Berita Palembang
Harga TBS Sawit Palembang Sumsel Diprediksi Terus Meningkat, Begini Analisanya
Diprediksi Harga TBS Sawit Palembang Sumsel 2022 akan terus meningkat, Simak Lima Faktor Penyebab dan Analisanya
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga Tandan Buang Segar (TBS) Sawit Palembang Sumsel diprediksi akan terus meningkat.
Peningkatan harga TBS Sawit didorong harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Sumatera Selatan bergerak naik didorong kebijakan tarif pungutan ekspor menjadi nol persen hingga 31 Agustus 2022.
"Aturan pungutan ekspor 0 persen ini dikeluarkan sebagai respons atas situasi industri kelapa sawit di dalam negeri," kata Analis PSP Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian SP MSi, Selasa (23/8/2022).
Menurut Rudi, meski demikian pembebasan pungutan ekspor produk sawit dan turunannya ini tidak berlaku permanen.
Setelah 31 Agustus 2022 atau 1 September 2022, pemerintah memberlakukan skema tarif progresif untuk tarif pungutan ekspor produk sawit dan turunannya.
"Artinya, jika harga CPO global turun, tarif pungutan ekspor juga akan turun dan murah.
Sebaliknya, kalau harga CPO global naik, tarif pungutan ekspor ikut naik," ungkapnya
Lalu bagaimana prospek minyak sawit kedepan?
Menurut Rudi, setidaknya ada lima faktor yang menunjukkan bahwa prospek bisnis kelapa sawit di Indonesia masih sangat besar dan akan terus meningkat.
Pertama, meningkatnya konsumsi di dalam negeri yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bahan makanan, seperti minyak goreng dan bahan makanan olahan lainnya, kelompok biodiesel dan kelompok bahan baku industri.
Kedua, produksi kelapa sawit paling stabil di antara minyak nabati lain.
Ketiga, hilirisasi sawit di dalam negeri makin berkembang, hal ini terbukti dari ekspor yang lebih mendominasi produk setengah jadi, sampai akhir tahun 2021 komposisi ekspor minyak sawit Indonesia 76 persen sudah dalam bentuk produk olahan sawit.
Keempat, Pemerintah makin gencar merespon kampanye negatif yang diserukan pihak tertentu.
Kelima, potensi kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya sangat besar menyusul lahan perkebunan sawit semakin terbatas.