'Ganteng' Yang Tampar Kru Perempuan Putus Kerjaan Dipecat Dari IFDC....

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
instagram/andibachtiar
Sosok Andi Bachtiar Sutradara Kini Disorot Setelah diduga Tampar Kru Film 

Banyak kenangan masa putih abu-abu yang ingin dimasukkan Andi dalam serial ini.

Sayangnya tak semua kenangan itu bisa diimplementasikan dalam serial ini.

Awalnya, proses produksi berjalan lancar meski tanpa ada kehadiran line producer (pimpro) sepanjang produksi.

"Produksi berjalan selayaknya produksi kecil lainnya, kecuali ketiadaan Line Producer (pimpro) sepanjang produksi semua berjalan sebagaimana mestinya.

Kami sama sekali tidak pernah hutang scene dan selalu menuntaskan tugas dengan baik," lanjut Andi.

Masalah bermula ketika kekurangan pemain figuran untuk adegan pentas seni (pensi).

Menurut Andi, masalah tersebut bisa tidak terjadi jika persiapan produksi sudah matang.

"Sampai kemudian terjadilah situasi yang seharusnya bisa diantisipasi di masa persiapan produksi.

Suatu hari kami merasa kekurangan figuran dan saya merasa permintaan akan jumlah serta seperti apa pakaian mereka sudah terdata setidaknya H-2 sebelum produksi," ungkap Andi.

Andi tak mau memaksakan proses syuting dengan jumlah figuran yang terbatas.

Alasannya, ia pernah melakukan hal serupa namun hasilnya jauh dari kata sempurna.

Bapak dua anak ini akirnya memaksa untuk menggenapi jumlah pemain sesuai dengan kesepakatan awal.

"Saya pernah memaksakan shooting dgn jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dlm tekanan dan catatan.

Makanya saya memaksa untuk menggenapi jmlh sesuai dengan kesepakatan," aku Andi.

Andi membenarkan dirinyalah yang memaksa talent coordinator untuk melengkapi jumlah pemain.

Karena kesal, ia mendorong tubuh kru tersebut untuk menjauh darinya.

Hal itu sengaja dilakukan Andi agar kru tersebut terhindar hari amukannya yang tengah diselimuti amarah.

Andi membantah tudingan menampar kru tersebut, ia yakin jika yang dilakukan hanyalah mendorong.

"Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja "kru") utk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal," jelas Andi.

"Sebagai orang yg percaya bhw kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN," tegas Andi.

Ia juga menjelaskan jika situasi tersebut tak berlangsung lama.

Setelah kejadian tersebut ia langsung melanjutkan proses syuting.

Andi merasa keputusannya tersebut adalah bentuk dari profesionalitas kerja.

"Kami kemudian melanjutkan pekerjaan, sempat menari di areal panggung pensi berslamdancing, moshpitting serta tentu saja membentuk circle of death

seperti di masa 2 lalu saya sungguh bahagia, masa remaja seperti datang kembali…..memori dan kehidupan tapa beban," lanjut Andi.

Andi Sudah Minta Maaf ke Ayah Korban

Aksi Andi mendorong salah seorang krunya menimbukan reaksi dari ayah korban.

Ayah korban menuding Andi telah melakukan tindak kekerasan terhadap anaknya.

"Selepas beberapa scene (adegan) itu saya sempat menerima komplen dari seseorang yang merasa tidak terima karena beranggapan saya telah melakukan kekerasan pada anaknya," papar Andi.

Andi yakin dirinya langsung menyampaikan permintaan maafnya terhadap korban dan sang ayah.

Tapi ayah korban tak terima terhadap perlakukan Andi pada putrinya.

"Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa "Mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf."

"si bapak tampaknya tidak terima, ia blg ia tak pernah memarahi anaknya dan saya tentu sudah punya anak."

"Saya ingat saya jawab "ya memang pak, saya punya 2 anak perempuan dan sayapun tak ingin ada kekerasan dalam hidup dia," jelas Andi.

Tak puas dengan jawaban Andi, ayah korban terus mengajaknya berbicara.

Di sisi lain Andi merasa harus melanjutkan pekerjaannya.

Dengan terpaksa Andi memutuskan untuk meninggalkan korban dan ayahnya untuk kembali bekerja.

"Tampaknya si bapak kurang puas dan terus memaksa saya untuk tetap berbicara dengannya sementara say pikir hari sudah semakin siang dan pekeriaan harus dituntaskan."

"la menarik saya dan-dengan segala hormat pada sang bapak-saya mengabaikannya dan memilih untuk kembali memaksa tim saya untuk kembali bekerja," tutup Andi.

 

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved