Berita Viral

HEBOH Jasa Screenshot Pakai Apple Iphone Cukup Bayar Seribu, Diburu Anak Muda Buat Bergaya Mewah

Media sosial dihebohkan dengan beredarnya jasa tangkap layar berbayar untuk Iphone.Terbilang tak lazim, tren membeli screenshot (ss) iPhone ini tamp

Editor: Moch Krisna
Kolase/Twitter
Jasa Screenshot Apple Iphone bayar Cuma Rp 1000 

Bahaya yang mengintai

Melihat fenomena ini, pengamat media sosial sekaligus CEO Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria memberikan tanggapannya.

Hariqo menyebut,  fenomena jasa ss iPhone ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih mengagung-agungkan iPhone.

"Iya bisa dibilang sebagian pengguna media sosial masih mengagungkan iPhone sampai rela memakai jasa ss iPhone. Mereka mengutamakan gayanya, dan lebih ingin terlihat keren," kata Hariqo saat dihubungi KompaTekno, Rabu (24/8/2022).

Dia tak memungkiri, iPhone selama ini memang memiliki citra yang prestisius, mahal, dan mewah.

Baca juga: Sinopsis Gangaa 30 Agustus 2022: Sagar Kembali Ingat Kenangan Gangaa Saat Antar Krishna Ke Rumah

Sehingga, agaknya ikut berpengaruh ke citra pemiliknya.

Meski demikian, Hariqo mengatakan, tren ss iPhone yang viral seperti saat ini, apalagi hingga memberikan informasi akun media sosial ke orang tak dikenal dengan sengaja dan sadar, adalah sebuah pola pikir yang salah.

Menurutnya, pola pikir yang salah ini juga dipengaruhi oleh paparan literasi digital yang belum tepat.

"Ini menunjukkan bahwa literasi digital yang diadakan oleh Pemerintah/Kominfo itu perlu dievaluasi. Karena mengapa orang masih mengutamakan gengsi ketimbang keamanan?" kata Hariqo.

Pre-Order iPhone 13 Mulai 17 Septermber di Singapura, Ini Harga dan Spesifikasi iPhone 13 Series
Pre-Order iPhone 13 Mulai 17 Septermber di Singapura, Ini Harga dan Spesifikasi iPhone 13 Series (www.apple.com/Tangkap Layar)

Lantaran, digital security (keamanan digital) adalah pilar utama dalam literasi digital.

"Hal pokok yang disampaikan di pilar keamanan digital itu adalah tidak memberikan password dan e-mail kepada siapapun," lanjut Hariqo.

Artinya, ketika ada pengguna media sosial yang masih memberikan informasi akunnya ke orang lain, mereka belum memahami pentingnya keamanan digital.

Hariqo mengatakan, bila pengguna memberikan informasi akunnya, misalnya untuk menggunakan jasa ss iPhone yang sedang ramai, itu artinya pengguna sudah membuka peluang kejahatan bagi dirinya sendiri.

"Peluang kejahatan yang muncul mulai dari akun di-hack hingga serangan phising," kata Hariqo.

Phising adalah sebuah upaya menjebak korban untuk mencuri informasi pribadi, seperti nomor rekening bank, kata sandi, dan nomor kartu kredit.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved