Berita Nasional
Jenderal Bintang 3 Sampai Curhat Ketakutan ke Kamaruddin Sosok yang Back Up Ferdy Sambo Jadi Sorotan
Kini Kamaruddin menyebut ada jenderal bintang tiga yang merasa ketakutan saat menangani kasus Ferdy Sambo.
Kamaruddin kemudian menceritakan momen saat ia mengirim bukti soal pembunuhan Brigadir J ke penyidik.
"Sebagai bukti nih, saya mau nge-WA bukti ke hp penyidik, nah penyidik yang ketakutan," kata Kamaruddin.
"Takut HPnya dipantau, ada juga penyidik yang menolak bukti," imbuhnya.
Baca juga: Kapolri Didesak Komisi III DPR RI Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J, Jawaban Jenderal Pol Listyo?
Baca juga: Profil Adies Kadir Wakil Ketua Komisi III Fraksi Golkar Adu Mulut dengan Cucun PKB di Rapat Kapolri
'Kalau di Polri Ferdy Sambo Bintang 5' Ucap Mahfud MD
Menko Polhukam, Mahfud MD menyebut Irjen Ferdy Sambo dinilai merupakan sosok 'jenderal bintang lima' di Polri.
Hal tersebut disampaikan oleh Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara iNews TV, pada Rabu (17/8/2022).
Mulanya Mahfud MD memuji kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mengungkapkan kasus pembunuhan Brigadir J.
Mengingat kasus pembunuhan berencana tersebut diotaki oleh Ferdy Sambo yang notabenenya adalah pejabat tinggi di Polri.
"Penyelesaian yang diambil Kapolri sudah sangat proporsional dan cukup cepat, satu bulan loh selesai dalam kasus yang begini rumit dan begitu sensitif," ungkap Mahfud MD.
"Karena yang melakukan itu adalah pejabat tinggi Polri yang sebenarnya kalau dihitung bintangnya itu seperti bintang lima. Kadiv Propam itu bintang dua. Tapi anak buahnya yang bintang tiga, kepala bironya ada tiga yang seluruhnya tunduk pada ini (FS)," imbuh Mahfud MD.
Mahfud MD lalu menyebut Ferdy Sambo adalah jenderal bintang dua rasa bintang lima, karena ia ditakuti oleh banyak pihak.
Ferdy Sambo mampu menembak seseorang contohnya Brigadir J, lalu mengarang cerita terkait kejahantannya tersebut.
"Sehingga rasa-rasanya kalau di Polri itu Pak Sambo memang praktis bintang lima karena semua takut pada dia. Rasanya semuanya bisa ditembak oleh dia dengan alasan apapun. Nah itu yang menyebabkan ketika dia melakukan kejahatan, lalu dia membuat rekayasa, orang hampir percaya dia semua, bahwa itu tembak-menembak, padahal itu karangan melibatkan 36 orang yang mengatur skenario itu," kata Mahfud MD.
Bisa Menentukan Hitam dan Putih
Susno Duadji bahkan menyebut Ferdy Sambo bukan sembarang jenderal bintang dua biasa.