Harga Sawit Palembang
Harga Sawit Palembang: Berita Sawit Banyuasin, Reaksi Petani Soal Pupuk Subsidi Dihapus
Harga sawit Palembang. Ditiadakannya lagi pupuk subsidiuntuk petani sawit mendapat reaksi langsung dari petani.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Harga sawit Palembang. Pengurangan penggunaan pupuk subsidi bagi petani, pastinya berdampak langsung ke petani, salah satunya petani sawit.
Mereka petani sawit berekasi saat mendengar pemerintah menghapuskan pupuk subisi bagi petani sawit. Apalagi persoalan harga tandan buah segar (TBS) sawit Sumsel juga harga sawit Palembang yang tidak menentu juga belum terselesaikan.
Mereka petani sawit mengungkapkan kekecewaannya dan merasa dianaktirikan. Pupuk harus beli sendiri dengan harga mahal, ditambah lagi harga sawit Palembang yang rendah, lengkap sudah penderitaan mereka.
Pupuk subsidi hanya boleh digunakan untuk petani jagung, padi, cabai, kedelai, kakao atau coklat, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat dan kopi. Sedangkan untuk petani sawit dan karet sudah tidak ada lagi pupuk subsidi yang diberikan.
Seperti yang diungkapkan Yono. Warga Kecamatan Muara Padang ini mengaku, baru mengetahui bila petani sawit tidak dapat lagi menggunakan pupuk subsidi. Dia mengaku kecewa karena, seperti ada perbedaan dengan petani komoditi lain.
"Kami ini cuma petani sawit yang lahannya kecil. Kalau perusahaan, mungkin tidak dapat subsidi. Seperti saya, punya kebun sawit hanya dua hektare, malah tidak dapat lagi pupuk subsidi," ujarnya, Selasa (16/8/2022).
Baca juga: Merdeka Itu Dikasih Kebun Sawit 1 Hektare, Makna Kemerdekaan Menurut Suku Anak Dalam (2)
Lanjut Yono, seharusnya pemerintah tidak langsung menghilangkan pupuk subsidi bagi petani sawit yang skala kebunnya masih sedikit. Setidaknya, masih bisa mengimbangi penggunaan pupuk non subsidi dengan subsidi.
Setidaknya, tidak terlalu berat dalam memanfaatkan pupuk bila antara subsidi dan non subsidi digunakan. Namun, karena pupuk subsidi dihilangkan maka sepenuhnya mau tidak mau harus menggunakan pupuk non subsidi.
"Sekarang saja, banyak pohon yang hanya di rawat saja. Karena belum bisa beli pupuk dan apalagi pupuk non subsidi sekarang mahal. Batang kalau tidak di pupuk, pasti buahnya juga tidak maksimal," ungkapnya.
Yono berharap, setidaknya petani sawit masih bisa mendapatkan pupuk subsidi meski jumlahnya tidak terlalu banyak. Jangan disamakan, antara petani kecil dengan perusahaan yang besar yang tidak memanfaatkan pupuk subsidi.
Baca berita lainnya langsung dari google news.