Berita Muratara
Demo di DPRD Muratara Hari ini, Tolak BBM Naik Hingga Berantas Tambang Emas Liar
Pemuda menggelar aksi Demo di DPRD Muratara Hari ini, Mereka menolak BBM Naik, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) Hingga Berantas Tambang Emas Liar
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Muratara menggelar aksi Demo di kantor DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Jumat (2/9/2022).
Mereka menggelar aksi Demo dengan tuntutan salah satunya menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi seperti pertalite dan solar yang disebut-sebut akan segera diumumkan oleh pemerintah.
Selain berorasi, sejumlah pemuda juga membentangkan beberapa spanduk penolakan kenaikan harga BBM.
Ada salah satu spanduk yang bertuliskan 'BBM naik rakyat menjerit'.
Koordinator lapangan, Hikmi Wahyudi, mengemukakan ada tiga hal yang menjadi tuntutan mereka kepada pemerintah.
Pertama, menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat.
"Terutama masyarakat kelas menengah kebawah dan pelaku UMKM yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan pandemi Covid-19," katanya.
Kedua, meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL)
Ketiga, mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas, dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu ke hilir.
"Khusus di Muratara diduga ada mafia pertambangan emas liar di hulu sungai sehingga membuat sungai kami menjadi keruh, ini juga harus ditindak," tegasnya.
Ketua DPRD Muratara Efriyansyah didampingi Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra menyambut langsung kedatangan sejumlah pemuda yang melakukan aksi damai.
Efriyansyah menegaskan, sejak dilantik menjadi wakil rakyat, sudah tertanam dalam hatinya dan para anggota DPRD lainnya bahwa akan pro pada rakyat.
"Kenaikan BBM dengan kondisi perekonomian masyarakat sekarang belum memungkinkan. Apalagi harga sawit turun, harga karet belum stabil, sementara harga kebutuhan pokok naik," katanya.
Pihaknya sangat mengapresiasi para pemuda yang telah menyuarakan aspirasi mengenai sejumlah keresahan rakyat.