Berita Lubuklinggau
Lomba Menangis Peringati 17 Agustus di Lubuklinggau, Warga Kaget Ida Menangis Sejadi-Jadinya
Lomba Menangis digelar untuk memperingati memperingati 17 Agustus di Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -Perlombaan unik yakni perlombaan menangis digelar dalam rangka memperingati 17 Agustus di Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau Sumsel.
Para penonton yang awalnya riang gembira menyaksikan berbagai macam lomba peringatan kemerdekaan ini, tiba-tiba larut dalam suasana duka dan kesedihan.
Ida salah satu peserta lomba menangis, tiba-tiba menangis sejadi-jadinya.
Ibu muda ini tanpa rasa malu menumpahkan air matanya.
Semakin banyaknya warga yang melihat, tangisan Ida tambah menjadi-jadi.
Bahkan para penonton coba ikut menenangkanya namun upaya itu gagal.
Para penonton disaluran irigasi itu pun panik dan bingung, mengapa Ida tiba-tiba menangis sesedih itu.
Tangisan Ida seolah menyimpan rasa sedih yang begitu mendalam.
Air mata yang keluar bukannya air mata buatan, semua orang juga larut dalam kesedihan.
Salah seorang mengungkapkan, rupanya tangisan itu disebabkan, karena teringat kematian keluarganya.
"Tadi waktu nangis manggil bapaknya, mungkin terbawa perasaan," ujarnya saat menjelaskan kepada keluarga Ida yang datang mengerumuninya.
Nico anggota Karang Taruna Kelurahan Siring Agung mengatakan digelarnya lomba menangis itu dalam rangka untuk memeriahkan peringatan Hut RI di Kelurahan Siring Agung.
"Jadi pesertanya ini ada enam orang, penilaiannya kita mempersilahkan ibu-ibu untuk menumpahkan kesedihannya dalam lomba ini," ungkapnya.
Ada pun kriteria yang akan ditetapkan sebagai pemenang, dinilai berdasarkan ekspresi apakah memang benar-benar menangis dari dalam hati, atau sekedar suara saja.